Festival Gerhana Bulan Biru

6.5K 694 1
                                    

Dihalaman luar Alun-Alun terlihat sangat ramai. Rakyat berdiri dan berbaris rapi, barisan mereka sengaja dibelah dua agar memudahkan kereta kerajaan untuk masuk ke gerbang utama Alun-Alun.

Mereka menunggu Anggota Kerajaan Bulan, karena acara ini hanya bisa diresmikan oleh Raja besar diseluruh Klan Bulan yaitu Raja dari Kerajaan Bulan itu sendiri. Mereka masih setia beridiri didepan Gerbang utama alun-alun belum ada yang bisa masuk sebelum Raja menginjakkan kakinya di Alun-alun tersebut.

"Raja dan Ratu Kerajaan Bulan telah tibaa" Teriakkan dari kasim terdengar. Mereka segera berbaris rapi memberikan jalan untuk kereta kuda.

Setelah kereta berhenti, mereka segera membungkuk hormat mengucapkan salam kehormatan saat Raja dan Ratu keluar dari kereta.

"Hormat kami Yang Mulia Raja dan Yang Mulia Ratu" Ucap mereka dengan kompak.

"Bangun" setelah Raja mengucapkan itu mereka segera menegakkan tubuh mereka.

"Pangeran dan Putri kerajaan Bulan telah tibaa" Teriakkan kasim lagi-lagi terdengar.

Princess Aulia, Pangeran Azrin, Dan Pangeran Aldo turun dari kereta. Seluruh rakyat terutama gadis-gadis bangsawan memekik melihat ketampanan kedua Pangeran itu. Sedangkan para Bangsawan Pria segera memperbaiki penampilan mereka agar terlihat baik dimata Princess Aulia, Princess yang saat ini mendudukki kecantikan nomor satu di Klan Bulan.

"Salam Hormat Pangeran" Pangeran Azrin dan Pangeran Aldo mengangguk, "Salam Hormat Putri" Princess Aulia mengangguk.

Tidak lama dari itu kasim kembali berteriak, teriakkan yang mampu membuat mereka membeku dan membuat mereka penasaran.

"Pangeran Mahkota dan Putri Mahkota telah tibaa..."

Degg

Jantung Meli memompa dengan cepat. Putri Mahkota? Kapan dia mendapatkan gelar itu? Dan kenapa tidak ada yang memberi tahunya?.

Tanpa sadar tangan Meli meraih dan meremas kuat tangan Pangeran Alex. Pangeran Alex yang mengetahui perasaan Meli segera menariknya kedalam pelukannya. Meli merasa kehangatan mengalir dalam dirinya, sejenak matanya dipejamkan untuk menikmati rasa hangat ini. Tangan Pangeran Alex mengusap punggung Meli dengan lembut.

"Sudah tenang?" Ujarnya, Meli mengangguk.

Diluar sana, Rakyat tengah menunggu kedua orang itu untuk keluar dari Kereta. Para gadis segera memperbaiki penampilan mereka agar terlihat memukau, siapa yang tidak ingin terlihat memukau didepan Pangeran Mahkota? Pangeran yang ketampanannya melebihi apapun?. Tapi tidak dipungkiri mereka penasaran dengan sosok Sang Putri Mahkota yang dikabarkan merupakan keturunan dari dua pembesar kerajaan Bulan.

Pangeran Alex turun dari kereta, tatapan tajam dan aura dinginnya mampu membuat mereka membeku. Tidak dipungkiri pesonanya mampu membuat jantung gadis-gadis memompa dengan cepat dan mampu membuat para pemuda merasa iri.

Tangan Pangeran Alex terulur dan diterima oleh sebuat tangan yang terluhat putih dan halus membuat orang-orang yang disana merasa penasaran.

Meli turun dari kereta dibantu Pangeran Alex. Wajahnya dingin tanpa ada senyuman, mata tajamnya menelisik sekitar tanpa menyadari efek apa yang diberikannya kepada orang yang ada disana.

Jika Princess Aulia adalah kecantikan nomor satu di Klan Bulan, Maka gadis didepan mereka ini adalah Kecantikan nomor satu diseluruh Dunia. Nafas mereka sesak, mereka sulit bernafas melihat kecantikan yang terlalu berlebihan.

"Ehem" Deheman dari Pangeran Mahkota membuat mereka semua gelagapan.

"Salam Hormat Yang Mulia Pangeran Mahkota dan Yang Mulia Putri Mahkota"

[END] The Cold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang