Akhir dari segalanya.

8.1K 833 329
                                    

Fyi : ini tidak direvisi ya, habis ketik langsung publis, jadi kalau banyak kekurangan mohon dimaafkan.

.
.
.
.
Happy reading

•••••

Malam itu sangat sunyi, bahkan hewan malam seperti memiliki pemahaman bahwa orang-orang dalam suasana hati yang buruk sehingga tidak ada kicauan atau pekikan dari mereka.

Meli dalam tidurnya telah berdiri di sebuah tempat yang familiar. Dia tahu dengan jelas dia tidur setelah menyentuh tempat tidur, entah apa yang terjadi ia tiba-tiba ditarik ke ruang angkasa miliknya ketika ia bermimpi acak.

"Menarikku dari dunia mimpi, apa tujuanmu?" suara dinginnya menembus keheningan.

Begitu ia mengucapkan kalimatnya, seorang wanita yang familiar muncul di depannya dengan senyum lembut, wajahnya nampak awet muda tanpa ada keriput, hanya ada cahaya lembut di seluruh tubuhnya.

"Dewi Bulan?" Meli mengangkat alisnya, di dahi wanita itu terdapat gambar bulan sehingga dengan sekali pandang ia mengetahui identitasnya.

Dewi Bulan tampak sedikit terkejut, "Bukankah seharusnya kamu memanggil Ibu?" suaranya lembut bagaikan semilir angin.

Tawa aneh Meli terdengar, "Adakah Ibu yang merelakan putrinya untuk bergabung dalam kekacauan dunia?"

Kata-katanya diucapkan dengan santai namun fakta dari ucapan tersebut tak terbantahkan. Dewi Bulan tidak mengubah senyum di wajahnya, "Tidak ada yang dilakukan seorang Ibu tanpa alasan. Kamu putri Ibu, Ibu yang menciptakanmu. Tapi Nak, semakin kuat dirimu semakin besar tanggungjawab mu. Ibu hanya ingin kamu bisa belajar dari jalan ini."

Meli tidak menjawab.

"Meli, darah para Dewa dan Dewi mengalir dalam tubuhmu. Kamu keberadaan khusus yang memiliki tanggungjawab untuk menjaga keseimbangan dunia, tugasmu untuk menghilangkan segala sesuatu yang mengancam keseimbangan."

Kali ini kepala Meli terangkat, menatap lurus ke arah wanita di depannya dengan ejekan jelas di matanya. "Yang Anda maksud mengancam keseimbangan di sini Karisa, bukan?."

Dewi Bulan tidak menjawab yang merupakan persetujuan dalam diam membuat Meli semakin merasa lucu, "Tujuan kalian menciptakan aku tidak lain untuk melenyapkan Karisa."

"Ibu tidak bisa menyangkal hal ini. Namun hanya kamu yang bisa membunuhnya, kami tidak bisa terjun terlalu dalam mencampuri urusan duniawi, karena itu kamu diciptakan."

Dewi Bulan berhenti sejenak, seolah mengingat sebuah peristiwa ia mulai berkata dengan pelan. "Karisa adalah penyihir gelap yang sesungguhnya. Awalnya Dewa kegelapan menciptakannya hanya untuk mengendalikan semua makhluk alam bawah agar tidak menimbulkan masalah di dunia ini. Namun Dewa kegelapan tidak menyangka ikan di genggamannya akan lepas kendali melompat ke laut kemudian mulai berenang dengan bebas tanpa terkendali."

"Kami ingin memusnahkannya hanya saja ada batasan untuk kami para Dewa dan Dewi sehingga kami harus menyerah. Karisa semakin tak terkendali, awalnya ia hidup di alam bawah bersama para Iblis dan Setan tapi hatinya tidak pernah puas sehingga mulai menerobos masuk ke dalam alam tengah tempat dimana kalian hidup."

"Ruangan hitam yang sekarang awalnya ruangan yang paling indah dipenuhi oleh pelangi dimana-mana, baik rumah, bunga, gunung, sungai, semuanya berwarna-warni sehingga di sebut Ruang pelangi. Ruang pelangi paling banyak dikunjungi saat itu."

"Kemudian Karisa datang, penduduk dari ruang pelangi tidak selamat, mereka mati di tempat mereka dilahirkan. Karisa membunuh ratusan ribu penduduk kemudian mengubah ruangan yang dulu indah menjadi ruangan hitam yang tidak memiliki kehidupan. Kini ruang hitam telah dikuasai oleh Karisa dan para iblis."

[END] The Cold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang