18
Jisoo dan Jennie terburu-buru lari di koridor sekolah, mencari uks yang tidak tahu di mana tempatnya.
Jennie bertanya dengan salah satu murid yang sedang melewat, lalu murid tersebut memberi tahu di mana letak ruangan tersebut. Jisoo dan Jennie mengangguk paham dan mengatakan terima kasih lalu berlari lagi.
Panik Jisoo dan Jennie jika sudah dengar adiknya sakit bahkan sampai pingsan. Yeri sudah cerita di telepon tadi tentang Chaeyoung dan Lisa yang pisan ketika sedang lari.
Braakkk...
Jisoo buka pintu uks dengan cepat dan kuat, membuat seisi ruangan lihat ke arah sumber suara. Itu yang ada di uks petugas kesehatan dan guru kesehatan.
"Mana Chaelisa?" tanya Jennie dengan suaranya yang sedikit keras.
"Ini unnie." Yeri buka tirai yang menutupi keberadaan Lisa dan Chaeyoung. Pas dibuka Jisoo dan Jennie langsung masuk.
Jennie dan Jisoo lihat keadaan kedua adiknya. Lisa sudah sadar, tapi Chaeyoung masih menutup mata. Tadi dia sudah sadar, dan sekarang sedang tidur lagi. Tidak kuat. Pusing katanya.
"Lisa gimana keadaannya?" tanya Jisoo sambil mengelus pucuk kepalanya.
"Pusing unnie."
"Lisa kuat jalan ngga?" Lisa menggelengkan kepala.
"Kaki Lisa sakit,"
"unnie," panggil Lisa lagi."Hmm, wae? Ada lagi yang sakit?" Jisoo dan Jennie fokus tatapannya pada wajah adiknya yang pucat.
"Kasian Chaeng,"
"Chaeng kenapa?" Jennie lihat ke arah Chaeyoung lalu kembali melihat Lisa.
"Chaeng belum makan, terus perutnya sakit karna lagi datang bulan." Jisoo dan Jennie saling tatap.
Mereka beralih ke ranjang Chaeyoung yang ada di samping ranjang Lisa.
"Chaeng ih bangun." ini mereka khawatirnya beneran yaa. Setelah tahu apa yang terjadi pada Chaeyoung. Mereka biarkan dulu sampai Chaeyoung bangun. Kasihan, tidak tega Jisoo dan Jennie lihatnya.
________
"Chaeng, udah enakan belum?" Chaeyoungnya menggelengkan kepala, karna memang perutnya masih terasa sakit.
Ini mereka sudah ada di rumah yaa tepatnya di kamar Chaeyoung sama Lisa. Jadi pas Chaeyoung sudah bangun, mereka langsung dibawa pulang oleh kedua unnie-nya.
"Lisa kakinya mau di urut aja ngga?" Lisa angguk kepala ketika Jennie menawarkan itu. Wah lumayan ini bagi Lisa, jarang-jarang dia diurut. Inginnya sih sekalian sama badannya kalau boleh. Ehehe.
"Iya nanti dipanggil aja dianya suruh datang ke sini."
"Ne unnie, gomawo." Jennie belai rambut dan pipi Lisa lembut, selembut sprei bonita. Eaaa
Di sisi lain Jisoo lagi memegangi botol beling yang sudah dikasih air hangat tepat diperutnya Chaeyoung.
Mengompres perut pada bagian bawah dengan menggunakan air hangat bisa membuat otot di sekitar abdomen lebih relaks, sehingga bisa mengurangi atau menyembuhkan rasa nyeri yang muncul saat haid.
Itu kata google yaa dan semua yang ada di sini suka mengompres perutnya pakai air hangat. Terutama Chaeyoung yang selalu sakit di 3 hari pertama datang bulan. Kasihan.
"Mianhae," Chaeyoung mengerutkan keningnya.
"kemarin malam Chaeng ngga ngemil, terus tadi sarapan cuma roti aja." Jisoo jelas merasa sangat bersalah sama Chaeyoung, karna ini beneran salah dia.
"Ga apa-apa unnie." suaranya lirih banget, mungkin karna terasa sakit jadi suaranya terdengar lirih.
Membuat Jennie dan Lisa melihat Chaeyoung. Aduh semua tidak ada yang tega melihat wajahnya yang lagi menahan sakitnya itu. Ingin meram saja matanya, tapi masa iya.
Jennie menghampiri Chaeyoung, duduk di lain sisi dengan Jisoo. Lisa hanya bisa duduk di ranjangnya. Lihat Chaeyoung dari ranjangnya.
"Jangan dilihatin, malu." aiih dalam kondisinya yang seperti ini masih sempat saja bikin unnie dan kembarannya tersenyum dengan tingkahnya yang sudah tua tutupi wajah pakai selendang yang ada di sisinya.
"Chaeng, unnie juga minta maaf yaa." Chaeyoung hanya menganggukkan kepalanya pelan, sambil bilang, "ga apa-apa ih unnie."
Jennie elus lembut pucuk kepala Chaeyoung. Senang banget kalau dia di elus kepalanya. Nyaman katanya.
"Nanti Chaeng boleh deh makan apa aja, sepuasnya." karna Jisoo yang merasa bersalah jadi Jisoo juga lah yang akan berikan apapun untuk Chaeyoung.
Chaeyoung buka selendang di wajahnya ketika dengar kata 'makan'.
"Tapi pake uang unnie.""Iyaa.. Unnie,"
"Jennie unnie.""Kampret." Jennie hanya bisa ngedumel sambil tatap Jisoo tajam.
____
Di sisi ranjang Lisa sudah ada Jisoo dan Jennie, sekarang adiknya ini akan dipijiit oleh seseorang yang ahli dalam bidangnya. Mereka suka bilangnya bibi. Yang sudah tahu titik mana yang sakit dan bukan kaleng-kaleng, maksudnya terpercaya juga kata pasien-pasiennya.
"Sakit ngga?" Lisa sedikit takut, takut sakit. Jisoo menguatkan Lisa agar tidak takut. Haduh, sudah sering dipijit saja masa masih takut.
"Ngga tenang aja, bakalan enak." bibipun langsung memijit Lisa dengan lihainya, tangan terlatih untuk melakukan hal seperti ini. Ya iya dong, ini kan keahliannya.
Tidak sakit, hanya saja Lisa merasa geli ketika bibi mulai pijat lutut dan betisnya. Lisa ketawa, buat Chaeyoung yang berbaring menghadapnya ingin ketawa juga, tapi tawanya seadanya, perutnya masih sakit.
Jennie dan Jisoo saling tatap lihat Lisa ketawa seperti iu.
___
"Lisa besok mau sekolah atau ngga?"
"Ngga ah unnie, masih sedikit pusing terus mau nemenin Chaeng." alasan saja itu Lisa agar dia tidak sekolah. Sangat jarang Lisa sama Chaeyoung tidak sekolah, soalnya dipantau terus sama para unnie-nya.
Kan Lisa ingin juga bersantai-ria di rumah bukan pada hari sabtu atau minggu saja.
"Alasan itu unnie." Lisa tatap tajam Chaeyoung sudah berkata seperti itu. Ya iya lah, kesal banget. Sttt harusnya jangan bicara, nanti ketahuan gimana?
"Ngga ih unnie." Lisa tundukin kepalanya yang seolah perkataan Chaeyoung itu adalah bohong. Jennie senyum lihat Lisa. Lucu banget kalau udah kaya gitu.
"Ya udah ga apa-apa, Lisa besok istirahat aja yaa." Lisa mengangguk senang. Akhirnya.
Jennie ke luar dari kamar si kembar karena urusannya sudah selesai, dan membiarkan adik kembarnya istirahat. Jennie nya pindah ke kamar Jisoo dulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Little Things
Teen Fiction[On Going] Brrr... "HYAA PARK CHAEYOUNG" -Lisa "Mwo? Wae? Ada apa denganku?" -Chaeyoung "Baru pulang udah di giniin? Ngajak berantem hah?" -Jennie "Wae? Apa yang kalian ributkan lagi sekarang?" -Jisoo Cocok buat kalian yang ingin ringan-ringan bacaa...