Cahaya meredup, mata mereka perlahan terbuka menatap kedepan dengan tatapan takjub. Sayap mereka mengepak membuat tubuh mereka mengambang dengan posisi seimbang.
"Pemandangan yang menyenangkan,"
Ucapan Aulia disetujui mereka semua. Didepan mereka terdapat banyak Peri yang hilir mudik dengan sayap yang berbeda-beda. Kebanyakan dari mereka memiliki sayap kupu-kupu, sayap itu sama dengan warna pakaian mereka.
Meli menarik ujung bibirnya, para Peri perempuan memakai dress selutut dengan motif dan warna yang berbeda-beda. Hanya mereka yang menggunakan gaun panjang membuat beberapa Peri menatap mereka dengan aneh.
Meli memandangi sekitar, tempat ini memang tidak memiliki pijakan. Dibawah sana hanya terdapat kumpulan awan. Awan-awan itu seolah sengaja untuk menutupi apa yang ada dibawah sana.
Mata gold milik Meli semakin meneliti ruangan ini. Sebuah seringaian muncul diwajahnya, "Menarik," Mereka yang mendengar ucapan Meli mengalihkan pandangan, raut bingung tercetak diwajah mereka.
"Ruangan ini memang berbeda dari ruangan yang lain, ruangan ini tidak memiliki pijakan oleh karena itu ruangan ini lebih sering disebut ruang tanpa pijakan dari pada FairyRoom," Jelas Clara.
"Jadi, karena alasan itu Raja dari FairyRoom melarang orang-orang yang tidak memiliki sayap atau darah Fairy untuk masuk ke ruangan ini?"
Seringaian Meli makin melebar, sepertinya Raja dari Fairy ini memiliki otak yang cerdas dan licik. Dengan alasan seperti itu tidak akan ada yang curiga jika dia telah menyembunyikan sesuatu, sayangnya tidak ada hal yang bisa disembunyikan dari Meli.
"Ck, di dunia ini setiap ruangan pasti memiliki pijakan. Tidak ada yang terkecuali,"
Mereka semua menatap Meli dengan bingung, gadis itu mengatakan pendapatnya dengan acuh seolah dia telah mengetahui seluk beluk ruangan ini.
"Maksudmu ruangan ini memiliki pijakan?"
Meli mengangguk dengan malas. "Kalian hanya perlu terbang kebawah sana,"
Mereka sontak menoleh kebawah hanya beberapa menit kemudian mereka bergedik ngeri.
"Kau gila! Menurut para penatua kerajaan Fairy, dibawah sana kau tidak akan menemukan apapun. Jika kau masih terus berusaha untuk kebawah sana maka ajal akan menjemputmu. Dan itu sudah terbukti saat ada Peri laki-laki yang nekat kebawah sana, dan kau tau apa yang terjadi? Dia tidak pernah kembali."
Para gadis bergedik ketakutan saat mendengar penjelasan Clara, tentu saja mereka masih ingin hidup. Seberapapun rasa penasaran mereka, mereka tidak akan berani untuk pergi kebawah sana.
"Lagipula sistem diruangan ini memang sudah seperti ini. Kalian lihat saja, serpihan-serpihan tanah mengambang diudara seolah itu memang disediakan untuk para Peri membangun rumah mereka."
Meli memandangi serpihan-serpihan tanah yang dimaksud Fikry. Yang Fikry sebut serpihan tanah sebenarnya cukup untuk membangun sebuah rumah mewah. Serpihan tanah mengambang diudara, disetiap serpihan tanah terdapat bangunan-bangunan seprti rumah, toko, rumah makan dan masih banyak lagi.
'Redphe'
Redphe yang sedang mengusili Rain terlonjak kaget saat Meli memanggilnya dengan cepat Pemuda maniak warna merah itu segera bangkit.
'Ada apa Putri?'
'Aku membutuhkan informasi ruangan ini dan juga cari tau apa yang ada dibawah sana'
'Baik'
Meli memutuskan komunikasinya yang tersambung dengan ruang angkasa miliknya. Ia memilih Redphe karena Redphe sangat suka mencari informasi, rasa ingin taunya sangat besar membuat Meli akan memilih Redphe jika ia membutuhkan sebuah informasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] The Cold Princess
FantasyFOLLOW SEBELUM MEMBACA! BELUM DI REVISI-! BEBERAPA CHAPTER MASIH MEMILIKI BANYAK KESALAHAN DALAM PENULISAN. MOHON PENGERTIANNYA. •••• Meli Amara, hidupnya yang dulu baik-baik saja berubah ketika ibu yang mengasuhnya meninggal membuat sosok Meli menj...