Chapter 27 : Dissmisal

48.7K 5.7K 955
                                    

American State Intelligence Agency — National Narcotics Departement of Manhattan, NYC

Begitu mendarat, Nala diperintahkan untuk segera datang ke markas. Anggota tim sudah lengkap disana. Namun ruangan itu di dominasi oleh wajah dengan ekspresi datar. Nala melirik Sona dan dia memasang ekspresi seolah sedang memberitahu Nala bahwa mereka semua sudah tau tentang pemecatan yang dilakukan Sergio.

"Apa yang membuatmu kembali, Agent Syatra?" Suara Kapten Jamie— sang ayah terdengar dingin.

"Aku dipecat."

Menyatukan jemarinya, Kapten Jamie menatap Nala dengan tatapan yang lebih dingin— sarat akan kemarahan."Kenapa kau dipecat?"

"Aku menolak saat dia menyuruhku membunuh."

"Dia sedang mengujimu. Tidakkah kau paham soal ini?"

"Aku paham, tapi aku tidak akan membiarkan dia mengujiku dengan cara seperti itu." Kata Nala tenang."Jangan sampai kita mengorbankan nyawa orang lain hanya untuk menangkap satu orang."

"Hanya menangkap satu orang?" Sela Ero yang baru saja menengadahkan kepalanya, memberi tatapan tidak suka pada Nala."Kau sebenarnya sudah mengorbankan banyak nyawa orang karena menyelamatkan satu."

"Misimu hanya satu yaitu mendapatkan kepercayaan Sergio Leonelle," Kapten Jamie menajamkan pandangannya dengan suara yang ditekankan."Belum ada satu pun orang kita yang bisa sampai sejauh ini. Dan kau dengan mudahnya menyia-nyiakan kesempatan tersebut hanya karena sifat heroikmu yang tidak pada tempatnya."

"Sifat heroik yang tidak pada tempatnya bagaimana?" Tatapan Nala pun mulai berubah dingin."Aku masih paham nilai-nilai yang tidak berada di bawah yurisdiksi kita sebagai penegak hukum."

"Aku mendapatkan informasi bahwa orang yang harus kau bunuh adalah anak buah Sergio yang berkhianat." Kata Ero lagi."Dan bajingan itu dikabarkan sudah mati terbakar."

"Apa karena dia juga penjahat maka kita dibolehkah untuk membunuh? Lalu apa gunanya penjara? Kenapa kita tidak membunuh Sergio saja alih-alih anak buahnya kalau begitu konsep hukum yang kalian maksud?"

"Menebas pohon tidak akan membuat akarnya hilang. Misi kita adalah membubarkan LNL. Apakah kau pikir dengan menembak mati Sergio maka organisasi juga ikut mati bersamanya?" Kapten Jamie meninggikan suaranya tegas."Kita membutuhkan dia hidup-hidup. Kau mengerti?"

"Aku sangat amat mengerti, Kapten." Jawab Nala dengan tenang."Karena itu keputusanku adalah yang tepat. Tidak semua umpan harus ditelan mentah-mentah. Bisa jadi orang yang kita bunuh ternyata memiliki peran penting yang dapat mengarahkan kita lebih dekat."

Ero tertawa."Nyatanya sekarang kau malah semakin jauh."

"Jadi tidak masalah kita membunuh siapa saja bahkan warga sipil sekalipun asalkan dengan begitu kita mendapatkan Sergio?" Tanya Nala datar."Hukum yang aku pelajari tidak seperti itu."

"Astaga. Pengetahuannya masih sangat kurang rupanya."

"Syatra, kami semua tau kau wanita pintar. Mungkin saat itu kau tidak bisa berpikir jernih. Tapi membunuh salah satu dari mereka bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan." Detektif Ray memberikan senyum kecewanya."Jika dengan begitu kita bisa menyelamatkan banyak nyawa, bukankah tindakan itu harus diambil? Situasi seperti yang kau alami termasuk situasi darurat dan kita diberi wewenang penuh untuk mengatasinya dengan cara apapun."

"Inilah kenapa aku benci bekerja dengan wanita. Mereka seringkali bekerja pakai hati dan mengesampingkan logika." Kata Ero sembari mengetik di komputernya."Kita sudah satu langkah maju dan sekarang mundur sangat jauh dari yang kuperkirakan."

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang