43

2.4K 348 75
                                    

43

Jisoo pulang, raut wajah kusut banget. Cape. Baru hari pertama masuk kantor saja tugas sudah numpuk segunung. Luas selautan. Yaa ampun lebay.

Rasanya Jisoo ingin bakar semua dokumen yang bikin otak kepalanya hampir melorot dari tempatnya.

Sudah beres satu, dateng lagi yang baru. Beres. Datang lagi. Jangan datang lalu kau pergi~

Tanda tangan ini itu. Ah pokonya Jisoo lelah sama hari ini. Ingin rendeman di air hangat biar rileks kata orang-orang.

Si matahari aja sekarang sudah gantian sama bulan. Malam.

Tangan sudah pegang gagang pintu. Masuk ke dalam sambil langkah malas-malasan buat jalan. Ingin terbang aja jadinya Jisoo.

Di ruang keluarga langsung disambut sama wajah-wajah ceria dari adiknya.

Jisoo senyum dapat sambutan hangat dari adik-adiknya.

"Halo adik-adikku tercintaaa," Jisoo bilang gitu sambil tangan direntangkan. Minta disambut sama siapa saja lah yang mau dan suka rela.

Chaeyoung langsung saja meluk Jisoo yang ingin dipeluk dari gelagatnya.

"Unnie-ku tersayang cape yaa," Jisoo angguki kepalanya lucu, posisi masih dalam pelukan yaa. Tidak punya tenaga buat melepaskannya juga.

"Uuuh emesh-emeessh laper yaa," Jennie berdiri dari duduk di sofanya. Ikutan peluk biar kaya teletabis.

Lisa juga jadi ikutan akhirnya, biar tidak dikira adik tiri.

"Lepasin ah gerah," semua langsung lepas pelukannya ketika dengar ucapan dari Jisoo.

Sebel. Lagi so sweet gini malah dilerai.

"Unnie, tenang aja. Liat ada chickin." Jisoo langsung berbinar aja pas dengar kata chikin dari Chaeyoung.

Tahu aja ah. Jisoo jadi kegirangan.

"Mandi dulu tapi, biar segeran." Jennie sudah giring Jisoo buat ke kamarnya. Tinggalkan Chaeyoung sama Lisa yang lanjut lagi nonton.

"Mau rendeman pake air anget Unnie?"

Eh ko

"Eh koo Jennie tau sih apa yang Unnie mau?" gila. Ini Jennie tidak pakai ilmu hitam kan yaa. Ko tau sih apa yang tadi Jisoo inginkan. Jangan-jangan Jennie pakai ilmu batiniyah.

"Jennie jadi adik unnie bukan sebulan. Yaa jadi Jennie tau lah apa unnie butuhin pas lagi cape gini,"

Nah kan. Ini nih yang Jisoo butuhkan. Adik yang pengertian kaya gini. Ingin punya 10 saja biar jadi dayang-dayangnya Jisoo. Ehh.

Sebagai adik yang baik dan sholehah. Jennie juga siapkan keperluaan buat unnie-nya mandi. Jatuhnya kaya istri yang lagi siapkan keperluan suami yaa? Iya tidak apa-apa lah, belajar sejak dini.

Perfect lah.

"Jangan lama-lama unnie, nanti keriput." Jennie pergi dari kamarnya ketika Jisoo sudah masuk ke dalam kamar mandi.

Tidak mau ngintip Jennie, takut bintitan matanya. Tidak elegan nanti mata kucingnya kalau bengkak.

Jennie gabung lagi sama Chaelisa yang masih nonton. Sambil seruput minuman yang sudah datang dari tadi.

"Kalian ga ada pr?" mereka geleng-geleng kepala aja.

"Beneran ngga ada nih?" mau mastiin aja Jennie, takutnya ada tapi mereka malah malas-malasan di sini.

"Beneran unnie-ku sayang. Minta di cium yaa,"

"Lah bambang ga ada hubungannya." Iya maaf, Lisa cuma gemas saja ko, plus agar tidak ditanya terus-terusan sama Jennie. Sedangkan Jennie malah heran.

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang