Pertukaran

4.5K 581 33
                                    

.
.
.
.
°HappyReading°

•••••

Seorang pria paruh baya sedang memeriksa keadaan Tuan muda nya, wajahnya panik. Keringat dingin bercucuran di wajahnya. Ia merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Tuan muda.

Matanya melirik ke belakang dimana binatang roh itu berkumpul. Ia merasa putus asa, seharusnya mereka tidak pergi ke hutan ini dengan alasan apapun. Namun sayangnya, penyesalan datang terlambat.

Saat ia sudah pasrah, ia merasakan aura-aura yang kuat muncul. Ia dengan cepat berbalik, matanya terbelalak, rahangnya jatuh.

Di sana, di belakang binatang roh, sepuluh sosok tengah berdiri. Wajah mereka yang tampan dan cantik dan juga penampilan mereka yang terkesan istimewa membuat pria paruh baya itu keheranan.

Sejak kapan orang-orang seperti ini muncul di kekaisaran Xiu?. Namun tidak peduli apa yang Ia pikirkan, sebuah harapan muncul di matanya. "Tuan, Nona, tolong. Tolong bantu kami"

Hutan itu sangat suci, jadi begitu kata-kata pria paruh baya terucap, Meli dan yang lainnya mendengarnya dengan jelas.

Meli tidak menatap pria paruh baya itu, Ia hanya menatap binatang roh di depannya yang kini sudah berbalik ke arah mereka. Mungkin karena merasakan kekuatan Meli dan yang lainnya.

"Hewan ini, tidak biasa." gumam Meli.

Redphe yang masih terlindungi dengan perisai mendengus, "Itu bukan hewan buas seperti yang di pikiranmu, itu binatang roh."

Aulia ikut menatap binatang roh yang sudah berbaris ke arah mereka, "Binatang roh... Sepertinya kuat?"

"Binatang roh secara alami sangat kuat. Kalian sangat beruntung langsung bertemu dengan binatang roh tingkat sepuluh dan sembilan." balas Redphe dengan sarkas.

Clara mendengus marah, "Kau! Apa kau senang di atas penderitaan orang lain?."

"Selama itu bukan penderitaanku, aku tidak peduli" jawabnya dengan santai membuat wajah Clara menjadi gelap karena marah.

Meli melemparkan tatapan tajam ke arah Redphe membuat Ia diam. Meli berjalan ke depan, menatap binatang roh itu dengan tenang, "Pergi." ujarnya dingin, dengan cepat binatang roh itu merasakan tekanan yang kuat, beberapa yang berada di tingkat sembilan jatuh dan sulit untuk bangkit.

Merasakan bahaya, binatang roh itu segera kabur terbirit-birit. Melihat mereka mundur, Meli menarik kembali tekanannya sehingga beberapa binatang roh yang semula tumbang kembali berdiri kemudian segera kabur dengan kecepatan yang tak terlihat.

Pria paruh baya dan orang-orang yang memakai pakaian hitam tercengang. Hanya dewa yang tahu bagaimana usaha yang mereka habiskan untuk menumbangkan salah satu binatang roh tingkat sembilan.

Namun, mata mereka menatap gadis yang berpakaian putih di depan mereka, gadis itu terlihat sangat cantik, tapi mengapa hanya dengan satu kata dia bisa membuat binatang roh itu takut dan lari secara terburu-buru?. Ini benar-benar...

Menyadari pandangan mereka, Meli menyerngit, "Kenapa?" suaranya dingin dan tenang membuat beberapa orang itu terbatuk ringan kemudian tersenyum malu.

Pria paruh baya segera maju, berhenti tepat di depan Meli kemudian ia segera jatuh berlutut, "Nona, terimakasih telah menyelamatkan kami. Kami janji akan memberikan anda hadiah." ujarnya dengan sungguh-sungguh.

"Berdiri"

Pria paruh baya itu dengan patuh berdiri, Meli menatapnya dengan tenang. "Siapa nama mu?." tanyanya.

[END] The Cold PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang