"Jadi, menurut anda siapa yang mencuri CristalBall? Dan apa motifnya?"
Suara Meli menggema diruangan, mereka sedang mengadakan rapat yang membahas tentang CristalBall
"Hamba juga tidak tau Princess" Jawab pria paruh baya itu dengan sopan.
"Tidak perlu formal seperti itu, disini aku sebagai muridmu" Ungkap Meli diangguki kepala sekolah.
"Apa mungkin mereka yang mengambilnya Pak?" Kali ini Miss Andaria yang berbicara.
"Mungkin saja, Miss"
"Siapa yang Miss maksud?" Aulia bertanya tanda bahwa dia tidak mengetahui siapa yang Miss Andaria maksud.
"Apa kalian pernah mendengar tentang gosip orang yang diusir dari KingdomRoom?" Mereka mengangguk.
Angga menggelengkan kepala, "Itu hanya gosip, tidak ada hubungannya"
"Tidak. Itu bukan gosip, mereka benar-benar ada" bantah Mr Dave.
"Apa kalian mencurigai mereka?" Tanya Lily, sontak kepala sekolah dan guru yang mengikuti rapat itu mengangguk.
"Tidak Lily, Mereka tidak ada," Angga masih kekeuh tidak percaya dengan adanya orang buangan.
"Diam Angga! Aku percaya, mereka benar-benar ada"
"Apa kau punya buktinya? Apa---"
"Aku mendengarnya sendiri! Dikerajaanku banyak orang yang diusir. Mereka pergi entah keruangan yang mana". Angga diam tidak ingin membantah lagi.
"Baiklah kita anggap mereka yang mengambilnya. Lalu, motif apa yang mereka milikki sehingga berani mempertaruhkan nyawa untuk mencuri CristalBall?" Pertanyaan Pangeran Aldo membuat mereka berfikir keras.
"Mereka sudah lama menginginkan CristalBall, dan saya tau apa motif mereka" semua pandangan tertuju kearah Kepala Sekolah.
"Jadi?"
"Seperti yang kita tau, mereka diusir dari KingdomRoom. Namun, jangan lupakan fakta jika orang-orang yang diusir itu sebagian besar sebagai ilmuwan. Mereka pintar dan cerdik bukan hal sulit untuk mereka mendapatkan ruangan yang bahkan belum pernah kita sentuh sekalipun"
"Ilmuwan? Maksud Anda?" Meli berfikir keras, ilmuwan hanya ada di dunia manusia lalu kenapa sampai ada disini?
"Mereka adalah keturunan dari pasangan yang tidak seharusnya terjadi. Dalam diri mereka terdapat darah manusia, dan sayangnya darah itu lebih dominan dalam tubuh mereka. Namun, itu tidak terlalu buruk karena kebanyakan dari mereka memiliki otak yang cerdas sehingga mereka menjadi ilmuwan. Teknologi yang ada di Klan ini berkat mereka"
"Aku mengerti. Jadi, mungkin saja mereka tinggal diruangan yang bahkan belum pernah kita sentuh. Kita pasti akan kesulitan mencarinya" Fikry melemaskan bahunya.
"Tidak. Kami sudah lama mengetahui tempat mereka tinggal, kami tutup mulut semata-mata masih menghargai mereka. Namun, sepertinya mereka tidak tau terima kasih" Mr Dave tersenyum miring.
"Jadi? Dimana mereka tinggal?"
"Ruangan tua"
Mereka menoleh kepada sang penjawab. Kerutan didahi Kepala sekolah dan guru lain terlihat jelas. Bukan Mr Dave yang menjawab namun seseorang yang duduk disamping Meli.
"Ah, sepertinya Pangeran Mahkota telah mengetahui tempat mereka" Kepala sekolah tersenyum ramah namun tidak ada tanggapan sama sekali.
"Jadi kakak sudah tau dimana mereka berada, lalu kakak diam saja?!" Keberanian Meli menyentak Pria berdarah dingin itu membuat yang lain menelan saliva mereka susah payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Cold Princess
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BELUM DI REVISI-! BEBERAPA CHAPTER MASIH MEMILIKI BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN. MOHON PENGERTIANNYA. •••• Meli Amara, hidupnya yang dulu baik-baik saja berubah ketika ibu yang mengasuhnya meninggal membuat sosok Meli menj...