Cemburu

7K 718 8
                                    

Cemburu itu wajar.
Tapi jangan sampai melewati batas
☆☆☆

Kebahagian para pangeran dan putri kerajaan itu tetap berlanjut, memecahkan kesunyian malam di padang rumput yang luas ini. Canda tawa mengiringi kebersamaan mereka.

"Angga, Aku mengantuk" rengek Rose sambil menarik-narik lengan Angga. Melihat tingkah sahabatnya itu membuat Angga tersenyum kecil kemudian menepuk pahanya. Mengerti dengan maksud Angga, Rose segera merebahkan kepalanya di paha Angga.

Meli tersenyum kecut melihat tingkah kedua orang itu. Entahlah, ada yang ganjal di dalam hatinya saat melihat kedekatan mereka.

"Disini bukan hanya ada kalian berdua! Jadi tolong jangan tunjukkan kemesraan kalian didepan kami, kami terganggu." rutuk Fikry.

"Kami? Sepertinya kami tidak terganggu, mungkin hanya kamu yang terganggu." ejekkan Aulia membuat tawa mereka pecah tapi tidak untuk Meli dia masih bertahan dengan wajah datarnya.

"Kamu mengantuk?" Meli mengalihkan pandangannya ke samping mendapati wajah Rendy yang tengah menatapnya, dia tersenyum kecil kemudian mengangguk.

"Ya sudah sini!" Meli segera meletakkan kepalanya di atas paha Rendy. Tangan Rendy bergerak mengelus kepala Meli dengan lembut, perlahan dia mulai masuk ke dalam mimpinya.

Melihat gadis itu telah tertidur Rendy menghentikkan aktivitasnya kemudian menatap teman-temannya yang terbengong melihat kejadian di depan mereka dengan tatapan bingung.

"Hebat Ren! Kamu bisa menjinakkan Meli si hati beku?" Ucapan Fikry mendapati tatapan tajam dari Aulia.

"Kamu pikir adikku hewan?! Otak kamu tuh yg harus di jinakkan!" Bentaknya sedangkan Fikry hanya tersenyum bodoh.

"Meli memang dingin, tapi hatinya lembut" Rendy mengusap kepala Meli kemudian tersenyum kecil. Angga memutar bola matanya, pandangan di depannya membuat matanya sakit.

"Masuk yuk, sudah larut" ajak Lily.

Mereka segera berdiri, Angga menggendong Rose dan Rendy menggendong Meli. Angga dan Rendy menuju lantai atas karena kamar mereka dan dua gadis itu saling berhadapan. Mereka masuk ke kamar gadis yg mereka gendong.

Dengan hati-hati Angga meletakkan Rose di kasur king size-nya. Kemudian mengusap lembut kepala Rose.

"Selamat tidur Rose" ucapnya.

"Dan selamat tidur Meli"

Angga keluar dari kamar Rose. setelah kepergian Angga Rose segera bangkit dari tidurnya. Yah! Rose tidak benar-benar tidur, dan tentu saja dia mendengar ucapan terakhir Angga. Hatinya bagai di remas dan di cabik-cabik dengan kasar, dia tidak terima! Dan dia tidak suka jika posisinya di hati Angga sudah mulai tersaingi. Tidak ada yang bisa merebut Angga! Angga adalah sahabatnya- atau Cintanya.

***

Mentari mulai bersinar walaupun masih malu-malu untuk menampakkan dirinya. Kicauan burung mulai terdengar, mengalun indah seakan menyambut datangnya pagi dengan suka rela.

Seorang gadis baru saja bangun dari tidurnya, rambut Gold miliknya terlihat acak-acakan, wajahnya sangat kusut tapi tetap saja cantiknya tak akan luntur.

Dengan langkah malas dia menuju kamar mandi yang terletak di pojok kamarnya. Setelah selesai dengan ritual paginya, dia keluar dari kamar mandi dengan menggunakkan handuk yang melilit tubuh putih mulusnya.

Kemudian membuka lemari pakaiannya, di dalam lemari itu terdapat beberapa pakaian yg jika di perhatikkan semua pakian itu bentuk dan bahannya sama. Pakaian kulit.

[END] The Cold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang