Chapter 35 : Angelic demons

47.8K 5.6K 1.5K
                                    

Dunia kejahatan bukan lagi hal yang menakutkan bagi Nala. Meskipun terbilang baru, namun ia cukup terbiasa. Hal seperti ini sudah diperkirakan akan terjadi. Karena apapun pekerjaanmu pasti memiliki resiko masing-masing. Sehingga sudah tidak ada rasa takut ketika ia sadar dari obat bius dan mendapati tubuhnya berada di sebuah ruangan dengan bau menyengat— semacam bau parfum dan alkohol yang di campur. Hanya ada sebuah sofa, cermin dan tiga gadis murung yang duduk sembari memeluk lutut di sudut ruangan.

Kemudian Nala menyadari bahwa tubuhnya hanya ditutupi pakaian dalam saja.

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka dan Nikolai masuk bersama dua orang anak buahnya serta seorang wanita dengan riasan tebal bermuka masam. Leher Nikolai di gips sehingga kepalanya sedikit terdongak ke atas.

"Dandani dia," Perintah Nikolai."Dia akan melakukan debutnya malam ini juga."

"Bagaimana dengan yang lainnya?" Tanya si wanita merujuk pada gadis-gadis yang gemetaran di sudut ruangan.

"Mereka bisa menunggu, lagipula malam ini kita akan fokus pada yang satu ini. Kau tau siapa dia?" Nikolai menunjuk Nala lalu terkekeh menjijikkan."Dia ini jalangnya Sergio Leonelle."

"Apa kau yakin akan berurusan dengan Sergio Leonelle?" Tanya si wanita skeptis.

"Dia yang lebih dulu berurusan, Kelly. Setelah tindakan bodohnya membiarkan wanita ini pergi, semua aliansi mafia mulai membelot darinya. Dia tidak punya sekutu selain si pincang Romanus."

"Aku hanya khawatir nasibmu sama seperti Trave—"

"Diam kau, bodoh. Ikuti saja perintahku. Bocah tengik itu tidak mempan jika hanya digertak. Dia sudah hidup terlalu lama di atas kesombongannya dan ini adalah masa dimana dia yang akan memohon padaku. Lagipula wanita ini berbahaya jika dibiarkan berada di luar setelah mengatakan kata-kata tidak pantas dalam pertemuan aliansi. Aku tidak ingin ambil resiko apapun."

"Kau yakin?"

"Jangan buat aku banyak bicara, sialan! Cepat dandani dia sekarang!" Bentak Nikolai sambil mendorong kepala wanita bernama Kelly tersebut dengan kasar.

Kelly menghembuskan napas, tampak jengkel pada pria tua itu. Lalu dia mengarahkan pandangannya pada Nala dengan tatapan dingin."Bangun."

Dan Nala pun bangun.

"Wah wah. Sempurna. Para VIP akan bayar dengan nominal yang fantastis untuk bermalam dengan tubuh seksi ini." Bola mata Nikolai bersinar seperti sedang memandangi pundi-pundi uang.

Dasar tua bangka menjijikkan.

Nala ingat bagaimana dia menjilati payudara pelacurnya di pertemuan aliansi kala itu.

"Kau tunggu apa lagi? Pakaikan dia pakaian paling seksi." Bentak Nikolai lagi.

Kelly memutar matanya diam-diam lalu berjalan mendekati Nala, memegang lengannya dan menuntunnya keluar dari ruangan tersebut.

"Seret tiga gadis itu ke lantai dua, mereka harus layani tiga pelanggan baru." Samar-samar Nala mendengarkan perintah tersebut lalu selanjutnya terdengar suara gadis-gadis yang memohon agar mereka tidak di bawa.

"Lewat sini." Kelly berbelok.

Koridor yang mereka lewati diterangi oleh cahaya temaram lampu berwarna kuning dan merah. Terdapat pintu-pintu di sepanjang jalannya. Sekilas ia mendengarkan suara teriakan dan pukulan cambuk dari dalam sana.

"Kau akan melakukan tarian tiang malam ini untuk para VIP." Kata Kelly kemudian mereka berbelok ke koridor lain dan menaiki tangga ke lantai dua."Jika mereka cukup menyukaimu, kau akan dibayar mahal."

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang