"A-apa-apaan ini!?"
Lucas meraih pergelangan Athanasia. Terdapat sebuah benda yang melingkari pergelangan tangan kiri Athanasia. Benda itu tampak cantik dan berkilau akibat memantulkan cahaya dari lampu ruangan. Buru-buru Lucas melepasnya, lalu menatap benda itu dengan seksama.
Benda itu adalah sebuah gelang biru yang tampak cantik. Tapi di luar kecantikannya, benda ini juga memiliki jejak mana Athanasia. Meski sangat samar, Lucas bisa menebaknya.
"Partikel sihir..." gumam Lucas yang tersenyum kecut. "Tidak kusangka bisa menemukannya secepat ini."
Lucas kembali mengayunkan telunjuknya ke arah Athanasia, menyerap seperempat mana yang melebihi kapasitas tubuh itu. Bersamaan dengan itu, aktivitas ritme jantung Athanasia yang terdeteksi pada layar monitor EKG kembali pada angka dan kecepatan normal. Salah satu tanda kalau Athanasia telah membaik.
"Bagaimana, Tuan Lucas?" tanya Felix penuh harap.
"Ah, tubuh Athanasia sudah melewati masa kritisnya. Tapi.... Mungkin agak lama dia akan siuman karena pemulihan tubuhnya sendiri memakan waktu yang cukup lama," jawab Lucas tanpa mengalihkan pandangannya pada tubuh Athanasia.
"Oh, syukurlah!" Lilian berseru kembali. "Tapi dia akan baik-baik saja kan? Maksudku saat dari masa kritis ke siuman..."
Lucas mengangguk. "Tentu. Akan kupastikan dia baik-baik saja."
Kemudian dia beralih pada gelang yang tengah digenggamnya dan menunjukkan benda tersebut pada pasangan suami istri itu.
"Ah, apa kalian yang memberikan gelang ini?" tanya Lucas penuh selidik.
"Oh, gelang cantik itu! Tadi ada seorang anak yang memberikan gelang ini pada Nona sebelum berpisah," sahut Lilian dengan cepat.
Lucas tersentak, tidak bisa menahan rasa terkejutnya. Seorang anak, katanya? Lucas tidak salah dengar, kan?
"Bagaimana bisa ....?" tanya Lucas yang mulai mengepal erat. Tanpa sadar, sepasang iris mata ruby itu menjadi tatapan dingin.
"Tadi.... saat kami ke kios pasar, Nona Athanasia sempat terpisah dari saya karena dia berjalan-jalan sendiri tanpa sepengetahuan saya.... Lalu saat saya menemukannya, dia ternyata ditemani oleh seorang anak lelaki kecil. Saat perpisahan, anak itu memberikan gelang ini. Katanya gelang ini dikasih gratis oleh penjual toko," jelas Lilian sambil menunduk, agak merasa bersalah karena sempat berpisah dengan Athanasia.
"Gratis?" ulang Lucas tak percaya. "Gelang ini gratis?"
"Iya. Dia mengatakannya dengan jelas," jawab Lilian yakin.
Lucas kembali memperhatikan gelang itu. Dilihat dari sisi manapun, gelang ini pasti terlihat sangat mahal di mata orang pada umumnya. Bahkan pengemis pun dapat langsung menukar gelang ini dengan pundi-pundi uang penuh.
Bagaimana mungkin ada toko yang mau rugi memberikan gelang ini ke dua bocah ilang? Lucas jadi curiga.
"Siapa namanya?" tanya Lucas lagi.
Lilian merenung sebentar sambil mengingat-ingat nama lelaki itu. "Engg... Kalo tidak salah namanya... 'Kiel'?"
"Izekiel?! Si anjing putih itu!?" seru Lucas tak percaya.
"Ijekiel. Bukan Izekiel, Tuan..." ucap Lilian membenarkan pengucapan Lucas. "Dia manusia. Bukan anjing ..."
Lucas berdecih kesal. Mau Izekiel kek, atau Ijekiel kek, Lucas tidak peduli. Yang pasti, si anjing putih itu benar-benar rival yang paling menyebalkan. Seenak jidat lelaki itu menemui tuan putri dan memberikan gelang ini!? Lucas tidak bisa menahan rasa kesal yang membara dalam dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINCERNATION [Who Made Me A Princess Fanfic] [✔️]
RomantiekApa kalian percaya akan adanya kehidupan kembali? Demi menyelamatkan tuan putri dari putaran reinkernasi, Lucas rela menyelami ruang dan waktu, bahkan mengorbankan sihirnya hanya untuk menemukan gadis itu di abad ke-22. Kegagalan di masa silam tela...