62

1.1K 168 18
                                    

62

Di ruang perpustakaan, Jennie lagi rebahin diri sambil tutup muka pakai buku. Baru selesai kumpulin tugas buat jam pertamanya. Dan harusnya ada kelas lagi sebelum makan siang, tapi dosen yang maha kuasa itu ubah jadwal tiba-tiba jadi jam setengah empat sore.

Jennie sebal, uring-uringan sendiri tidak terima. Merajuk sampai hentak-hentakin kaki kaya anak paud.

Lagian itu dosen banyak urusan terus. Sibuk terus. Mentang-mentang dosen muda yang lagi banyak kerjaan. Dan jam kelas jadi getahnya. Hadeuh.

Terus jarang-jarang dosen cantik ini undur kelas sampai sore, makanya pas di kelas anak-anak langsung marah-marah juga.

Lihat jam yang ada di lengannya, sebentar lagi jam istirahat. Jennie beresin semua barangnya. Dia mau ke kantor Jisoo aja ah katanya. Mau makan bareng saja sama Jisoo.

***

Sudah satu Minggu lebih Jisoo sama Suho saling kontakan. Saling nanya kabar dan hal-hal yang suka anak remaja lakuin kalau pacaran. Cie, ekhem.

Tapi Suho sama Jisoo ini tidak pacaran ya. Jadi bisa dibilang hubungan mereka ini tanpa status tapi spesial. Jisoo bilang dia tidak mau pacaran, takut putus. Maunya langsung diikat di janji suci sampai ajal memisahkan aja, hiya hiya.

Jisoo juga hatinya suka berbunga-bunga kalau ada notif dari Suho. Maklum, dari calon. Calon suami. Hehe.

Suho juga sekarang deketin Jisoo lebih pelan-pelan. Dapat ceramah dari Kai langsung dipraktekkan, dan syukurnya lancar.

Baru dua kali juga Suho suka ngajak makan siang bareng di luar kantor. Jisoo masih tidak mau kalau makan siang di kantor. Malu, katanya.

Dikit-dikit informasi tentang keluarga Jisoo juga udah Suho kantongi. Jisoo juga sama.

Tapi adik-adik Jisoo belum tahu kalau ternyata laki-laki yang dibicarain Lisa waktu itu berlanjut sampai sekarang. Ke adik paling manja juga Jisoo belum mau kasih tahu.

Si mandu itu pasti nanti sedih.

Jisoo belum siap. Iya. Jisoo sebenarnya belum siap nikah. Deep heart-nya Jisoo belum rela ngelepasin adik-adiknya.

Dan kalau Jisoo bilang secara tidak langsung nanti Jennie yang bakalan gantiin Jisoo untuk jaga si kembar yang masih bocil.

Kalau sudah ada jodohnya Jisoo pingin nikah, tapi belum siap, tapi mau, tapi nanti dulu, sampai Jennie lulus kuliah dan ikut kerja di perusahaan keluarganya. Tapi—, ya gitu lah yaa, Jisoo masih labil.

Ting!

Jisoo buru-buru cek hpnya. Hehehe, udah jam istirahat, pasti itu dari Suho, tebakannya yang benar.

Dan ya, biarkan orang dewasa ini saling balas chat.

***

Jennie datang ke perusahaan. Sudah cukup lama tidak datang ke sini, banyak perubahan. Kaget sendiri Jennie. Tata letaknya banyak berubah.

"Unnie mah ngga pernah nyerita tentang kantor," keluh Jennie. Kakaknya itu kalau tidak ditanya mungkin tidak pernah cerita.

Sebelum masuk ke ruangan Jisoo, Jennie sapa dulu sama seketaris Jisoo yang mejanya ada di depan ruangan Jisoo. Udah kaya satpam aja unnie dijagain, kata Lisa pas baru pertama ke kantor Jisoo.

Maklum, anak kecil belum tahu apa-apa.

"Unnie, kenapa belum istirahat?" Tanya Jennie.

"Tanggung, bentar lagi." Kata Irene sambil merapikan berkas-berkas di mejanya.

Jennie mengangguk, keren keren, dia membayangkan kalau dirinya udah diizinin Jisoo kerja di sini, mungkin sibuknya sama kaya Irene dan Jisoo.

"Jisoo unnie-nya ada ngga, unnie?" Tanya Jennie lagi.

"Belum liat dia keluar, tapi ngga tau juga soalnya tadi unnie ke air dulu." Jelas Irene.

Jennie langsung aja masuk ke ruangan Jisoo. Dan eng-ing-eng, Jisoo nya tidak ada.

"Udah ke kantin duluan mungkin, ya?" Jennie balik lagi ke Irene, laporan.

"Oh iya kayanya, Jen."

"Oke deh, bye unnie," Jennie langsung pergi ke kantin.

Jisoo sudah ke kantin duluan kan Jennie seneng. Jadi Jisoo tidak lupa makan siang. Tidak melulu kerja.

Pas sudah ada di kantin, Jennie cari-cari Jisoo. Sampai ke bagian ujung juga Jennie cari, siapa tahu nyempil kaya upil.

Eh, tapi tidak ada. Lah kemana tuh manusia?

Tadinya dia mau diam-diam ngagetin Jisoo, tapi Jennie mau telepon Jisoo aja ah.

Eh, tapi pas di telepon tumben Jisoo tidak angkat.

Jennie keukeuh juga pengen ketemu Jisoo, dia juga mau curhat. Jadi setelah mikir ke mana Jisoo pergi akhirnya dia baru sadar kalau Jisoo tidak ada di kantor saat jam istirahat pasti dia sekarang lagi ada di kedai Chikin.

"Ah, si Chikin. Lagi fokus makan kali ya jadi ngga diangkat teleponnya."

Jennie langsung menuju ke tempat makan Chikin yang ada di depan gedungnya.

Pas sampai di tempat, Jennie lirik-lirik orang yang duduk sendiri, karena itu pasti kakaknya. Tapi, tapi tidak ada yang duduk sendiri, semua berdua, bertiga, bahkan berempat.

Mata kucing Jennie keluarkan cari mangsa.

Dan Jennie tiba-tiba berhenti sebentar pas lihat di sudut ruangan ada Jisoo yang di depannya ada seorang laki-laki.

"Jisoo unnie sama siapa? Ko akrab banget."

Jennie tahu ya orang-orang kantor, dan wajah orang itu Jennie baru lihat. Mana cakep pula itu orang walau dilihat dari samping juga. Curiga nih.

Pantas saja telepon Jennie tidak diangkat, lagi asik ngobrol sama orang lain.

"Tunggu, apa itu orang yang Lisa maksud ya?" Soalnya Jennie perhatikan Jisoo tidak pernah seperti itu kalau sama laki-laki.

Kalau sampai benar, wah fix, Jennie sakit hati Jisoo tidak pernah cerita.

"Jennie!"

UPS, Jennie panik pas dipanggil sama Jisoo, bahkan Jisoo sambil melambaikan tangan nyuruh mendekat. Dan orang yang di depan Jisoo juga ikut melihat ke arahnya.

Tapi, bukannya menghampiri, Jennie malah putar badan. Dia pergi ninggalin Jisoo dan laki-laki itu.

Tidak tahu kenapa, Jennie ngerasa sakit hati lihat Jisoo lagi sama orang lain sampai kelihatan bahagia malu-malu gitu. Rasanya tuh kaya patah hati tapi ngga jadian gitu loh. Semacam udah ditolak duluan sebelum nembak. Ngerti kan? Ngerti dong.

____

Jisoo lagi kasmaran tapi ada yang marah

- Minggu, 25 Juni 2023 -

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang