Chapter 37 : What love is

64.3K 6.7K 1.9K
                                    

"Omong-omong aku sama sekali tidak menduga bom nya ada di dalam mobil Nikolai." Kata Nala."Bagaimana kau bisa mengatur taktik sedemikian rupa dalam waktu singkat?"

"Mudah." Jawab Sergio."Jika punya otak cerdas."

"Dasar sombong!" Nala tertawa pelan.

"Mereka percaya aku nekad mati disana karena menganggap bahwa aku tidak punya pilihan lain selain mati. Mereka pikir aku sudah masuk ke dalam jebakan. Dan kamuflase adalah cara efektif untuk menyerang orang-orang bodoh seperti Nikolai."

Nala mengangguk setuju.

Sergio mendudukkan Nala di tepi ranjang lalu ia berlutut di lantai sambil membuka kotak P3K yang ada di atas meja. Dengan giginya ia robek kemasan kain kasa sebelum meraih cairan antiseptik. Sejenak ia memperhatikan titik-titik di wajah Nala yang terluka dan mendapati lecet di pelipis kanan, luka di sudut bibir dan sedikit memar di bagian tulang selangka.

Namun bukan itu yang membuat Sergio merubah raut wajahnya melainkan pakaian yang digunakan oleh Nala dan bayangan wanita itu berada di tengah sekumpulan lelaki haus seks. Terlebih, ada Valerian Làzcano disana.

"Aaw!" Nala meringis, merasakan sentuhan Sergio yang kasar saat membersihkan lukanya."Tolong pelan-pelan, meskipun kecil, lukanya sakit."

Sergio mengabaikan dan tetap melakukannya dengan kasar. Matanya berusaha untuk tidak memperhatikan atasan jaring-jaring yang hanya menutupi puting Nala sementara bongkahan payudaranya terekspos di balik kain tersebut. Siapapun pasti ingin meremas dan menyusu disana.

"Aaw!" Nala nyaris berteriak sembari menjauhkan wajahnya dari sentuhan Sergio."Aku bisa merawat lukaku sendiri."

"Diam dulu," Dengan cepat Sergio menahan tangan Nala yang hendak merebut kain kasa lalu menekan alat komunikasi di telinganya."Suruh Kelly masuk ke ruanganku sekarang."

"Kelly ada disini?" Tanya Nala.

Sergio mengoleskan gel sebelum menutup luka Nala menggunakan plester kecil.

"Kurasa kami akan menjadi teman yang cocok karena dia memiliki selera fashion yang bagus. Aku suka pilihan kostumnya malam ini." Kata Nala kemudian.

Nala bersumpah dapat mendengarkan geraman halus dan ia semakin tertarik untuk menggoda. Sudut bibirnya terangkat kala tatapannya bertahan di ekspresi tidak senang yang kental di wajah Sergio. Belum satu jam dari ungkapan kepemilikan manis yang dilakukan pria itu, sekarang dia sudah memasang wajah dingin menggemaskan lagi.

"Aku benar-benar senang akhirnya punya teman wanita yang sepaham denganku."

"Suruh Kelly pergi dan kembali bekerja." Sergio melepaskan alat komunikasi lalu meletakkan kedua tangannya di sisi tubuh Nala."Kau tidak akan berteman dengan Kelly."

"Kenapa tidak? Dia wanita yang—"

"Memiliki selera fashion terburuk."

"Kau lah orang di dunia ini yang punya selera fashion terburuk." Nala tertawa kecil.

"Kau terlihat lebih cantik dengan gaya fashionku. Seperti ini jelek sekali. Seperti wanita tidak punya modal."

"Aku ditawar 20.000 US dollar untuk satu malam karena pakaian ini asal kau tau."

"Ada bagian tubuh lain yang sakit?" Tanya Sergio sambil menatap Nala dingin.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang