Saat kejujuran kita di ragukan saat itu pula kecewa datang.
☆☆☆Warna jingga memenuhi langit, menandakan bahwa sang matahari akan beristirahat dan akan di gantikan oleh sang bulan. ilalang di padang rumput menari-nari dengan indah. Angin menerpa wajah dengan lembut.
Saat ini Meli tengah duduk menatap matahari yang akan tenggelam. Sementara itu Aulia dan Lily sedang berbincang-bincang. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, Meli tidak tertarik.
Obrolan Aulia dan Lily terhenti saat Rose tiba-tiba berdiri di depan mereka, Ralat! Lebih tepatnya di depan Meli. Meli yang dalam keadaan duduk segera mengadahkan kepalanya ke atas, mendapati wajah Rose dengan ekspresi yang tidak bisa di baca.
Tapi tidak untuk Meli, dia sudah tau apa yang akan dilakukan Rose. Kemudian Ia bangkit dan menatap Rose dengan tatapan datar. Melihat ketegangan di antara mereka, Lily dan Aulia juga ikut berdiri.
"Tidak tertarik" Ucap Meli dengan dingin, bahkan sebelum Rose mengatakan tujuannya.
"Ohh, jadi kau sudah mengetahui tujuanku? Menarik" seringaian di bibir Rose terukir dengan lebar.
"Rose, jangan lakukan itu" Lily yang juga tau maksud dan tujuan Rose berusaha mencegahnya. Sementara Aulia hanya diam, dia sama sekali tidak mengerti.
Rose tidak peduli dengan ucapan Lily, tujuannya hanya untuk memberi pelajaran untuk gadis di depannya ini. Karena telah mencoba mencari perhatian Angga.
"Lia, cepat panggilkan Angga!" Lily mulai panik, atmosfer di antara mereka mulai panas.
"Tapi Angga dan yang lain sedang berburu di hutan" Aulia juga sudah merasa panik. Dia sudah mulai mengerti apa yang akan terjadi.
"Aku tidak suka main-main! Jadi mari kita mulai!"
Rambut Rose yang berwarna Merah kini berubah menjadi hijau pekat, iris matanya juga telah berubah menjadi hijau terang.
Sesuai dengan perintahnya, dari dalam tanah mulai keluar tanaman berduri yang pastinya beracun. Tanaman itu mulai merambat menuju ke arah Meli.Sebelum benar-benar mencapai tubuh Meli. Tanaman itu telah terbakar dengan api. Melihat itu amarah Rose makin menjadi-jadi. Sementara Meli mulai waspada.
Aura Rose lebih pekat, ia mengangkat satu tangannya kemudian muncul cahaya bulat yang berwarna hijau pekat bahkan hampir berwarna hitam. Seringaian lebar terpampang jelas di wajah Rose.
Aulia dan Lily terkejut melihat itu. Itu adalah kekuatan terbesar kerajaan Flow, cahaya hijau itu bukan cahaya biasa. Cahaya itu adalah energi kehidupan tumbuhan beracun. Dan itu sangat berbahaya.
"Rose jangan! Dia Adikku!" Aulia berteriak histeris, sementara Lily berusaha menahannya.
Rose tidak peduli! Amarah, kebencian, keegoisan, cemburu! Semua tercampur aduk. Membuatnya tidak ingin berfikir panjang. Dengan sekali hempasan tangan cahaya hijau itu terlempar ke arah Meli.
DUAAARRRR
"ROSEEEE"
Teriakkan Angga, menyadarkan Lily dan Aulia. Mereka terpaku, disana Rose dalam keadaan terluka sedang dalam dekapan Angga. Tak jauh dari tempat itu Meli berdiri termenung, bibirnya bergetar begitu pula tangannya. Kemudian datanglah Rendy dan Fikry, melihat keadaan ini dengan tatapan bingung.
Aulia segera berlari, memeluk kembarannya yang masih termenung.
"Kau tidak apa-apa?" Tanya Aulia.
"Rosee" bukan jawaban yang di terima Aulia melainkan gumaman.
Pandangan Meli dan Aulia terarah kedepan menangkap Wajah frustasi Angga yang sedang berusaha menyadarkan Rose.
Meli merasa bersalah, dia tidak tau kejadiannya akan seperti ini. Saat Rose menyerangnya dengan cahaya itu, secara refleks Meli membuat sebuah temeng. tapi tanpa di sadarinya temeng itu adalah temeng kaca dan saat cahaya itu mengenai temengnya, cahaya itu terpantul dan mengenai Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Cold Princess
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BELUM DI REVISI-! BEBERAPA CHAPTER MASIH MEMILIKI BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN. MOHON PENGERTIANNYA. •••• Meli Amara, hidupnya yang dulu baik-baik saja berubah ketika ibu yang mengasuhnya meninggal membuat sosok Meli menj...