.
.
.
.
•HappyReading••••••
Satu minggu telah berlalu, hari itu cahaya matahari bersinar dengan terang, angin sepoi-sepoi menerpa dengan halus. Cuaca yang cerah membuat banyak orang yang memilih untuk berjalan-jalan sekedar menikmati hari.
Berbeda dengan yang lainnya, Meli yang sedang berada di dalam Ruang angkasa kini sedang dalam suasana hati yang buruk. Dia menatap dingin orang-orang yang berdiri di depannya dengan tampang polos di wajah mereka.
Setelah seminggu berlalu di dunia luar, di dalam Ruang angkasa waktu telah berlalu selama dua bulan lebih, dia telah berharap bahwa kemajuan teman-temannya sudah sangat besar namun dia tidak menyangka bahwa mereka hanya naik satu tingkat tapi juga dua bulan terakhir mereka sama sekali tidak berlatih dan hanya bersenang-senang!.
Wajah Meli sangat dingin, tatapannya membeku mengirim rasa bahaya. Redphe dan yang lainnya menangis dalam hati, mereka sangat takut dan juga merasa bersalah. Tuan telah memberi mereka kepercayaan namun mereka mengecewakannya.
"Tuan..." Redphe mencicit pelan.
Mata gold yang damai mulai menunjukkan gelombang badai, "Rain, jelaskan" nada dingin itu berhasil membuat Redphe dan yang lainnya gemetar.
Rainbow adalah gadis yang polos, saat mendengar suara dingin Tuannya tentu saja dia merasa takut dan tidak berani menyembunyikan apapun. "Tuan, setelah tuan berkunjung seminggu yang lalu, Angga dan yang lain terus berlatih hingga masing-masing dari mereka meningkat satu tingkat. Setelah itu mereka mengatakan ingin beristirahat jadi kami menyetujui permintaan mereka. Mereka beristirahat selama seminggu lalu Redphe menawarkan diri membawa mereka untuk berjalan-jalan setelah itu mereka menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan dan bersenang-senang." jelas Rainbow.
Mendengar penjelasan Rainbow yang terang-terangan, Redphe menangis tanpa air mata. Diam-diam dia mengutuk sikap Rainbow yang terlalu polos. Tidak hanya Redphe, Witblue dan Hebiag juga merasa kesal dengan gadis itu.
Sementara Angga dan yang lainnya tidak mengatakan apapun, mereka tidak bodoh. Suasana hati Meli sedang tidak bagus, bagaimana bisa mereka membuka suara? Itu sama saja mengantarkan nyawa.
"Apa kekuatan mereka saat ini?"
Melihat tidak ada yang berniat membuka suara, Rainbow hanya bisa menghela nafas, "Saat ini Lili, Clara, dan Disa berada di tingkat rendah spiritual biru. Rendi, Fikri, dan Ares berada di tingkat tinggi spiritual biru. Angga dan Rendi berada di tingkat rendah spiritual nila." jelasnya dengan antusias, harus Ia akui teman-teman Tuan sangat berbakat dan bisa di sebut jenius. Hanya dalam waktu singkat mereka telah naik tingkat dengan sangat cepat.
Namun pikiran Meli tidak sama dengan Rainbow. Menurutnya jika teman-teman nya menggunakan waktu dua bulan untuk berlatih bukan untuk bersenang-senang pasti kekuatan mereka akan lebih dari ini.
Tatapan tidak puasnya dilihat oleh yang lain sehingga mereka hanya bisa menghela nafas pasrah. Sebelumnya mereka adalah Pangeran dan Putri yang bangga dan bebas, namun disini mereka harus bekerja keras demi mendapatkan kekuatan, meski begitu jauh di dalam hati mereka tahu Meli melakukan ini untuk mereka, itu juga yang membuat mereka tidak berdaya.
"Tuan, kekuatan mereka saat ini sudah sangat bagus. Bukankah tidak baik untuk menekan mereka seperti itu?. Lagipula mereka tidak bisa terus meningkatkan kekuatan mereka, itu akan mempengaruhi fondasi dan tidak baik untuk tubuh. Mereka harus punya waktu untuk menstabilkan kekuatan dengan latihan fisik." ujar Redphe, tidak tahan melihat wajah tertekan Angga dan yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Cold Princess
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BELUM DI REVISI-! BEBERAPA CHAPTER MASIH MEMILIKI BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN. MOHON PENGERTIANNYA. •••• Meli Amara, hidupnya yang dulu baik-baik saja berubah ketika ibu yang mengasuhnya meninggal membuat sosok Meli menj...