Aku akan berusaha yang terbaik. Kalimat itu ternyata bukanlah omong kosong belaka. Nala benar-benar melakukannya. Siang malam ia bergelut dengan setumpuk kertas dan memaku matanya di depan layar laptop guna mempelajari baik-baik setiap detail persengketaan. Menjadi pengacara mungkin bukan sesuatu yang sulit kini karena kau hanya perlu pandai mengolah kata. Namun tetap saja, tanpa dasar hukum, seorang pengacara hanya akan jadi kambing ingusan di pengadilan.
Pekerjaan ini sungguh telah menyita banyak waktunya. Sudah seminggu berlalu semenjak hari dimana ia pergi melihat lahan yang bersengketa itu. Dan hampir setiap hari Nala begadang demi menjadi pemenang.
Dulu ketika ia mengikuti ujian masuk kepolisian pun seperti ini rasanya. Mati-matian belajar dari pagi hingga pagi lagi demi lulus tes. Sampai-sampai Nala membutuhkan pengalihan setiap malamnya agar ia dapat terus menghalau rasa kantuk dengan cara meletakkan tangannya di atas lilin.
Karena rasa sakit membuatmu tetap terjaga.
Persidangan akan berlangsung dalam minggu depan. Waktunya tinggal sedikit lagi. Nala mengambil napas, membuka matanya lebar-lebar dan mulai membaca lagi.
Untunglah disaat seperti ini Valerian juga sedang sibuk mengurus pekerjaan. Terakhir kali mereka berkomunikasi adalah dua hari yang lalu saat pria itu terbang ke Paris dalam rangka perjalanan bisnis. Dan dengan Sergio, meskipun berada satu atap bahkan satu ranjang, mereka hanya bicara soal pekerjaan, pergi untuk urusan pekerjaan lalu sibuk dengan urusan masing-masing. Nala mendadak tidak suka dengan sikap Sergio yang seperti ini. Karena pria itu lebih cocok menjadi laki-laki mesum.
Sebuah langkah kaki yang familier pun sayup-sayup terdengar ditelinga Nala.
Dia sudah pulang.
Ya, Sergio selalu pulang larut malam. Entah apa yang pria itu lakukan diluar sana, Nala belum punya waktu untuk membahasnya. Bukan urusannya juga. Meskipun ia sangat penasaran. Apa pria itu sibuk meniduri jalang? Atau dia sebenarnya memiliki kekasih yang di simpan di rumah yang lain? Nala jadi ingat tentang kontak bernama Maria. Jangan-jangan itulah kekasihnya.
"Kau bisa tidur di hotel. Kita akan bicara disana saja." Kali ini terdengar suara sayup-sayup di luar kamar.
"Memang kenapa kalau tidur di rumahmu. Biasanya juga seperti itu kalau aku ke Rusia." Suara perempuan dan langkah sepatu boots.
"John, bawa wanita sialan ini ke hotel. Aku akan menyusul." Suara Sergio terdengar berat.
"Ayo, Maria, kita ke hotel dan bersenang-senang disana saja." Suara John.
Jadi wanita itu adalah Maria? Hati Nala sedikit mencelos. Dugaannya mungkin benar. Dia kekasihnya Sergio. Harusnya Nala segera bangun lalu mengepak barang-barangnya dan pindah ke hotel saja.
Tapi Nala terlalu mengantuk untuk membuka mata.
"Apa salahnya?" Maria mengangkat tangannya heran."Kau biasanya senang saat aku datang mengunjungimu seperti ini. Ingat, aku adalah satu-satunya keluarga yang selalu berada di pihakmu."
Sergio menarik lepas dasinya."Aku tau alasan kau datang kemari." Menatap kakaknya dengan tatapan dingin sarat akan rasa malas, Sergio berjalan lebih dekat."Keputusanku masih sama, Maria."
Maria menatap adiknya lekat-lekat, lalu ia menghela napasnya pelan. Memang benar tujuannya datang ke Rusia adalah untuk meminta Sergio membubarkan organisasi LNL. Ia mendengar soal penyerangan yang dialami adiknya itu dari Julio. Bicara di telepon beberapa waktu yang lalu tidak membuahkan hasil sama sekali, tapi siapa tau dengan datang langsung seperti ini, Sergio akan tergerak untuk mempertimbangkan.
Setelah kehilangan ibu dan memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan ayahnya, juga memiliki suami yang pernah jadi narapidana, Maria benar-benar trauma jika kejadian itu harus terulang kembali pada orang yang ia sayangi. Mereka berdua memang terlahir dari rahim yang berbeda tapi Maria mencintai Sergio sepenuhnya. Sepuluh tahun yang lalu ia sempat membenci Sergio tapi itu sebelum Maria mengenal karakter adik tirinya itu— sebelum ia tau bagaimana hidup adiknya yang bahkan tidak kenal siapa ibunya dan hanya diasuh oleh Andrès. Dia hidup lebih miris dari dirinya. Dan kehadiran Sergio nyatanya membuat hidup Maria menjadi lebih lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR
RomansaLeonelle #1 | Sergio Leonelle dikenal sebagai seorang bandar narkoba yang sedang diintai oleh polisi. Dan sebagai salah satu agen yang ditugaskan dalam misi tersebut, Nala akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang dia inginkan yaitu m...