Setelah merapikan rambutnya sekilas, Nala pun mengikuti Sergio keluar dari rumah. Ia menoleh ke belakang untuk memperhatikan tatanan rumah Sergio dengan seksama. Ini adalah sebuah bangunan yang besar— lebih besar dari yang di New York. Tidak mungkin hanya ada tiga kamar disana.
Dasar manusia mesum.
Mobil kini memasuki jalanan besar kota Moscow. Di pagi hari, sama seperti dimanapun, kota ini terlihat padat oleh lalu lalang kendaraan. Dan jujur saja, wanita-wanita Rusia ternyata memang punya kecantikan yang khas.
"Apa kau sudah pernah ke Moscow?" Tanya Sergio setelah mereka berdua terdiam cukup lama di dalam mobil.
"Ini pertama kali."
"Kau suka?"
"Kota yang bagus." Nala menoleh ke samping."Kau lahir disini?"
"Lebih tepatnya aku besar di kota ini."
Baru kali ini pria itu mau sedikit terbuka. Meskipun Nala seorang polisi, tapi sulit sekali mendapatkan informasi yang benar-benar akurat tentang seorang Sergio Leonelle. Banyak yang bilang ia lahir di Madrid, ada pula artikel yang mengatakan bahwa ia lahir di New York. Ada yang menyebutkan bahwa ia putra tunggal, ada pula yang mengatakan bahwa Sergio adalah anak dari seorang selir dan memiliki kakak tiri.
"Orangtuamu adalah orang Rusia?" Tanya Nala lagi. Bukankah ini kesempatan baginya untuk mengorek informasi?
"Ayahku adalah orang Rusia tapi ibuku, aku tidak pernah tau siapa dia." Sergio mengatakannya dengan nada tenang. Setelah itu ia menghisap rokoknya dengan tatapan lurus ke depan.
Jadi pria ini tidak dibesarkan oleh seorang ibu? Untuk beberapa detik Nala menghabiskan waktu memandangi sosok tampan di sebelahnya ini. Bahkan cara pria itu duduk cukup elegan dan enak dipandang oleh mata.
"Ibumu meninggal?" Tanya Nala pelan."Maaf aku tidak bermaksud—"
"Anggap saja begitu."
Nala terdiam lagi mendengarkan jawaban Sergio. Anggap saja begitu memiliki arti yang tidak pasti.
"Bagaimana denganmu?" Tanya Sergio kemudian.
"Aku?" Nala mencoba untuk menyembunyikan kekagetannya."Maksudmu orangtuaku?"
"Hm."
"Ibuku hanya penjual roti di Barcelona." Jawab Nala dengan sebuah senyum."Kalau kau ke Barcelona, kau harus mampir di tokonya. Dia punya mimpi ingin buka usaha sampai dikenal di seluruh dunia. Tapi kau harus siap-siap dengan ocehannya. Ibuku orang yang sangat cerewet. Dia bisa mengomel sehari seratus kali. Kau tau, aku pernah berharap dilahirkan tuli."
Sergio tertawa kecil, memamerkan gigi-giginya yang tersusun rapi— tawa itu berbeda dari yang pernah Nala lihat. Dan saat seperti ini, dia menjadi seribu kali lebih tampan dan berkarisma, menenggelamkan kenyataan bahwa ia adalah seorang kriminal yang perlu diseret ke dalam penjara kelas berat.
"Dan ayahmu?"
"Ayahku hanya seorang karyawan." Senyum Nala kembali mengembang walau jantungnya sedikit berdegup. Semoga saja Sergio tidak dapat melihat kegugupan di wajahnya.
"Karyawan dimana?"
Padahal ini hanya pertanyaan sederhana tapi bagi Nala rasanya seperti bom waktu. Identitasnya sebagai anak dari seorang polisi sama sekali tidak boleh terbongkar dulu.
"Sebuah perusahaan?" Tatapan Sergio terasa sangat mengintimidasi."Mungkin aku mengenalnya?"
"Suatu saat aku akan mengenalkanmu dengan dia." Balas Nala.
"Aku berharap saat itu akan segera datang."
"Kita sudah sampai, Sir."
Diam-diam Nala menghela napasnya lega. Dia harus mengucapkan terima kasih pada supir baik hati ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR
RomantizmLeonelle #1 | Sergio Leonelle dikenal sebagai seorang bandar narkoba yang sedang diintai oleh polisi. Dan sebagai salah satu agen yang ditugaskan dalam misi tersebut, Nala akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang dia inginkan yaitu m...