Little Things

17

17

Lisa merentangkan kakinya yang berasa ingin patah sambil pijit-pijit pelan kaki terutama lututnya. Berdiri 1 jam setengah tanpa melakukan apa-apa itu lelah, bro.

"Chaeng makan yang banyak." Lisa udah siapkan makanan buat Chaeyoung.

Chaeyoung makan dengan lahap, tapi baru setengahnya Chaeyoung sama Lisa makan, bel masuk sudah bunyi lagi.

"Aduh ih kampret, baru juga makan setengah." Lisa ngedumel kesal. Itu bel tidak bisa diajak kerja sama apa yaa, ini cape loh dan ini lapar. Banget. 10 menit lagi tolong.

"Udah ah ayoo masuk," Yeri sudah berdiri. Mereka bersiap pergi dari kantin dan masuk ke kelas. Tinggalkan nasi dan chicken-nya yang baru dimakan sedikit.

Pelajaran sejarah, aman. Bisa santai lagi.

Perang Dunia 1 materinya. Okay seru banget ini. Chaeyoung dan Lisa fokus mendengarkan cerita guru tersebut. Ini seru, beneran deh.

Lisa mulai merasa lapar lagi, dia juga ingat dengan Chaeyoung.

"Chaeng, kantin yuk," Chaeyoung mengangguk dan langsung minta ijin ke guru untuk ke wc, ceritanya.

Mereka jalan menuju kantin, ketika dilihat, di kantin ada guru BK yang sedang memarahi tiga orang murid. Sudah dipastikan kalau mereka tertangkap basah saat sedang jajan di kantin.

Aduh, hari ini sepertinya tidak berpihak sekali rasanya pada Lisa dan Chaeyoung. Dari tadi ada saja cobaannya.

Lisa dan Chaeyoung buru-buru lari, takut ketahuan dengan guru BK, masalahnya bisa panjang kalau seperti itu.

"Sabar yaa Lisa," Chaeyoung usap-usap punggung Lisa agar dia berhenti ngedume tidak jelas. Ini sepertinya Lisa akan datang bulan juga deh. Marah-marah terus dari tadi.

Kembali ke kelas, mendengarkan cerita lagi. Tidak ada yang tidur. Ini pembahasannya lagi seru-serunya.

_____

"UNNIE!"

"Aaaaa kkamjjagiya." Jisoo terkejut ketika buka pintu ada Jennie yang sudah mengangetkannya.

"Kampret ih ngagetin." kesal Jisoo, Jennie berhasil kagetkan unnie-nya dengan mudah.

"Hehehe," Jennie malah asik cengengesan saja.

"Kenapa udah pulang jam segini?" Jisoo sambil jalan menuju ruang meeting. Tidak akan meeting ko, meeting-nya sudah tadi, sekarang hanya mengambil berkas yang tertinggal saja di sana.

"Udahlah, kan udah beres kuisnya juga."

"Oh gimana? Bisa?"

"Bisa lah, aku kan pinter."

"Sombong banget, pintaran juga unnie." Tidak mau kalah nih Jisoo dengan Jennie. Sombong sedikit, boleh dong ya.

"Ih ngapain ngikutin?" Jisoo kesal Jennie terus mengikuti dirinya dari tadi. Jisoo ingin ke wc loh yaa, tapi Jennie terus mengikuti.

"Unnie mau pipis."

"Aku juga mau,"
"Mau pup." Jennie dari pagi memang belum pup, jadi pupnya sekarang. Dan Langsung lari tuh Jennie ke wc tinggalkan Jisoo yang melihat aneh dirinya.

_____

Sekarang pelajaran terakhir jadwalnya olah raga untuk kelas Lisa dan Chaeyoung. Mereka sudah ganti baju dengan pakaian olah raga.

Lisa sama Chaeyoung masih merasakan lelah akibat berdiri terus dan makan yang kurang.

"Lisa, kenapa?" Chaeyoung khawatir lihat wajah Lisa yang seperti menahan sakit.

"Hah, ga apa-apa Chaeng. Chaeng sendiri gimana?"

"Chaeng juga ga apa-apa." ini mereka lagi pada pura-pura baik loh yaa. Sebenarnya Chaeyoung tahu kondisi Lisa, dan Lisa juga tahu kondisi Chaeyoung.

Mereka tidak bisa bohong.

Sebenarnya juga Lisa ingin tidak mengikuti olah raga ini, tapi ini ada ujian harian. Lari 2 putaran lapangan yang eumm lebar sekali.

Kalo tidam ikut nanti mereka harus double melakukan susulan di lain hari nanti dan itu akan terasa lebih ribet lagi dan sangat cape. Jadi mereka berdua memaksakan diri untuk tetap ikut ujian harian ini.

"Kaki Lisa cuma pegel aja, Chaeng." Lisa emang beneran pegel kakinya, gampang pegel.

"Itu berarti Lisa kenapa-napa. Sini, Chaeng pijitin mumpung giliran kita masih lama." giliran Lisa dan Chaeyoung memang masih lama, apa lagi Yeri. Dipanggilnya sesuai urutan huruf. Jadi si kembar bisa santai dulu.

Yang lain; yang belum dites bisa duduk selonjoran dulu di lapang sambil merileksan tubuhnya.

Nah, Lisa, Chaeyoung dan Yeri juga lagi duduk selonjoran. Kaki Lisa, Chaeyoung taruh di atas pahanya, dia pijat pelan kaki Lisa yang pegal.

Ini nih yang Yeri suka dari anak kembar ini, sering berantem tapi masih peduli satu sama lain. Merasa sakit ketika kembarannya sakit.

--

"Chaeyoung sama Lisa, ayo mulai."

Chaeyoung dan Lisa mengambil posisi siap di track. Chaeyoung melirik Lisa kasian, kakinya seperti masih sakit, tapi Lisa senyum untuk yakinkan kembarannya agar tidak khawatir.

Prrriiiiiiittt........

Chaeyoung dan Lisa sudah lari, mereka saling susul-menyusul. Berusaha untuk capai garis finish dengan waktu yang cepat.

Satu putaran sudah lolos, tinggal satu putaran lagi.

Di setengah putaran lagi, kaki Lisa terasa sakit lagi, kakinya seperti terkilir. Larinya juga sudah tidak cepat dari sebelumnya.

Chaeyoung juga sama, larinya sama seperti Lisa, sudah tidak bertenaga. Lisa dan Chaeyoung perutnya sangat sakit. Serius sakit. Karna perut mereka belum terisi penuh.

Badan mereka sudah lemas dan sudah kuat kuat lagi untuk lari. Perlahan pandangan mereka terasa kabur.

BRUUGGHHHH.....

______

"Yeoboseyo, unnie."

"Ne Yeri, ada apa? Tumben sekali telpon?"

"Chaeng sama Lisa, unnie."

"Wae? Kenapa mereka? Bandel? Berantem lagi? Aisshh."

"Anniya, unnie." Yeri di sana kesal. Keaadan genting seperti ini malah suudzon. Heuh.

"Terus kenapa?"
"Jennie sisain chikin satu buat unnie." Jisoo di sini malah berbincang dengan Jennie, mereka sedang makan chicken di ruangan Jisoo.

"Unnie udah makan 5 ya ampun, udah kali." Jennie kesal. Bingung sekaligus. Doyan sekali ini anak dengan chikin perasaan.

"Unnie ih elah jangan ngobrol." di  sana, Yeri kesal lagi. Fix. Lagi teleponan loh ini, eh malah asik ngobrol orang di ujung telponnya ini. Tidak jelas lagi. Tidak tahu apa ya yeri di sana sedang panik. Disumpah baru tau rasa. Eh, maaf.

"Ehehe iyaa maap Yeri. Kenapa sama Chaelisa?" Jisoo rebut chicken yang Jennie pegang. Masih sempat aja nih manusia chikin. Jennie ngedumel kesal, pasalnya Jennie baru makan 3.

"Chaeng sama Lisa pingsan, unnie."