16

4.2K 536 101
                                    

16

Pagi ini mereka kesiangan bangun. Tidak tahu apa yang membuat mereka bangun telat. Mungkin kalau Jisoo dan Jennie lelah karena telah menetralkan amarahnya kemarin. Kalau Lisa dan Chaeyoung mereka lelah karena sudah bersih-bersih rumah, mengerjakan pr dan lainnya.

Bahkan mereka sarapan hanya dengan roti saja, Jennie sudah pergi lebih dulu, karena dia ada kuis katanya.

Lisa dan Chaeyoung buru-buru pakai sepatu, aduh ini bentar lagi mereka telat. Jisoo cepat-cepat mengeluarkan mobil dari bagasinya.

Begitu semua sudah masuk, mobil melaju dengan cepat. Jisoo lega kedua adiknya tidak jadi telat.

"Nih hpnya." Jisoo kembalikan lagi ponsel mereka masing-masing. Lisa dan Chaeyoung cuma pasang wajah panik karena ini sudah sangat telat yaa hey.

Beruntung sekali Lisa dan Chaeyoung tidak telat. Ketika mereka masuk, ketika gerbang ditutup. Kaki sudah lemas duluan tadi. Kalau telat di sini itu bahaya, jadi mereka tidak mau telat.

Masuk ke kelas, duduk. Mulai mengikuti pelajaran dengan baik. Jam pertama sosiologi. Tidak begitu berat, pelajarannya masih bisa santai-santai.

"Chaeng," guru lagi keluar dulu sebentar, jadi Lisa bisa leluasa memegang ponsel. Murid yang lain juga lagi sibuk dengan urusannya yang lain, bahkan ada yang ke kantin.

"Apa?"

"Sini bentar ih," Chaeyoung rapatkan duduknya dengan Lisa.

"Nih dengerin yaa,"
"Suara yang dihasilkan perut adalah hasil dari gerakan organ-organ pencernaan di perut, seperti lambung, usus halus, dan usus besar. Gerakan ini disebut dengan gerakan peristaltik, yaitu gerakan yang tidak disadari, dan langsung diatur oleh otak."

Lisa tarik napas panjang begitu sudah selesai membaca artikel yang ada di ponselnya. Lisa niat searching di internet tentang apa yang kemarin Chaeyoung tanyakan. Terniat memang dia.

Jujur, Lisa juga penasaran. Jadi yaa gitu, dia bakal nyari jawabannya. Biar tidak terselimuti rasa penasaran lagi.

Chaeyoung kegirangan sudah dapat jawabannya. Reflek langsung peluk Lisa begitu erat.

___

"Chaeng kenapa?" Lisa lihat kembarannya memegangi terus perutnya

"Perut Chaeng sakit."

"Sakit maagh atau kenapa?" panik juga dong mukanya Lisa begitu lihat kembarannya itu kesakitan.

"Ini lagi dateng bulan jadi sakit banget." ah iya Lisa lupa, kemarin kan di jahili terus karena Chaeyoung lagi datang bulan jadi marahnya mudah kepancing.

Chaeyoung kalau lagi datang bulan perutnya suka sakit sekali selama 3 hari, Lisa tahu soalnya dia juga kalau lagi datang bulan sakitnya sama.

Lisa khawatir nih sama Chaeyoung.

"Mau ke uks?"

"Ngga usah, bentar lagi guru mtk dateng." tuh kan baru juga di omongin gurunya sudah datang lagi. Panjang umur sehat sentosa banget ini.

Semua langsung duduk sidakep bari balem. Duduk siap ala-ala militer gitu.

"Okay kumpulkan tugas." What? baru datang langsung main kumpul-kumpulkan saja. Basi-basi dulu dong tanyakan kabar misalnya.

Yang lain langsung ambil buku yang ada di kolong meja atau di tasnya. Lisa dan Chaeyoung juga sibuk cari-cari buku bersampul coklat dengan tulisan 'Tugas Matematika'.

"Aduh mana yaa?" Lisa panik ko yang dicarinya tidak ada. Chaeyoung juga sama, dia lagi ubrak-abrik tasnya.

"Lisaaa," suara Chaeyoung terdengar takut. Aduh Lisa semakin panik karna tidak temukan sesuatu yang dia cari dan ditambah mendengar suara Chaeyoung.

"Chaeng/Lisa," Lisa sama Chaeyoung saling tatap. Mereka saling transfer pikiran masing-masing.

Aah buku mereka lupa kebawa, karena habis mengerjakan tugas kemarin mereka hanya simpan saja bukunya di atas meja belajar. Ketika paginya mereka lupa memasukkan ke tasnya, karena telat.

Yang lain sudah pada mengumpulkan di meja guru. Yeri liat sahabatnya yang lagi diam ketika dia baru saja mengumpulkan tugasnya.

"Kenapa?" suaranya kecil, agar tidak terdengar oleh guru di depan.
Chaeyoung dan Lisa kompak sandarkan diri ke sandaran kursi.

"Haaah~" lenguhan panjang terdengar dari mulut si kembar. Dengar itu Yeri tahu apa yang terjadi.

"Habislah kita,"

"Kayanya ada 3 orang yang belum ngumpulin. Atau tidak mengumpulkan?" guru itu baru menghitung jumlah buku yang ada di mejanya. 27 dari 30 siswa. 3 tidak mengumpulkan.

Semua pada diam.

"Yang tidak ngumpulin tugas, ke depan." Lisa dan Chaeyoung tarik napas dan berdiri. Berjalan ke depan di ikuti oleh 1 orang perempuan di belakangnya yang juga tidak menggumpalkan tugasnya. Namanya Sinb

"Kalian perempuan tapi ngga ngerjain tugas? Ga malu sama laki-laki?"

"Maaf bu, Lisa sama Chaeng udah ngerjain. Tapi, kayanya ketinggalan bu."

"Klise. Ibu udah sering denger alesan itu."

"Ini bukan alasan bu." Chaeyoung langsung sikut lengan Lisa. Aduh Lisa masih berani-beraninya yaa berkata seperti itu ke ibu galak. Lisa nunduk lesu begitu sadar.

"Tahu kan apa hukumannya? Silahkan" Chaeng, Lisa sama Sinb langsung ke luar kelas. Dan berjalan ke tengah lapangan.

Ini sekitar jam 9 pagi yaa, jadi matahari pagi sudah bersinar terang. Di tengah lapang voly mereka berdiri. Di sebelahnya ada lapang basket yang sedang di pakai olah raga oleh kelas lain. Di sisi lapangan ada track lari.

Mereka bertiga sudah mulai cape terus berdiri. Banyak yang melihat. Malu. Sekali.

"Itu mata bisa merem ga sih? Ngeliatin terus dari tadi." beneran kesal Lisa sama anak-anak yang sedang olah raga dan yang lagi lewat. Terus diminati membuat mereka kesal.

-
Lisa lihat tangan Chaeyoung yang memegangi terus perutnya. Lagi. Kasihan.

"Chaeng kenapa?" Lisa ini bisa dibilang adiknya Chaeyoung, mereka lahir hanya beda 4 menit saja, dan Chaeyoung lebih dulu lahirnya.

Tapi dalam posisi tertentu, Lisa bisa jauh lebih dewasa dari Chaeyoung, kadang Lisa bertingkah seperti selayaknya seorang unnie bagi Chaeyoung. Aw gemas.

"Sakit Lisa," wajah Lisa mulai panik begitu lihat wajah Chaeyoung yang berkeringat. Semakin panik lagi ketika Lisa baru sadar kalau Chaeyoung sarapan tadi hanya sedikit. Roti satu. Dan Chaeyoung sedang datang bulan. Aduh.

"Chaeng, kamu duduk aja." itu Sinb yang bicara. Sinb juga khawatir lihat Chaeyoung seperti itu.

Baru juga Chaeyoung ingin duduk guru mtk keluar dari kelas dan memerhatikan mereka dari atas lantai 2.

Sinb yang tahu diperhatikan, kasih kode agar Chaeyoung jangan duduk. Chaeyoung yang sudah mau duduk tidak jadi, dia tegakkan lagi badannya.

"Chaeng sabar yaa, setengah jam lagi." Chaeyoung nunduk lesu. Lesunya akibat dia lapar juga.

Lisa juga lelah. Kaki sakit terus berdiri.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang