59

1K 123 51
                                    

59

Duududududuuuu...

Chaeyoung dan Lisa bersenandung usil. Membayangkan Jisoo kalau nanti pacaran gimana.

"Gimana ya?" Tanya Chaeyoung penasaran.

"Malam Minggu aja ngga pernah keluar, gimana, ya?" Chaeyoung yang jawab, Chaeyoung yang nanya lagi. Bingung.

"Jisoo unnie pasti butuh tutorial pacaran pas nanti," kata Lisa. Menganggap Jisoo tidak tahu apa-apa mengenai dekat-dekat dengan cowo seperti apa.

Meski di kantor banyak yang ganteng, tapi tidak ada yang berani deketin Jisoo. Lisa curiga mereka takut kalau bersanding dengan Jisoo. Atau lebih tepatnya gengsi.

"Jangan gitu, Jisoo unnie tuh lebih butuh privat sama ahlinya langsung," kata Chaeyoung yang sukses dipukul lengannya.

"Bener, ahahah," ketawa ngakak si kembar di lorong kelas. Puas ngomongin yang lagi kesemsem.

Tidak sopan memang dua bocah di bawah umur ini. Jisoo yang lagi jatuh cinta aja dijadiin bahan jahil mereka.

"Lisa antar dulu," cegat Chaeyoung sebelum mereka masuk kelas.

"Ke mana?"

"Ke kantin,"

"Apa sih yang ngga buat kamu, sayang,"

Awww jijik, jijik. Chaeyoung sampai bergidik. Lisa jahilnya akut, ngeri. Mana colek dagu pula.

"Ayo, sayang," hiya hiya, meski ngeri Chaeyoung tetap balas rayuan manja itu.

Semua itu dilakukan karena mereka ceritanya lagi pura-pura jadi Jisoo dan calonnya nanti. Ya semoga aja bukan hanya sekadar calon kata isi hati si kembar.

"Hai Lisa," ada yang nyapa Lisa ketika sudah di kantin. Maklum, temen baru nih.

"Hai, Jack," balas Lisa.

"Hai hai hai, ngga lihat apa ini sepaket?" Chaeyoung sewot. Ada satu paket di depannya yang disapa cuma Lisa doang. Sakit hati tidak? Sakit hatilah. Sakitnya tuh di sini. Di dalam hatiku~

"Uuuhh tayang-tayang, hai Chaeyoung," balas Lisa. Emang agak lain ini kembarannya.

Sedangkan di lain tempat, orang yang jadi pembicaraan si kembar lagi senyum-senyum sendiri di meja kerjanya.

Terus tiba-tiba juga dia menggelengkan kepalanya. Lagi kerja kok malah membayangkan hal lain.

Pikirannya ini aduh, masih pagi udah berulah. Otaknya nakal. Mending kalau soal kerjaan, kalau soal jodoh? Kan Jisoo mana tahan memikirkannya. Hehehe,

Tidak lama dari itu, "Jis, ini perusahaan yang mau ngajak kita kerjasama." Wendy datang dengan beberapa lembar kertas tentang perusahaan yang mau collab. Sekretaris Jisoo itu cantik banget. Tapi kasian. Jomblo.

"Penjualan dari perusahaan ini bagus, kalau kita join bisa menguntungkan juga." Jelas Wendy lagi.

"Oke gas," Jisoo langsung ACC, ini nih yang bikin kemarin malam dia pulang telat. Dia nyiapin bahan presentasi buat hari ini.

Dari kemarin juga dia udah ACC, tapi makin mantap setelah melihat kinerja dari perusahaan SH Corporate. Ya kali cuan ditolak.

"Jam berapa mereka ke sini?"

Wendy lihat jam di tangannya, "sekitar 2 jam lagi,"

"Oke, ruangannya tolong siapin ya,"

"Aman bosku," Wendy tahu betul ya apa yang harus disiapkan kalau sudah seperti ini. Maklum, kepercayaan Jisoo ini sudah handal memanaje.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang