51

1.3K 247 17
                                    

51

Permainan belum berhenti setelah Jisoo hapus air mata seluruh adiknya. Senyum kembali terbit lagi setelah kata maaf diterima. Mereka dengan gembiranya memutar kembali botol. Ingin semuanya juga kena. Harus. Ngga mau tau, semua harus kena, katanya. Dan semua kembali merasakan jantung berpacu cepat. Mata terpejam dan mulut berdoa  terus dilakukan.

"Chaeng!!" Lisa teriak banget astaga.

"Ish," Chaeyoung mencibir tidak terima. Tapi harus diterima. Kini gilirannya. Siap-siap.

"Truth or dare?"

Chaeyoung mikir dulu, bentar. Pilihannya berat. Permainan ini tuh seperti jebakan menurutnya. Jadi dia harus mateng-mateng juga mikirnya. Biar tidak jadi boomerang buat dirinya sendiri.

"Chaeyoung yaa ampun lama banget, sih," Jisoo kesal lama-lama nunggunya.

"Iya bentar, ini susah pilihannya."

"Pilihannya cuma dua, Chaeng. Tinggal pilih satu aja."

"Yaa justru cuma dua, jadi susah banget." Ribet emang Chaeyoung ini. Dia merasa seperti ujian. Tapi sayangnya ini tidak ada contekan.

"Satu, dua, ti—"

"Dare!"

Anjay yaa, Jennie hitung gitu Chaeyoung jadi panik dan malah menjawab sesuatu yang dia sendiri tidak tahu benar atau salah pilihannya.,

"Tapi, ngga mau Lisa yang kasih dare-nya." Kata Chaeyoung. Bukan tanpa alasan. Lisa tuh banyak dendam sama dia, jadi Chaeng takut Lisa balas dendam di momen yang lagi kaya gini.

"Chaeng ya ampun, belum apa-apa juga." Lisa patah hati.

"Yaa maaf,"

"Ya udah unnie aja yang kasih."

Chaeyoung mengangguk, Jennie unnie baik, pasti ngga akan yang susah-susah ngasihnya. Pikirnya.

"Siap Chaeng?"

"Siap!" Chaeyoung bersuara lantang. Siap dengan tantangan yang Jennie berikan.

"I dare you, jangan makan cemilan tiga hari, dari mulai besok."

Chaeyoung melotot kaget.

"Unnie~" Chaeyoung merengek tak terima.

Lisa sama Jisoo pecah tawanya. Tidak menyangka dengan tantangan yang akan diberikan Jennie. Ini menjadi hal yang tersulit Chaeyoung akan lakukan.

"Ayo, Chaeng,"

Untuk saat ini senyum Jennie sialan banget bagi Chaeyoung. Apalagi dengan alis yang naik turun itu bikin Chaeyoung ingin melenyapkan Jennie detik ini juga.

"Ayo~ ayo~ ayo~"

Sial makin sial lagi. Lisa sama kakak sulungnya itu malah jadi supporter Jennie.

"Ngga bisa unnie," ungkap Chaeyoung. Jelas dia tidak terima.

"Harus dan bisa dong," Jennie menggoda.

"Ngga bisa unnie, makanan itu sumber kekuatan Chaeng." Chaeyoung beralasan.

"Kan nasi sumbernya? Kalau cemilan ngga apa-apa, ngga makan juga,"

"Hey kata siapa?! Nasi sama cemilan itu kedudukannya sama, sama rata. Jadi ngga bisa kalau dilepas salah satunya." Chaeyoung menentang kalimat Jennie sebelumnya. Bisa-bisanya Jennie berkata demikian. Tidak ada yang bisa memisahkan dia dengan makanan, sumber kekuatannya.

Jisoo sama Lisa malah semakin memecahkan tawanya. Ini bukan acara komedi tapi sukses bikin Jisoo dan Lisa sakit perut akibat tawa yang tak henti-hentinya.

Lagian Jennie bisa-bisanya mau meruntuhkan pertahanan Chaeyoung.

"Gimana dong ini? Chaeyoung nolak tantangannya," Jennie bertanya pada kedua saudarinya yang sudah mulai berhenti tertawa.

"Ada hukumannya kalau kaya gitu." Kata Jisoo.

Lebih baik dihukum. Timpal Chaeyoung dalam hati.

"Makanya Chaeng, mending sama aku aja tadi dikasih dare-nya," kata Lisa. Kurang ajar, sisa tawanya tidak bisa diberhentikan. Ini terlalu lucu baginya.

Chaeyoung cemberut ke arah Lisa, kasih jari tangah yang langsung digebuk sama Lisa.

"Diem deh, ah." Kesel ya Chaeyoung. Tapi, Lisa malah manas-manasin. Panas kegerahan jadinya Chaeyoung.

Tapi iya juga sih sebenernya. Mungkin saja kalau Lisa yang kasih tidak sesulit ini. Ya yaudah, mau gimana lagi. Itu akibat berburuk sangka lebih dulu.

"Apa hukumannya?"

Semua tampak berpikir sejenak. Hukuman apa yang pantas bagi Chaeyoung.

Jisoo, Jennie, dan Lisa memilih berempuk, sambil berbisik-bisik memberi usulan. Ketawa-tawa bikin Chaeyoung agak tidak enak hati. Ada sesuatu yang kurang asem nih, batinnya.

Sampai akhirnya diputuskan bahwa,

"Chaeyoung harus mau jadi pelayan kita besok. Artinya Chaeng harus mau kalau disuruh-suruh." Kata Jisoo. Senang melihat Chaeyoung yang kesal mukanya setelah mendengar keputusan tersebut.

Tapi, agak keji ya di pendengaran Chaeyoung.

"Ish, ya udah lah ngga apa-apa, daripada ngga makan cemilan tiga hari."

*

Hai? Masih di sini? Aku ganyangka loh ternyata cerita ini terakhir di update tuh tahun 2021🤧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai? Masih di sini? Aku ganyangka loh ternyata cerita ini terakhir di update tuh tahun 2021🤧

Tapi, makasih yaa.. Udah ada di sini.

Double deh...

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang