Chapter 24 : A betrayal

58.7K 6.4K 1.3K
                                    

Sviyazhsk Island, Rusia

Pakaian yang dipakai Nala adalah gaun semata kaki berwarna merah darah dengan belahan di sepanjang paha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pakaian yang dipakai Nala adalah gaun semata kaki berwarna merah darah dengan belahan di sepanjang paha. Lengan berupa seutas tali dan leher yang terbuka sedikit lebar. John memberitahunya bahwa disana tidak seperti rapat biasa. Orang yang hadir haruslah berpenampilan elegan. Namun karena udara yang dingin, Nala tetap memakai mantel ketika kapal sudah berlabuh.

"Jadi, dimana kita?" Tanya Nala pada Sergio ketika mereka berdua sudah berada di dalam limusin.

"Sviyazhsk." Jawab Sergio sambil menyilangkan kaki dan menopang tangannya di tepi jendela."Pernah mendengarnya?"

"Sviyazhsk adalah salah satu warisan dunia UNESCO. Aku pernah mendengarnya."

"Apa kau tau bagaimana sejarahnya sebelum tempat ini menjadi warisan dan bahkan akan dipromosikan oleh pemerintah sebagai tempat wisata?"

Nala langsung menoleh pada Sergio, menatapnya penuh minat. Ia merasa Sergio adalah tipe pria yang punya wawasan luas dan Nala sangat menyukai sesi dimana mereka berdua berdiskusi soal hal-hal baru.

Kadang Nala ingin mengutuk sang pencipta. Kenapa orang seperti ini harus menjadi kriminal?

"Aku suka saat kau bersikap pintar jadi ceritakan padaku apa yang terjadi sebelumnya pada pulau ini, Mr. Leonelle." Kata Nala pelan dan menggoda.

Untuk sejenak Sergio hanya menatap wajah cantik itu lalu ia mulai menjelaskan."Ketika Ivan the Terrible— sang Pangeran Agung Moskow—Tsar pertama Rusia, naik tahta pada abad ke-16, ia memerintahkan untuk membangun benteng besar di sekitar tanjung di tengah perairan sungai Volga. Benteng ini didesain seperti sebuah kota moderen yang dikelilingi dinding, dan dihiasi menara, gerbang, bangunan sipil, bahkan gereja-gereja."

Nala kembali mengarahkan pandangannya pada benteng-benteng tua yang berdiri kota itu. Mobil kini berbelok mengambil jalan ke kiri.

"Ivan memberi nama kota pulau baru itu Sviyazhsk, yang berfungsi sebagai markas tentara Moskow. Namun, setelah kalah dari Kazan, Sviyazhsk terus tumbuh sebagai kota pusat budaya Rusia dan Kristen Ortodoks."

Kini ada sebuah gereja besar yang dilihat oleh Nala. Di sekitarnya berdiri perumahan kecil dengan orang-orang yang beraktivitas seperti penduduk pada umumnya.

"Masa-masa kelam dalam sejarah Sviyazhsk dimulai pada pertengahan abad 20. Penduduk Bolshevik menghancurkan sekitar setengah dari gereja yang ada di Sviyazhsk. Bangunan yang tersisa berubah menjadi sel-sel untuk tahanan kerja paksa."

"Kudengar kota ini pernah terkena banjir besar dan tenggelam. Apa itu benar?"

"Hm," Sergio mengiyakan."Lebih dari tiga perempat kota tersebut hilang, hanya menyisakan pusat kota di atas permukaan air. Populasinya menurun dari 2.000 orang menjadi hanya 250 orang."

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang