Kini Meli berdiri di depan pintu dengan warna yang sangat ia benci! Pintu ini berwarna pink, Dengan menahan rasa muaknya, Meli segera mengetuk pintu itu.Dari dalam terdengar suara gadis. Kemudian pintu itu terbuka. Meli masuk, matanya menatap seorang gadis yang tengah memilih pakaian sedangkan pakaian yang lain berserakan di lantai.
"Kau sedang apa?"
Meli menautkan kedua alisnya menatap kakak atau kembarannya ini dengan heran. Aulia yang saat itu sedang membelakangi Meli, Segera menoleh ke asal suara.
"Ohh Meli. Aku sedang mencari pakaian untuk aku pakai malam ini. Dan lihatlah! Tak ada satupun yang bagus. Aku lelah memilih" jelas aulia dengan wajah yang sangat kusut.
Meli memandang Aulia dengan datar, sudah jelas gaun-gaun milik Aulia memiliki kualitas yang bagus. Dan gadis ini mengatakan bahwa dia tidak memiliki gaun yang bagus?. Aneh.
"Dan Meli. Kenapa kau belum bersiap? Ini sudah jam 6! Dan kau belum melakukan persiapan?"
Meli hanya menatap Aulia dengan tatapan yang dingin dan datar. Kemudian ia menggeleng, Aulia menghela nafas pelan.
"Sekarang kau harus bersiap! Teman-temanku akan datang lebih awal! Jadi aku harap kau sudah siap saat teman-temanku datang. Ok?"
"Ok" jawab meli. Kemudian segera berbalik
"Meli, bisakah kau lebih terbuka kepadaku? Aku kembaranmu. Dan aku harap sikap dinginmu itu bisa hilang" Aulia menatap punggung kembarannya itu dengan tatapan sayu.
"Akan ku coba" tanpa menoleh ke arah Aulia. Meli segera keluar dari kamar kakaknya kemudian berjalan menuju kamarnya.
***
Huffftt. Meli segera merebahkan tubuhnya ke ranjang. Ucapan Aulia terngiang di kepalanya, ia telah mencoba untuk menghilangkan sifatnya yang satu ini, tapi sungguh sifat ini sulit untuk dihilangkan bahkan mungkin sudah mendarah daging padanya.
"Meliii. Jangan melamun, Sekarang cepat mandi dan pakai gaun ini! Kau sudah terlambat" omelan TinkerBell membuat Meli segera bangkit dari tidurnya.
"Cerewet" umpat Meli
"Aku tak peduli. Dan lagipula aku ini temanmu. Jadi kau jangan membantah"
Meli menatap peri itu dengan tatapan tajam. Tapi tinkerbell sama sekali tidak terusik. Di dalam lubuk hati Meli ia menyesal telah menjadikan peri cerewet ini sebagai temannya. Tapi meskipun begitu Meli mulai menyayangi tinkerbell.
"Apakah kau hanya ingin melamun disitu? Cepat mandi! Lalu pakai gaun ini! Aku akan memanggilkan pelayan untuk mendandanimu"
Meli beranjak dari ranjangnya kemudian segera membersihkan tubuhnya. Tak lama kemudian ia segera memakai gaun berwarna biru yang terlihat mewah dan juga indah, selain itu terdapat pita silver yang melingkari pinggangnya.
Walaupun gaun itu mewah dan indah namun menurut Meli gaun ini akan sangat menyusahkan. Setelah memakai gaun, tatapannya tertuju ke sepatu kaca, Meli mangambil sepatu itu dan segera memakainya. Berbeda dengan gaun, sepatu ini membuat Meli sangat nyaman.
Beberapa pelayan datang kemudian mendandani Meli. Sesekali Meli menepis tangan pelayan dan menolak untuk di poles wajahnya. Tapi karena bentakan TinkerBell, Meli akhirnya menurut.
Setelah beberapa menit, akhirnya acara poles memoles telah selesai. Dan hasilnya sangat memuaskan. Walaupun MakeUp Meli hanya tipis namun itu tidak mengurangi kecantikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Cold Princess
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BELUM DI REVISI-! BEBERAPA CHAPTER MASIH MEMILIKI BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN. MOHON PENGERTIANNYA. •••• Meli Amara, hidupnya yang dulu baik-baik saja berubah ketika ibu yang mengasuhnya meninggal membuat sosok Meli menj...