Kekhawatiran Aulia

5.2K 582 27
                                    

.
.
.
♡HappyReading♡

•••••

Semilir angin berhembus dengan lembut. Langit gelap dihiasi dengan bintang-bintang membuat malam hari menjadi lebih indah. Merdunya suara ombak yang bertubrukan dengan batu karang membuat perasaan menjadi tenang.

Meli berjalan menulusuri pesisir laut dengan tenang. Ia menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang, bahkan beberapa hampir menabraknya. Ia bisa merasakan bahwa sebagian orang yang berada disini adalah bangsa Mermaid.

Tidak suka dengan keramaian, Meli mencari tempat yang lebih sunyi, ia hanya ingin menenangkan pikirannya sedikit saja. Setelah lama berjalan akhirnya Meli memutuskan untuk berhenti dan duduk ditempat yang cukup sunyi, sesuai dengan yang dicarinya.

"Meli"

Suara itu membuat Meli yang baru saja duduk mengalihkan pandangannya, mendapati Aulia yang sedang berjalan kearahnya dan tanpa permisi duduk disampingnya.

"Boleh aku bertanya?" Ujar Aulia dengan ragu.

"Hmm"

Setelah mendapatkan izin, Aulia berdiri dan memposisikan tubuhnya didepan Meli. Melihat hal itu, dengan malas Meli juga ikut berdiri, membalas tatapan Aulia dengan tenang.

"Aku tahu ini sedikit lancang, tapi aku tidak bisa menahannya lebih lama,"

Meli mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti dengan apa yang berusaha disampaikan Aulia, "Apa maksudmu?" Pada akhirnya Meli bertanya.

"Aku memintamu untuk menjaga jarak dengan Kak Alex." Ucap Aulia dengan tegas.

"Kenapa? Dia Kakakku bukan?" Balas Meli masih dengan sikap yang tenang.

Aulia menghela nafas, "Itulah alasannya. Karena dia adalah Kakak kita, dia memiliki hubungan darah dengan kita, jadi sadari batasanmu. Jangan sampai kalian memiliki perasaan yang tidak seharusnya ada diantara Kalian." Mata Aulia menajam.

Senyum dingin terbit dibibir Meli, ia melangkah kedepan kemudian berhenti saat jaraknya dan Aulia hanya beberapa senti.

"Aku tahu batasanku. Aku tahu apa yang aku lakukan tanpa peringatanmu. Dan berhenti mencampuri urusanku!"

Aulia membalas tatapan Meli, "Aku tidak akan ikut campur jika ini masalah kecil." Balasnya.

"Jadi menurutmu masalahku dan Kak Alex adalah masalah besar?" Ujar Meli dengan dingin.

"Meli, masalah tentang perasaan yang berlebihan antara Kakak dan Adik adalah masalah yang sangat besar. Kau harus mengerti itu!" Tegas Aulia.

"Lalu, apa yang kau inginkan?" Tanya Meli sambil menatap Aulia dengan lurus.

Aulia mengontrol jantungnya yang berdegub dengan kencang karena perasaannya yang sedang tidak karuan, "Berjanjilah kau tidak akan pernah mencintai Kak Alex" Ujar Aulia dengan penuh tekanan.

Meli menyeringai, "Sayangnya itu sudah terjadi" Jawabnya dengan acuh, tidak memperdulikan reaksi Aulia.

"Kau terlambat" Lanjut Meli, Ia menampilkan iblisnya.

Nafas Aulia tercekat, "Kau--" Matanya melotot kaget, "Apa kau gila?!" Sentaknya.

"Tidak"

"Meli! Dengarkan aku! Lupakan cinta itu cepat atau lambat!"

Dengan sekejap suhu disekitar mereka menurun, Aulia merasakan sesuatu yang dingin menjalar ditubuhnya. Dengan cepat Ia menatap wajah Meli, nafasnya memburu saat melihat raut wajah Meli yang sangat dingin.

[END] The Cold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang