[On Going]
Brrr...
"HYAA PARK CHAEYOUNG" -Lisa
"Mwo? Wae? Ada apa denganku?" -Chaeyoung
"Baru pulang udah di giniin? Ngajak berantem hah?" -Jennie
"Wae? Apa yang kalian ributkan lagi sekarang?" -Jisoo
Cocok buat kalian yang ingin ringan-ringan bacaa...
Permainan dilanjutkan kembali. Semakin malam, semakin membara semangat mereka. Seru juga permainannya, kata Jisoo yang mulai suka dengan truth or dare ini.
Botol diputar lagi. Jantung semakin deg-degan. Takut-takut, tapi senang.
Sampai akhirnya,,
"Lisa!" Jisoo teriak lantang, kurang ajar. "Truth or dare?"
Lisa nimbang-nimbang anakku sayang. "Truth aja deh," pilihannya.
"Siapa yang mau kasih pertanyaan ke Lisa?"
"Chaeng!" Chaeyoung langsung menyambar pertanyaan Jisoo. Bikin kaget semua orang.
"Chaeng, jangan yang aneh-aneh yaa," melas Lisa. Chaeyoung ini terkadang suka tidak tertebak.
Semua menanti suara Chaeyoung. Apakah pertanyaan itu akan dijawab dengan mudah oleh Lisa atau justru malah membuat Lisa kesulitan menjawab? Jennie harap sih yang susah. Jadi dia nanti yang kasih hukuman kalau ditolak lagi.
"Jawab jujur, ada masalah apa Lisa sama dua murid baru itu? Jihyo, Mina."
Pertanyaan Chaeyoung tidak ada yang lain apa? Kok dengan tiba-tibanya Chaeyoung bertanya tentang itu. Pikir Lisa.
"Ngga ada apa-apa," jawab Lisa, wajahnya biasa saja.
"Bohong!"
"Serius Chaeng, ngga ada apa-apa."
"Kalau ngga ada apa-apa, ngga mungkin Jihyo sama Mina ngomongin kamu." Suara Chaeyoung kok tiba-tiba berubah serius yaa, seakan menjadi penekanan dengan pertanyaannya yang juga serius.
"Ngomongin apa emangnya?" Tanya Lisa, agak gugup. Dia jadi pusat perhatian sekarang.
"Mereka ngomongin kalau mereka mau ngajak kamu bolos lagi. Mereka pengen rekrut kamu jadi anggota gengnya. Katanya, kamu itu ngingetin mereka ke bos mereka yang sudah ngga ada. Cara kamu ngelindungi aku, katanya mereka suka. Itu berarti kamu juga bisa ngelindungi anggota geng lainnya. Mereka ingin ajak kamu tawuran dengan sekolah musuh mereka. Apa itu benar, Lalisa?" Chaeyoung bicara penuh penekanan. Tak ada raut wajah senyum yang dipertunjukkan. Chaeyoung memandang Lisa penuh amarah yang merasa dikhianati.
Lisa gelagapan. Chaeyoung berhasil buat dia diam mencerna seluruh kalimatnya.
Jangan dikira Chaeyoung tidak tahu apa-apa, ya. Pembicaraan Jihyo dan Mina tempo lalu di kamar mandi Chaeyoung dengar. Sembunyi-sembunyi dia mendapat fakta mengejutkan tentang kembarannya.
Chaeyoung ingin bertanya langsung sejujurnya, tapi dia selalu diam saja. Hatinya masih menolak tahu bahwa Lisa tidak pernah seperti itu. Meski dari mulut orang dia ketahui bahwa kembarannya seperi itu.
"Jawab Lisa." Jisoo menuntut juga ingin tahu. Apa lagi yang tidak ia ketahui tentang adiknya ini
Lisa tetap diam. Dalam hati dia masih berpikir dapat info dari mana Chaeyoung. Karena semua yang dibicarakan itu benar.
Ingat saat pulang sekolah Lisa buru-buru narik kembarannya keluar kelas dan duduk di trotoar? Nah, di hari itu pula dia diajak oleh Jihyo dan Mina untuk ikut berpartisipasi sebagai anggota geng dalam tawuran nanti.
Lisa jelas nolak mentah-mentah ajakan mereka. Cukup sudah dengan acara bolos itu Lisa ikut-ikutan, sudah cukup dengan Lisa yang secara diam-diam saling bertukar pesan dengan mereka, sekarang Lisa tidak mau lagi.
"Lisa," Jennie memanggil Lisa yang sedari tadi diam. Jennie kira masalahnya cukup sampai saat Lisa meminta maaf padanya, ternyata tidak. Hal itu masih berlanjut. Ada apa dengan adiknya?
Lisa menarik napas dalam. Aduh suwer, deg-degan Lisa kalau saat ini ia harus berkata jujur.
"Iya Chaeng, semua itu benar."
Semua terkejut dengan kejujuran Lisa. Jadi selama ini ada yang disembunyikan oleh gadis ceria itu.
"Saat Jisoo unnie dan Chaeng di Paris, aku pernah bolos. Bahkan beberapa kali dan sempat ketauan sama Jennie unnie," jelas Lisa. Melirik sekilas ke Jennie yang juga lagi ditatap oleh yang lainnya.
"Bener sampai sekarang mereka masih mau ngerekrut aku jadi anggotanya. Katanya aku sama dengan bosnya. Dan mereka ingin tunjukin ke lawannya nanti kalau bosnya itu hidup kembali dengan jiwa yang berbeda." Lisa mendadak tundukkan kepala.
Semua diam mengheningkan cipta. Masih mencerna apa yang dibilang Lisa. Dan menunggu kalimat apa lagi yang ingin disampaikan.
"Chaeng, sejujurnya, mereka ngancam aku. Mereka libatin kamu, Chaeng. Mereka mau nyakitin kamu kalau aku ngga masuk geng mereka. Makanya aku semakin ngelindungi kamu, dan semakin itu pula mereka suka dengan cara aku ketika aku marah dan balik mengancam mereka!" Dan detik ini, Lisa nangis. Tidak kuat sama sesak yang selama ini ia tahan dari seluruh anggota keluarganya.
Lisa pikir memang ini lah cara terbaik ia agar tidak merepotkan seluruh anggota keluarganya yang juga mempunyai masalah. Lisa pikir juga kedatangan Jihyo dan Mina itu hanya sementara membawa pengaruh buruk. Tapi nyatanya tidak. Diam-diam mereka seperti teror yang Lisa rasakan.
Chaeyoung tak kuasa juga tahan tangis, ia memutari duduknya untuk ada di samping Lisa. Lalu peluk Chaeyoung berikan. Perasaan dikhianati itu berubah jadi sendu. Chaeyoung seolah merasakan juga apa yang Lisa rasakan saat ini. Nyeri di dada itu semakin menjadi saat suara Lisa menangis semakin lirih.
"Lisa," Chaeyoung hanya memanggil. Ingin menguatkan tapi diri sendiri sedang tidak kuat.
Jisoo dan Jennie sedari tadi diam. Melihat si kembar lagi berpelukan, Jisoo memegang kepalanya. Kakak macam apa pula ini yang tidak mengetahui segala masalahnya? Jisoo tak habis pikir juga, bahwa masalah adiknya bisa serumit dari masalah kantor.
Problematik pelajar zaman sekarang sungguh mengerikan. Apa-apa sekarang dilakukan dengan cara ancaman dan kekerasan. Hadeuh. Mending kembali ke zaman lalu jika seperti ini.
Jennie menggeser duduk untuk berada di samping Lisa, mengelus kepala adiknya yang terisak tersedu-sedu. Cupcup, kasihan sekali. Bikin Jennie iba.
Butuh waktu buat nunggu Lisa tenang. Sampai akhirnya Lisa melepas peluk dari Chaeyoung dan memeluk Jisoo.
"Maaf yaa unnie, Lisa ngga bilang sama unnie, sebelumnya."
Jisoo geleng-geleng kepala, tidak terima dengan permintaan maaf Lisa. "Ngga apa-apa Lisa, Lisa lakuin ini juga berat. Unnie yang harusnya minta maaf, karena secara ngga langsung unnie udah cuek sama permasalahan Lisa juga Chaeng di sekolah." Sesal Jisoo.
Air mata si sulung jatuh lagi sekarang. Merasa sakit hatinya lihat tangis Lisa dan kedua adiknya.
Malam ini, nano-nano ya rasanya. Ada tawa dan air mata. Semua berpadu, jadi satu di malam Minggu.
Eaakk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Truth or dare yuk😄
Hayoloh, Lisa anak SMP udah diajak tawuran coba. Gimana kalau SMA? Jadi panglima tentara dia