.
.
.
.
•HappyReading••••••
"Apa yang kau katakan?!" suara kemarahan dengan tekanan kuat terdengar dari ruang rapat Sakte Barat. Seorang pria tua berdiri dengan tatapan tajam. "Tugas sekecil itu bahkan tidak bisa kau selesaikan!"
"Mohon ampun Dekan, saya telah berusaha untuk membujuk Penatua Chen namun dia menolak dengan tegas." Penatua Gu berkata dengan kepala menunduk.
Pria tua itu, Bai Zhu, Dekan dari Sakte Barat, mendengus dingin. "Aku tidak menyangka Sakte Tianqu begitu sombong."
Penatua Gu mengangguk dengan setuju, "Tidak hanya itu, bahkan gadis kecil dari Sakte Tianqu mengusir kami."
"Gadis kecil?," Alis Bai Zhu menyatu, "apakah itu Qi Mei, gadis yang di rumorkan?"
"Ya, itu dia."
Bai Zhu mengelus jenggotnya, "Apa dia sama dengan yang di rumorkan?"
"Ya. Dia sama dengan yang di rumorkan, sombong, manja, keras kepala dan tidak masuk akal."
"Lalu hal itu juga benar?"
Penatua Gu tidak mengerti, "hal itu?"
"Ku dengar kecantikannya bisa meruntuhkan negara bahkan dia di bandingkan dengan cucu perempuanku, apakah itu benar?"
"Itu...," Penatua Gu melirik gadis yang duduk di samping Bai Zhu dengan hati-hati.
Menyadari tatapannya, Bai Rouli meliriknya sekilas kemudian berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak apa-apa. Katakan saja yang sebenarnya, Penatua Gu."
Mendapatkan persetujuan nya, Penatua Gu tidak lagi ragu-ragu, "itu benar. Qi Mei, gadis itu memang kecantikan yang bisa menghancurkan negara. Berbeda dengan Nona muda yang dingin dan acuh tak acuh, Qi Mei adalah putri manja yang tidak masuk akal hal itu membuatnya memiliki temperamen yang bebas." jelas Penatua Gu sesingkat mungkin.
Jelas penjelasan itu membuat wajah Bai Zhu menjadi gelap. Ia telah mengejek Tuan Qi bertahun-tahun karena tidak memiliki seorang Cucu sementara dia memiliki cucu perempuan yang cantik dan berbakat. Namun saat ini ia tahu hal itu tidak akan pernah terjadi lagi.
Wajah Bai Rouli tidak berubah, ia masih dingin dan acuh tak acuh seperti biasa hanya saja di kedalaman matanya terdapat gelombang yang cukup besar. Qi Mei, ia pernah mendengar gadis ini dari mulut Ning Lan.
Ning Lan pernah bercerita bahwa dia bertemu dengan Nona muda dari Sakte Tianqu disebuah toko pakaian di desa otonomi. Mereka mengalami konflik namun mereka terkejut saat mengetahui bahwa Nona Qi Mei ternyata tamu dari kediaman Raja iblis.
Mengingat hal itu mata Bai Rouli menyipit, gadis yang bisa tinggal di kediaman Raja iblis, ia ingin mengetahui seperti apa gadis itu. "Qi Mei," gumamnya pelan, "ku harap kau tak akan mengecewakanku."
Sementara Bai Zhu dan Penatua Gu terus berbicara tentang yang terjadi di Sakte Tianqu. "Gadis itu bahkan tidak takut saat kau menyebut nama Raja iblis?!" Bai Zhu berseru.
"Ya. Dia juga mengatakan, bahkan jika Raja iblis sendiri yang datang, dia tetap tidak akan memaksa Penatua Chen untuk membantu Nona muda."
"Gadis sialan itu!"
Bai Zhu baru akan terus mengutuk gadis itu saat pintu ruangan terbuka. Di depan mereka sosok tinggi dan kokoh dengan topeng perak di wajahnya berjalan masuk dengan tekanan di sekitarnya.
"Salam Raja iblis." semua Penatua bangkit menunduk hormat kemudian kembali duduk saat pemuda itu berdehem ringan.
"Kakak senior, kau disini." sapa Bai Rouli dengan tenang namun matanya yang cerah dan penuh harap tidak bisa menutupi emosinya yang sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Cold Princess
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BELUM DI REVISI-! BEBERAPA CHAPTER MASIH MEMILIKI BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN. MOHON PENGERTIANNYA. •••• Meli Amara, hidupnya yang dulu baik-baik saja berubah ketika ibu yang mengasuhnya meninggal membuat sosok Meli menj...