Chapter 11 : Failed

62.3K 5.9K 616
                                    

Pelabuhan Merley bagian utara merupakan salah satu properti milik LNL yang sering mereka gunakan untuk transaksi dengan para bandar-bandar besar. Tempat ini cukup sulit diakses oleh siapapun terutama polisi— kecuali ada yang berkhianat di antara mereka.

"Aku akan berada di tempatku." John baru saja mengongkang senapannya dan hendak berjalan menaiki tangga. Sebagai seorang penembak jitu, John bertugas memantau jalannya transaksi dari atas sehingga jika ada yang tidak beres maka pelurunya yang mau tak mau menyasar ke kepala musuh.

"Tetap disini." Kata Sergio singkat.

John menghentikan langkahnya dengan kening sedikit berkerut."Sama seperti ayahku, aku juga tidak mempercayai Cho Kang jadi—"

"Aku juga tidak." Potong Sergio setelah menghisap rokoknya santai lalu menghembuskan asap di udara.

Julio semakin heran."Kenapa kau melarang John berjaga?"

"Apa kau pikir aku akan berbisnis dengan Cho Kang?" Kata Sergio dengan nada beratnya yang khas."Lagipula dia tidak akan pernah datang ke tempat ini."

Julio mengedarkan pandangannya ke beberapa sudut pelabuhan untuk memantau keadaan. Ia tau ada yang tidak beres disini.

"Sudah kuduga brengsek itu tak punya uang sebanyak itu. Tampaknya dia belum tau dengan siapa dia sedang bermain-main." Kemudian John mengisyaratkan anak buah mereka untuk kembali masuk ke dalam mobil.

"Kita tidak akan pergi kemana-mana dulu, John." Jawab Sergio.

"Jika Cho Kang tidak datang, apa lagi yang bisa kita lakukan disini? Kalau sampai polisi tau tentang transaksi ini, habislah kita." Julio menatap Sergio tajam.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Rodolfo akhirnya mengeluarkan suara.

"Kita membawa ratusan bungkus kokain di dalam sana." Julio menunjuk mobil sembari mendorong dada Rodolfo."Umpan yang sangat diinginkan polisi."

"Setidaknya singkirkan kokain-kokain di dalam koper itu jika memang tidak ada yang mau pergi dari sini." John menambahkan.

"Biarkan tetap ada disana." Kata Sergio.

"Siapa yang sedang kau tunggu sebenarnya?" Julio bertanya dengan nada dingin.

"Kau akan segera mengetahuinya."

***

Di dalam ruangan itu Syatra terus memantau keadaan lewat layar rekaman kamera pengawas yang berhasil mereka sabotase sedangkan Sona sibuk memainkan komputernya. Kening Syatra berkerut melihat tidak ada pergerakan apapun di pelabuhan. Sergio tampak begitu santai— berdiri sambil menghisap rokok— bahkan saat John tampak panik pun pria itu tetap acuh tak acuh.

Kenapa Cho Kang m belum datang? Seharusnya transaksi itu sedang berlangsung sekarang.

"Aku ingin melihat data anak buah Cho Kang yang membocorkan soal transaksi ini." Kata Syatra pada Sona.

"Dia ada di ruang interogasi, kau boleh menemuinya."

Tanpa pikir panjang Syatra segera keluar dari ruangan tersebut lalu masuk ke ruang interogasi yang berada di sebelah timur gedungnya. Dengan kasar ia buka pintu ruangan tersebut dan disana tampak seorang pria muda dengan rambut pirang dan setelan jas hitam.

Syatra berhenti sejenak sebelum meraih sebuah map berisi data diri dari pria itu.

"Kudengar kau anak buah Cho Kang." Kata Syatra.

"Apa akan ada interogasi yang kedua? Aku bosan menjawab pertanyaan yang sama."

"Kau harus bersyukur hanya perlu menjawab pertanyaan disini."

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang