65

1K 139 29
                                    

Hello!
Welcome back to Little Things!

65

Pagi hari, Jisoo udah siap bikin sarapan. Belum mandi. Ga apa apa, tetep cantik.

Dari semalam, Jisoo mikir keras, ada yang beda dari Jennie. Lebih tepatnya Jennie ko marah ya? Jisoo mikir-mikir lagi dari kemarin, dia mengingat-ingat kegiatan dia dari berangkat kantor sampai pulang, apa yang salah coba?

Kenapa tiba-tiba Jennie sikapnya kaya gitu? Apa dia bikin kesalahan ya? Tapi, sekali lagi, apa salah Jisoo yaa ampun, pengen jadi cenayang aja rasanya Jisoo biar tahu isi hati dan kepala Jennie.

Parah banget soalnya Jennie, masa ngomong sama dia aja dicuekin. Tolong ya di sini Jisoo masih berkedudukan sebagai kakaknya, bukan musuh yang harus dicuekin. Kit hati nih lama-lama.

"Unnie, tolong ajarin Lisa sopan santun," Chaeyoung dateng-dateng marah-marah.

Dan lagi-lagi nama Lisa yang selalu Chaeyoung ucap.

"Kenapa sih?" Jisoo sambil masak, nanti gosong siapa yang tanggung jawab?

"Tangannya yaa ampun, jahil banget kaya yang ngga dididik," keluh Chaeyoung sambil samperin Jisoo yang sama sekali tidak menoleh padanya. Sakit hatilah.

"Lisaaa,,"

"Iya unnie," Lisa nyahut. Dari tadi dia emang sudah di bawah ngintilin Chaeyoung.

"Jangan iseng," bosen deh Jisoo ngomong gitu terus setiap Chaeyoung ngadu ke dia masalah kembarannya.

Soalnya 80% keluhan Chaeyoung itu adalah Lisa. Beban Chaeyoung itu adalah Lisa. Dan Lisa adalah kesayangan Chaeyoung.

Pengen deh rasanya seminggu aja tidak dengar suara keluhan. Cape banget telinga Jisoo, sampai pengen mutasi.

"Iyaa unnie," Jawab Lisa. iyain aja dulu, selebihnya nanti iyain lagi aja. Terus aja gitu.

Chaeyoung duduk di ruang tv, pilih acara kartun biar sedikit terhibur di paginya yang udah pusing.

"Unnie, tangan Lisa ngga ada akhlak!" Chaeyoung teriak lagi.

Lisa ini no usil no life. Chaeyoung baru aja duduk ketiaknya udah jadi korban keuisilan tangan Lisa. Padahal ketiaknya rapet tidak angkat tangan, tapi yaa namanya juga Lisa..

"Lisa!!!" Jisoo cuma bisa manggil doang, ini tanggung katanya dikit lagi selesai.

"Unnie, tangan Lisa harus diajarin Budi pekerti yang baik," Chaeyoung cemberut. Lisa kurang ajar emang, tapi tangan yang tidak bisa diam itu bikin Chaeyoung makin kesal.

Belum tahu aja Lisa, kalau Chaeyoung sudah marah jangankan daging ayam yang Chaeyoung cingcang, tangan Lisa juga bakal jadi korban gigitan maut Chaeyoung. Tidak nyambung sih, yang penting Chaeyoung tunjukkin sisi sadisnya.

"Diam ngga!" Chaeyoung marah, telunjuknya kasih peringatan ke Lisa biar tidak mendekat.

Lisa cuma geleng-geleng kepala aja, apa sih yang bisa Chaeyoung lakuin kalau udah di bawah kukungan Lisa.

"Aaa, Lisa!" Chaeyoung langsung teriak pas Lisa nubruk tubuhnya.

Chaeyoung kaget, tubuhnya kaya diterkam binatang buas. Dan emang Lisa buas kalau kata Chaeyoung.

"Yak!!! Aku akan membunuhmu," teriak Chaeyoung lagi. Tangan Lisa makin biadab kelikitiki pinggang dan ketiak Chaeyoung.

"Aduh, berisik deh." Jisoo yang sudah selesai menyiapkan makanannya masih harus melerai si kembar.

Kalau tidak lerai, mereka berdua akan terus seperti itu, Lisa yang jahil dan Chaeyoung yang berusaha lepas dari kejahilan Lisa. Kasihan.

"Lisa, udah, ayo siap-siap sarapan," Jisoo menghampiri si kembar.

Kasihan banget Chaeyoung, udah kaya istri yang kena KDRT. Eh. UPS.

"Lisa, yak!"

Dah lah Jisoo cape ngingetinnya. Lisa emang kaya gitu kalau udah gemes sama Chaeyoung. Dan untuk Chaeyoung mari berdoa semoga selamat sampai akhir.

Jisoo lebih milih ke kamar Jennie aja, soalnya orang itu belum muncul juga padahal suara si kembar Jisoo yakini bikin Jennie pusing 7 putaran.

Tok tok tok...

Jisoo mau langsung masuk aja tadinya, tapi pintu yang dikunci bikin Jisoo diam di depan dan ketuk pintu.

"Jen, ayo sarapan." Ajak Jisoo.

Jennie sedikit lama buka pintu, semoga aja memang tidak kedengaran, bukan diabaikan.

"Jennie," nada Jisoo seperti sedang memanggil temennya buat main. Gemes kok lama banget dibukanya.

"Jen, sarapan dulu yuk," Jisoo tidak menyerah. Anak itu kemarin saja tidak tahu, sudah makan atau tidaknya. Dan pagi ini Jisoo harus memastikan kalau Jennie sudah sarapan.

Tidak lama, akhirnya Jennie buka pintu. Jisoo senyum sambut muka bantel adiknya yang lucu dan imut.

"Sarapan aja sana, sama pacar." Kata Jennie dengan suaranya yang baru bangun tidur.

Sebelum pintu ditutup lagi, Jisoo pegang pergelangan tangan Jennie. "Jen, kenapa?"

Suwer deh Jisoo tidak tahu kenapa Jennie tiba-tiba berubah sikap dengannya. Padahal Jennie ini manja loh, waktu kemarin marahan aja Jennie masih berusaha deketin dia, tapi sekarang Jisoo rasa Jennie sedang berusaha buat jauh darinya.

"Ngga kenapa-kenapa,"

Halah, bulshit! Yang ada 'pura-pura ngga kenapa-kenapa.'

"Sarapan dulu yuk," ajak Jisoo lagi.

"Nanti aja, aku ke kampus siang, jadi nanti aja."

"Sekarang Jen, kemarin juga kamu udah makan belum sorenya?" Tanya Jisoo serius.

"Udah,"

"Makan sama apa?"

"Ih, kepo." Jennie tidak bisa jawab jadi dia berusaha mengalihkan topik.

"Kamu, sakit ya?" Tanya Jisoo. Soalnya tidak biasa aja gitu Jennie bangun siang kecuali hari libur.

Ditambah Jennie yang kemarin tidak tahu sudah makannya atau belum, Jisoo jadi duga-duga aja mungkin Jennie sakit, soalnya juga muka Jennie kaya pake blush-on di pipinya.

Katanya kan ke kampusnya siang, masa udah di make-up padahal belum mandi.

"Ngga,"

"Ya udah ayo kita makan," ajak Jisoo lagi. Jennie harus makan pokonya.

"UNNIE!! AYO SARAPAN." Tuh kan, si Chaeyoung udah mulai ngegas.

"Tuh, Chaeyoung udah marah-marah, ayo sarapan." Jisoo tarik lengan Jennie biar nurut juga cepat.

" Jisoo tarik lengan Jennie biar nurut juga cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mampir ngga sih? Mampir lah, masa ngga😁

Ramaikan yuk...

Minggu, 26 November 2023

Little ThingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang