Lucas merintih pelan saat tubuhnya membentur dinding kamar hingga retak. Beruntung tulangnya persendiannya mampu bertahan setelah menerima serangan yang tak kalah hebat. Sepasang manik ruby itu membara, melihat bagaimana gadis di hadapannya menyeringai lebar sambil menyeka bibirnya yang sedikit berdarah.
"Ahahaha, ternyata hanya segini kemampuanmu, Lucas? Rupanya kamu sudah enggak sehebat dulu, ya~?"
Aethernitas menyandarkan tubuhnya pada nakas di belakangnya. Dadanya naik turun, nafasnya terlihat sedikit berat. Namun, seringaian itu masih terpatri jelas di bibirnya.
Aethernitas benar-benar gila.
Dia bisa membalas serangan Lucas yang membabi-buta. Pola sihir yang telah ia curi dulu telah ia kembangkan dan menyatu dengan mana sihir gelap miliknya. Lucas tidak mau mengakuinya, tapi dia sedikit kewalahan menghadapi Aethernitas di dalam tubuh Athanasia.
Lemah? Bukan, bukan seperti itu.
Lucas tentu harus menahan diri untuk tidak mengeluarkan semua kekuatannya. Lucas tidak mau mengambil resiko dengan mengorbankan tubuh Athanasia. Serangan fatal mungkin bisa membunuh tubuh Athanasia, tapi tidak dengan jiwa Aethernitas yang mahir berpindah-pindah inang.
Bagaimana jika dia tidak sengaja membunuh Athanasia? Mengulang kesalahan yang serupa seperti saat itu?
Membayangkannya saja sudah membuat dada Lucas sesak. Dia tidak mau kehilangan gadis itu lagi setelah penantiannya belasan tahun. Dia tidak sanggup jika harus melihat kematian Athanasia lagi di depannya.
Jangan. Belum saatnya Athanasia untuk mati.
Oleh karenanya, Lucas masih menahan diri untuk melancarkan kartu AS-nya. Bersabar sampai waktunya tepat.
"Tapi ... aku yakin, kamu lemah karena masih menahan diri," Aethernitas kembali membuka suara. "Kamu takut membunuh Tuan Putrimu ini, kan?"
"Berisik."
"Bagaimana ya kalau Tuan Putrimu melihatmu seperti ini~?" tanya Aethernitas seraya menyeka helaian pirang keemasannya. "Tapi yah, tidak mungkin juga. Karena aku bakal menghapus eksistensinya dalam tubuh ini."
"Pfft, lalu kamu mau hidup sebagai Athanasia, hah?" Lucas sengaja mencemoohnya, mencacinya dengan penuh penekanan.
"Hmm, ide yang buruk. Padahal aku mau memilih untuk operasi gender. Itu lebih baik daripada terkurung di tubuh wanita menjijikkan ini, kan?"
Lucas sengaja tertawa begitu pahit, menertawakan kebodohan pencuri ulung itu. Wanita menjijikkan, katanya? Bisa-bisanya dia bilang seperti itu pada tubuh yang telah dicurinya.
"Jangan bercanda! Dasar pencuri brengsek! Bisa-bisanya jiwa terkutuk sepertimu hidup!"
"Ahahaha~! Terkutuk, katamu? Salah!" Aethernitas merentangkan tangannya dan tertawa puas. "Aku ini jenius! Bisa bertahan sampai detik ini demi membalaskan dendam kepadamu! Justru yang terkutuk adalah Tuan Putrimu itu!"
Lucas menggeram kesal. "Ck, orang bodoh ternyata akan tetap bodoh dengan rencana liciknya."
"Apa katamu!?"
"Iya, kamu bodoh." Lucas berdiri dan melayangkan tatapan tajam. "Berbeda dengan Tuan Putriku yang cerdas. Dia tidak akan kalah dari rencana licikmu."
Aethernitas terlihat tersinggung. Kemudian salah satu sudut bibirnya terangkat, membentuk sebuah senyuman miring.
"Benarkah begitu ...?" tanyanya setengah berbisik. "Kalau begitu ... bisakah kalian ... menahan ini semua?"
TENG! TENG! TENG!
KAMU SEDANG MEMBACA
REINCERNATION [Who Made Me A Princess Fanfic] [✔️]
RomanceApa kalian percaya akan adanya kehidupan kembali? Demi menyelamatkan tuan putri dari putaran reinkernasi, Lucas rela menyelami ruang dan waktu, bahkan mengorbankan sihirnya hanya untuk menemukan gadis itu di abad ke-22. Kegagalan di masa silam tela...