"Walaupun aku tidak menyukaimu tapi harus kuakui bahwa kau adalah dokter kandungan terbaik di kota ini." Kata Nala pada Eloise.
Dokter wanita bernama Eloise itu membalas senyuman Nala sembari melipat tangannya di atas meja."Valerian sudah sering bilang kau tidak menyukaiku. Tapi terima kasih sudah mengakui kemampuanku."
"Kali ini aku datang sebagai pasien biasa, bukan sebagai istri Valerian." Kata Nala."Periksalah aku sebagaimana kau memeriksa ibu-ibu hamil lainnya."
Selama ini Eloise adalah dokter yang sudah menangani setiap luka kekerasan yang Nala dapatkan dari Valerian. Nala ingat betul cara wanita itu mengatakan bahwa setiap perlakuan kasar Valerian terhadapnya tidak akan terjadi andai Nala patuh. Dia juga sering memuja sikap Helen dan menyayangkan Valerian yang harus putus darinya.
"Jadi, apa yang bisa kubantu disini?" Tanya Eloise dengan sebuah senyum tipis.
"Aku ingin memeriksakan kehamilan."
"Tidak mengejutkan." Jelas sekali nada itu dimaksudkan untuk mencibir."Menstruasimu bagaimana? Dan apa kau sudah pernah memeriksakan kehamilan pakai testpack?"
"Bulan lalu aku tidak menstruasi," Kata Nala."Kemarin aku melakukan testpack dan hasilnya positif."
"Naiklah ke ranjang." Eloise mempersilakan dengan tatapan datar. Ketika Nala berbaring, ia mulai menyetel layar monitor dari alat USG."Aku akan pakai metode trans-V agar lebih jelas."
Asisten yang membantu Eloise mulai memposisikan kaki Nala terbuka dan tertekuk. Tanpa sadar napas Nala tertahan dengan jantung berdetak cepat. Ia tidak ingin mempercayai seratus persen alat uji kehamilan yang ia lakukan ketika berada di Dubai. Karena meragukan kontrasepsi yang selama ini ia pakai, Nala memberanikan diri untuk memeriksa sebab ia tak kunjung mendapatkan menstruasinya. Dan betapa terkejutnya ketika benda tersebut menunjukkan garis dua.
Sekarang ia ingin memastikannya lagi. Seperti yang ia katakan, Eloise adalah dokter kandungan terbaik. Terlepas dia adalah teman dari Valerian, Nala menginginkan hasil yang seakurat mungkin.
"Aku akan mulai, tolong rileks saja." Kata Eloise setelah melumuri alat trans-V menggunakan gel pelumas. Kemudian Nala pun merasakan dorongan pelan ke dalam liangnya.
Jantungnya semakin bergemuruh, namun ia berusaha untuk bersikap tenang dan rileks saat Eloise mulai menggerak-gerakkan alat tersebut. Nala tidak sanggup menahan dirinya untuk tidak melihat ke monitor.
"Ya, kau hamil." Kata Eloise.
Rasanya seperti seluruh aliran darah berhenti begitu saja. Otot-otot Nala melemas dan tangannya terasa dingin.
"Ini janinmu," Eloise menunjukkan gambar hitam putih, semacam gelembung balon berukuran sebesar telur dengan gumpalan kecil di dalamnya."Sudah lumayan ya usianya."
"Berapa usianya?"
"Sembilan minggu lima hari." Eloise memperhatikan, terus menggerakkan alat lalu mengetik-ngetik dengan sebelah tangannya yang bebas."Kau mau dengar detak jantungnya?"
"Tentu aku mau." Untuk membuktikan bahwa itu benar-benar bayi.
Dan disanalah dia. Suara detak jantung mungil yang seirama dengan detak jantung Nala. Sedikit lebih pelan, sedikit lebih lembut namun begitu kuat dan hidup. Kerongkongan Nala mendadak tercekat dan ia tidak bisa mengeluarkan kata-kata. Berbagai perasaan menyeruak masuk ke dalam benaknya saat ini.
Setelah beberapa saat, Eloise pun mencabut alat tersebut lalu membiarkan asistennya yang membereskan."Janinnya sehat, detak jantungnya bagus. Jadi tidak ada masalah."
Menutup bagian tubuhnya yang terbuka, Nala kemudian bangun dari baringannya.
"Kudengar sudah lebih dari tiga bulan kau pergi dari rumah." Eloise menuliskan resep setelah melepaskan sarung tangannya."Jadi siapa ayahnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR
RomansaLeonelle #1 | Sergio Leonelle dikenal sebagai seorang bandar narkoba yang sedang diintai oleh polisi. Dan sebagai salah satu agen yang ditugaskan dalam misi tersebut, Nala akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang dia inginkan yaitu m...