Raja Erick dan Ratu Elice berpelukkan. Mereka tidak menyangka bahwa putri mereka akan mendapatkan anugrah itu. Aulia terbang ke arah kedua orang tuanya yang sedang berpelukan, kemudian ikut berpelukkan dengan mereka.
Arrggghhhhhh
☆☆☆
Arrgghhhhhh
Teriakkan itu mengagetkan seluruh orang yang ada disana. Disana, dibawah sinar rembulan biru gadis mungil itu tengah meremas dadanya dengan kuat.
Argghhhhh
Lagi-lagi teriakkan kesakitan itu masuk di telinga mereka. Teriakkan yang penuh kesakitan yang berhasil menggores hati orang yang disana, melihat bagaimana kesakitannya gadis itu mampu membuat mereka meneteskan air mata.
"Akhhhhh, sakiitt"
Jeritan pilu mampu membuat Pangeran berdarah dingin merasakan sakit diulu hatinya. Keinginan untuk menarik gadis itu dalam pelukannya terhalangi oleh tatapan Sang Ayah yang memberi peringatan agar ia tidak ikut campur.
Sakit didadanya berhasil membuatnya kacau, kesakitan yang bertubi-tubi membuatnya tidak dapat menahan air yang keluar dari pelupuk matanya.
Gadis itu. Meli. Berusaha menahan sakit diseluruh tubuhnya hingga ia menyadari bahwa tubuhnya melayang diudara. Cahaya biru menyelumuti dirinya, gaun biru dan rambut gold miliknya terayun mengikuti arah angin. Perlahan cahaya itu membungkus dirinya, semakin lama semakin terang hingga mata setajam apapun tidak bisa melihat tubuh gadis yang terbungkus cahaya itu.
Saat cahaya itu memudar semua orang membeku melihat makhluk yang melayang diatas sana disekitarnya terdapat cahaya yang berwarna biru.
Mereka menahan nafas tidak tau harus mengatakan apa. Apakah ini keindahan? Ataukah?
Diatas sana, melayang makhluk yang tubuhnya berbentuk Werewolf. Werewolf itu berwarna Silver, mata goldnya menatap sekitar dengan tajam. Tepat didahi werewolf itu terdapat gambar Bulan sabit yang berwarna biru.
Dipunggungnya terdapat dua sayap yang berbeda. Sayap disebelah kanan terdapat sayap putih bersih atau sayap Angel, sedangkan sayap disebelah kiri berwarna Hitam yaitu sayap Demon. Diantara kedua sayap itu, terdapat sayap berwarna biru dengan garis melengkung yang merupakan sayap khas Fairy.
Bau Amis kembali memasuki indra penciuman mereka. Namun bukan seperi bau Amis biasanya. Bau ini terasa berbeda dan lebih menenangkan, bau ini membuat mereka terlena. Disaat bau amis dan bau harumnya bunga tercampur maka akan menimbulkan aroma yang sulit untuk didefinisikan.
"Kau selalu memberikanku kejutan, Meli" ungkap Raja Erick.
"Kau beruntung" Raja Iksan tersenyum.
"Aku tidak menyangka, wajah yang cantik seperti itu memiliki kekuatan yang layaknya seorang monster"
"Dia sangat hebat"
"Sayangnya dia tidak menginginkan itu" Ratu Elice menatap sendu Makhluk itu.
"Kenapa?" Ratu Keyla bertanya dengan bingung, hanya orang tidak waras yang tidak menginginkam kekuatan sebesar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Cold Princess
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BELUM DI REVISI-! BEBERAPA CHAPTER MASIH MEMILIKI BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN. MOHON PENGERTIANNYA. •••• Meli Amara, hidupnya yang dulu baik-baik saja berubah ketika ibu yang mengasuhnya meninggal membuat sosok Meli menj...