29. Kembali

943 144 26
                                    

Lucas menatap novel yang sedari tadi mengusik benaknya. Tak ada lagi benda yang menarik selain novel berjudul 'Lovely Princess'. Novel itu tampak lusuh dengan beberapa halaman sudut yang terlipat. Kertasnya pun telah menguning dengan bintik-bintik hitam di sudut-sudut halaman. Jelas sekali kalau ini barang lama.

Tapi kenapa seorang kepala sekolah menyimpan buku semacam ini di laci mejanya? Apa mungkin ada seseorang yang sengaja menaruhnya di sini? Atau mungkin anaknya melupakan buku itu?

Lucas mengedarkan pandangan lalu kembali menatap novel tersebut. Disentuhnya cover buku yang tak lagi mulus. Ia bisa merasakan bagian mana Athanasia yang tersimpan dalam buku tersebut.

Tidak salah lagi. Benda ini adalah serpihan mana Athanasia yang bermanifestasi menjadi benda mati. Seharusnya buku ini bisa ia deteksi dengan mudah mengingat bagaimana selama ini ia mencari benda-benda tersebut.

Tapi kenapa rasanya ada gelombang yang berbeda dari biasanya, ya?

Lucas mengernyit bingung. Dibolak-balikkannya halaman demi halaman dengan cepat. Terlalu malas membaca isinya yang hanya seperti novel biasa, Lucas pun menaruh buku itu kembali.

Lucas bukan tipe orang yang suka membaca novel. Ia tidak suka membaca sesuatu yang menurutnya aneh dan tidak masuk akal. Apalagi sesuatu berbau romantis dengan segala kekliseannya.

Bagi seseorang yang telah hidup ribuan lamanya, Lucas merasa muak pada cerita semacam itu. Benar-benar klise dan membosankan. Toh, pada akhirnya semua akan mati dan meninggalkannya.

Kembali ke kepala sekolah, kenapa orang itu bisa menyimpan buku semacam ini? Apa orang itu ada hubungannya dengan Athanasia?

Lucas kembali mengedarkan pandangan, mencari sosok kepala sekolah dalam bentuk figura yang tak pernah ia lihat sebelumnya. 

Tap! Tap! Tap!

Lucas mendelik cepat ketika mendengar langkah kaki yang begitu jelas. Ditutupnya laci itu seperti kondisi semula sebelum akhirnya mengaktifkan sihir invisible-nya dan bersembunyi.

Baru saja kenop pintu itu berputar, Lucas terperanjat. Sepasang iris ruby itu pun melebar ketika merasakan sebuah tekanan sihir yang amat begitu pekat. Sihir hitam yang telah lama tak ia rasakan. 

Ini benar-benar diluar dugaannya. 

Lucas bahkan hampir lupa cara bernafas jika tidak tersadarkan akan bunyi derit pintu yang amat kencang.

Tak ingin mengambil resiko besar, Lucas akhirnya menjentikkan jemari dan memilih untuk menghilang tanpa jejak.

Sementara itu seorang lelaki dewasa masuk ke dalam seorang diri. Garis wajahnya yang keras berpadu dengan sorot matanya yang tajam. Terlebih ketika merasakan jejak samar yang tertinggal oleh seseorang yang tanpa permisi memasuki ruangannya.

"Hm, siapa penyusup di sini sekarang?"

.
.

.

Sore akhirnya berganti malam. Tak banyak yang dilakukan Lucas, selain mengamati ruang kepala sekolah dari atap asrama. Perlahan, ia dapat merasakan adanya suatu proteksi sihir pekat yang mulai menyelimuti ruangan tersebut.

Lucas menggigit bibir bawahnya kesal. Tak mungkin sebuah sihir proteksi dipasang tanpa alasan. Apalagi dengan tekanan sepekat itu. Satu langkah masuk, manusia biasa bisa langsung pingsan.

Ini benar-benar aneh. Apa jangan-jangan jejaknya sudah ketahuan? Tapi Lucas sama sekali tak meninggalkan jejak mananya tadi. Ia bahkan hanya menggunakan sihir invisible untuk menyusup ke dalam ruangan itu.

REINCERNATION [Who Made Me A Princess Fanfic] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang