31

3.5K 445 65
                                    

31


Lisa lagi manja sama Jennie sekarang, hari sabtu hari bermager-ria. Tugas sudah dikerjakan dari kemarin malam, soalnya Lisa dapet ceramah dari Jennie panjang lebar karna kecyduk main game padahal sebelumnya bilang banyak tugas. Suka tidak tahu diri memang.

Kemarin juga Lisa sudah jujur sama Jennie soal kemurungan yang berimbas pada kelangsungan hidup Jennie. Jennie lihat yaa jempol kaki Lisa yang gerak-gerak kemarin pertanda bohong, jadi Lisa tidak bisa mengelak lagi dan berkata sejujur-jujurnya tanpa dikurang ditambah apalagi dibagi.

Lisa cerita kalau selama Chaeyoung tidak ada dia didekati terus sama dua orang murid baru. Bangsul memang, Jennie marahlah masa murid baru sudah belagu tanpa ragu. Kesal. Ingin dibilang ke pihak berwajib sajalah jadinya.

Lisa juga bilang, kalau dia sudah 3 kali bolos. Waw Jennie shock. Gila. Tidak menyangka Lisa bisa kebawa-bawa sama temannya sampai seperti itu. Parah memang tuh anak-anak, Jennie tidak habis pikir masa hanya gara-gara Lisa paling berani dikelasnya terus langsung diajak main gitu, tidam habis pikir. Dan tidak mau Jennie pikirin lagi.

Ya sudah, jadinya Jennie marahi Lisa. Pertama udah bolos, kedua mau-maunya dibawa kemana-mana, ketiga udah cueki Jennie. Masih Sakit hati yaa Jennie diabai tanpa dilirik seperti itu.

Dan dari situlah, Lisa ingin nanti hari senin ketika sudah ada Chaeyoung dia berani melawan buat tolak. Bego juga kalau Lisa pikir lagi, kenapa dia bisa mau diajak-ajak gitu, tapi sih yaa mau lah yaa diajak mabal bolos kaya gitu. Hehe. Tapi saja yaa itu tidak baik buat masa depan pikir Lisa lagi. Kita harus mikir ke depan kan.

Suatu ketumbenan berpikir masa depan. Biasanya juga 5 menit ke depan Lisa tidak pernah memikirkan mau ke mana. Jalani saja katanya. Tapi untuk saat ini, tolong kerja samanya, Lisa ingin berubah. Sesaat.

Lagian itu geng ilegal, yang belum dilegalkan dan tidak akan pernah dilegalkan sama sekolah. Ya lah masa geng tanpa prestasi dilegalkan. Bubar nanti murid-murid.

Lisa jadi punya ide jadinya kalau mereka maksa lagi Lisa mau ancam soal keberadaan geng terselubung di sekolahnya itu. Bodo amat mereka ancam balik. Bisa diatasi itu. Kalau bisa. Dan kalau tidak takut.

Oh iya, Lisa mohon-mohon juga sama Jennie agar tidak kasih tahu ke Jisoo soal masalahnya, bisa berabe dimarahi Lisa kalau Jisoo tahu apalagi Chaeyoung, heleh. Anak chipmunk itu ribet banget kalau tahu.

Nanti tanya-tanya inilah itulah, setiap jengkal ditanyakan. Kan ribet. Malas jawabnya juga.

Pokonya Jisoo tidak boleh tahu pinta Lisa sujud-sujud ke Jennie minta dikabulkan.

__

"Unnie, besok jemput Jisoo unnie sama Chaeng jam berapa?" tanya Lisa sambil pindahkan chanel tv yang iklan semua.

"Jisoo unnie bilangnya sih jam 8 malem, berarti kita berangkat dari rumah jam 9."

Lisa lihat Jennie. Ngaco! Ingin jitak tapi takut digiling kepala Lisa pakai selimut.

"Unnie ih itu nanti yang ada kita telat jemput mereka. Bego banget sih,"

Tuk..

"Ngomong apa barusan?"

'Aduh lupa, bego Lisa begooo.'

"Alah unnie maap itu yang bego Lisa. Lisa lagi gerutu sama diri sendiri yang bego karna mikir berangkat jam 9 padahal Mereka nyampenya jam 8"

Panjang lebar.

Tuk..

'Salah lagi bibirr,' iya maaf

"Unnie yang salah, lupa hehehe maaf,"

Hadeuh tidak tahu malu, sudah salah-mukul-sadar-cengengesan. Hebat. Lisa putar bola mata kesal. Bodo ah bodo.

"Iya nanti kita berangkat jam 7 okay,"

Jennie senyum konyol saja lihat Lisa yang lagi kesal dengan dirinya. Hehe.

_____

*Di Paris.

Jisoo, Chaeyoung dan tim Jisoo sudah siap buat pulang kampung. Huaa akhirnya bisa pulang juga walaupun Jisoo masih betah di sini sih. Enak aja gitu ada di negara orang, seperti turis mancanegara.

Koper yang awalnya hanya bawa 1 koper masing-masing, sekarang jadi tambah 1 koper tambahan. 3 deh jadinya.

Isinya bukan alat-alat hotel ko, tenang saja, Jisoo kan modal. Jadi yaa itu hasil dari belanjaan mereka kemarin yang khilaf.

Di loby hotel mereka nunggu mobil jemputan mereka datang, 2 mobil ya sekarang, karna tidak cukup sama barang bawaan mereka.

Chaeyoung sudah sandar-sandar manja saja di bahu Jisoo ketika sudah dalam mobil. Cape. Padahal yang kerja dari kemarin Jisoo. Chaeyoung nya hanya menunggu di hotel atau menunggu Jisoo di ruangan lain ketika Jisoo sedang rapat atau apalah itu, Chaeyoung belum mau tahu katanya.

Sepanjang perjalanan, mereka sibuk sama khayalan yang terus jadi khayalan, ingin dijadikan nyata tapi hmm.. Kan cuma khayalan.

Sampai di bandara, mereka siap-siap buat Check in.

Chaeyoung bahagia banget di sini. Dia lari-lari kecil, bodo amat diperhatikan orang-orang, pulang bikin Chaeyoung senang pokonya.

~I'm coming home, i'm coming home~
~tell the world  i'm coming home~

Nah loh Chaeyoung sudah nyanyi-nyanyi saja, Jisoo ingin mengaku tidak kenal tapi sekarang Chaeyoung sedang gandeng tangannya. Bisa apa Jisoo selain menahan malu.

Oh tolong itu yang di belakang jangan ngelihatin Jisoo sama Chaeyoung dong yaa, Jisoo jadi makin malu ingin tutup muka pakai kantong kresek hitam.

Untung suara bagus.

Untung juga tidak dikasih receh sama orang-orang yang lihat. Awas saja kalau dikasih, Jisoo kasih balik uang yang banyak. Memberi tahu saja 'Pengamen uangnya lebih banyak.'

"Chaeng ih diem," Jisoo sudah tepak pelan lengan Chaeyoung,

"Ga bisa unnie, Chaeng lagi senang harus diekspresikan, biar people-people in the world tau" bambang memang, terserah. Kalau nanti dibilang kampungan gimana? Jisoo lelaah.

"Chaeng, ntar dulu," Jisoo, Chaeyoung sama yang lainnya sudah duduk sekarang di ruang tunggu, nunggu dipanggil, bentar lagi pesawatnya berangkat.

Jisoo buka tas, ambil sesuatu terus dikasihkan ke Chaeyoung

"Nih, diem yaa,"

"Aaaa unnie bukannya dari tadi," Chaeyoung ambil ciki yang dikasih Jisoo. Jisoo tahu yaa apa yang akan membuat adiknya ini diam.

Terbukti, sekarang lagi diam kan. Hanya terdengar bunyi krenyes-krenyes kunyahan saja dari Chaeyoung.

'Haah gitu dong dari tadi,' -Jisoo

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang