Malam semakin larut namun kedua mata Gold Meli seakan enggan untuk tertutup. Gadis itu sedari tadi mencari posisi nyaman yang bisa membawanya dalam alam mimpi yang indah.
Meli bangun dari tidurnya, berjalan mendekat ke arah jendela matanya menatap bulan yang bersinar diatas sana. Satu decakkan keluar dari mulutnya, inilah akibatnya jika dia sudah terbiasa tidur dengan Pangeran Alex disampingnya. Meli tahu jika setiap malam saat dia ingin tidur Pangeran berdarah dingin itu selalu menemaninya dan Meli sudah terbiasa dengan itu.
Tapi sekarang Pangeran itu sedang memiliki pekerjaan yang penting,yang mengharuskan dirinya untuk hadir di istana.
Kekuatan Pangeran Alex meningkat pesat saat darah demon yang mengalir dalam tubuhnya semakin dominan. Melewati ruangan dengan menggunakan teleportasi bukan hal sulit untuknya, tapi jika teleportasi itu dilakukan bersama-sama maka resiko yang akan diterima akan sangat berbahaya.
Mengenai teleportasi, Meli mendapat sebuah ide. Kenapa dia tidak pergi kekerajaan saja untuk malam ini? Lagi pula mereka hanya sedang berada di hutan carlos dan masih dalam ruangan KingdomRoom.
Baru saja Meli ingin melakukan teleportasi, sebuah tangan menarik lengannya dengan kuat membuat tubuh gadis itu berbalik menabrak sesuatu yang keras dan juga empuk diwaktu yang bersamaan.
Kepala Meli mendongkak mendapati wajah tampan dengan rahang tegas yang kini sedang mengeras dan juga mata tajam yang kini sedang mengintimidasi dirinya. "Kenapa belum tidur?" Suara serak dan dingin mampu membuat sedikit takut.
"A-aku tidak bisa tidur" ujar Meli dengan sedikit rasa takut.
Mendengar nada takut dari Meli membuat wajah Pangeran Alex sedikit melembut, "Kenapa?" Tangannya mulai mengelus kepala Meli dengan lembut.
Meli memeluk tubuh Pangeran Alex yang selalu membuatnya nyaman. Meli menenggelamkan wajahnya diceruk leher Pangeran Alex agar bisa menghirup aroma yang menguar disana dan berhasil membuat Meli menyukai aroma itu.
Pangeran Alex membalas pelukan Meli. Lalu, dalam sekejap mata mereka telah berada diatas ranjang Meli, "Tidurlah" Ujarnya. Seakan tersihir mata Meli mulai memberat dan akhirnya alam mimpinya telah menelan dirinya.
☆☆☆
Hari sudah siang, namun ditengah hutan carlos sedang terjadi aksi kejar mengejar sekelompok manusia dengan beberapa monster yang ada dibelakang mereka.
Setelah berapa lama berlari, mereka akhirnya berhenti saat merasakan monster yang mengejar mereka sudah tidak ada lagi.
Hembusan nafas lega terdengar, mereka berusaha mengatur nafas mereka agar menjadi normal kembali.
"Kenapa mereka mengejar kita?"
"Aku tidak tahu!"
"Ck, moster yang aneh"
Meli berusaha menormalkan jantungnya yang dari tadi berdetak keras, "kenapa tidak kita bunuh saja?!" Ujarnya ketus.
Angga menggeleng, "mereka penjaga hutan ini, jika mereka dibunuh maka para pemberontak akan leluasa bersembunyi disini" Ujarnya.
"Tapi kita bukan pemberontak! Kenapa mereka mengejar kita?!"
"Fikry mengganggu mereka"
Meli melayangkan tatapan tajamnya dibalas dengan cengiran Fikry, "Aku hanya ingin bermain dengan mereka" ujarnya tersenyum kikuk.
"Sayangnya permainanmu tidak lucu"
Blusshhh
Jleeeb
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Cold Princess
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BELUM DI REVISI-! BEBERAPA CHAPTER MASIH MEMILIKI BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN. MOHON PENGERTIANNYA. •••• Meli Amara, hidupnya yang dulu baik-baik saja berubah ketika ibu yang mengasuhnya meninggal membuat sosok Meli menj...