Semoga menghibur 😊
48
Bel bunyi yang membuat bising seisi rumah itu mengganggu kegiatan 3 bersaudari ini sedang menonton sambil ngemil. Ada perasaan berat kaki melangkah untuk membuka dari ketiganya. Namun, karena kesal salah satu diantaranya berdiri sambil melangkahkan kaki yang dihentak kesal.
"Tuli semua, tuli!" gemanya terdengar jelas, Jennie dan Lisa hanya tertawa melihat Chaeyoung yang kini menuju pintu untuk menemui sang pemencet bel.
Jennie sama Lisa sengaja tidak beranjak dari segala kegiatannya, karena mereka tahu tamu itu siapa. Bukan tidak sopan, tapi yaa mereka tidak mau disapa dengan seseorang yang membuat geli.
"Loh Jisoo unnie?" Chaeyoung kaget, tadi mukanya udah diketus-ketusin buat nyambut si tukang itu. Eh, tapi, yang datang malah bidadari dari YG Entertainment. Cantik banget. Chaeyoung senyum dulu.
"Kenapa tadi mukanya?" Tanya Jisoo, sakit hati disambut judes kaya gitu. Kaya yang belum bayar kosan saja.
"Muka orang kesel." Jawab Chaeyoung.
"Kenapa kesel?"
"Dikirain tadi si tukang."
Jisoo menautkan alisnya. "Tukang mana?"
"Itu si tukang. Yang suka benerin yang rusak." Aduh Jisoo ini yaa tidak mengerti. Kok nggak ngerti-ngerti. Padahal kan si tukang cuma dia seorang, guman Chaeyoung.
"Si tukang juga punya nama." Jawab Jisoo kesal. Chaeyoung ini yaa tidak sopan sama yang lebih dewasa, gimana nanti kalau jodoh? "Si tukang Om Dewan?"
Chaeyoung mengangguk. Aduh kenapa disebut.
"Apa yang rusak emangnya?"
"Itu kamar mandi bawah, kran airnya rusak, diremes sama Lisa kaya baju basah."
Jisoo geleng-geleng kepala. Terserah. Chaeyoung mulai kumat.
"Unnie, silakan masuk. Anggap aja rumah sendiri." yaa ampun, jadi sedari tadi Jisoo didiemkan di luar. Durhaka sekali ini bocil.
"Aw!" Astaga, Chaeyoung dipukul pantatnya pas lagi jalan. Durhaka sekali ini bocah dewasa.
"Chaeng, ada tukangnya?" Tanya Jennie terjawab dengan seseorang yang berjalan berdampingan dengan Chaeyoung.
"Unnie udah pulang?" Tanya Jennie yang dijawab dengan anggukan saja. Aduh udahlah, Jennie mau pindah ke mars aja. Sakit hati banget digituin sama saudari kandung sendiri.
Jisoo tidak menggabungkan diri dengan para adiknya. Dia memilih pergi ke lantai atas. Niat sesungguhnya adalah ia lagi bawa tugas kantornya, tapi niat lainnya ya biar tidak ketemu si tukang. Jisoo juga punya kegelian sendiri sama itu tukang.
"Kenapa Jisoo unnie?" Lisa tidak tahu apa-apa. Dia bingung juga, padahal tadi pergi Jisoo baik-baik saja kok, ceria malah. Lah terus kenapa pas pulang kaya putus asa gitu?
"Lagi cape mungkin, makanya nanti pijitin." Jawab Jennie. Iyaa jawaban itu juga buat dirinya sendiri.
"Kalau punggung doang ga masalah, masalahnya Jisoo unnie itu suka merambat ke mana-mana. Kaki, tangan, kepala, semua minta dipinjit." Keluh Lisa langsung. Kaya punya dendam sama kakanya sendiri.
Chaeyoung juga malah ngangguk membela kembarannya.
"Bagus, berpahala."
Sial. Lisa sama Chaeyoung jadi bungkam. Tidak ada lagi kata pembela kalau sudah jawaban maut dikeluarkan. Mau nyela takut dosa. Diam aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
Teen Fiction[On Going] Brrr... "HYAA PARK CHAEYOUNG" -Lisa "Mwo? Wae? Ada apa denganku?" -Chaeyoung "Baru pulang udah di giniin? Ngajak berantem hah?" -Jennie "Wae? Apa yang kalian ributkan lagi sekarang?" -Jisoo Cocok buat kalian yang ingin ringan-ringan bacaa...