Abad ke-22 di Negara Obelia, tempat dimana serpihan sihir Athanasia berada. Meski terasa sangat tipis, tetapi Lucas yakin kalau tuan putrinya berada di sini.
Sihir dalam tubuh Athanasia dapat dikatakan spesial. Dia sudah mengalami reinkernasi sebanyak tiga kali, tapi entah mengapa selalu berujung pada kematian yang mengenaskan. Untuk yang keempat kalinya, Lucas bahkan tidak bisa menjamin bagaimana kehidupan gadis itu jika Lucas tak kemari untuk menolongnya.
Oleh karenanya, semakin lama Lucas menjadi ragu.
Apakah sihir tersebut memang spesial atau hanya kedok dari sebuah kutukan tiada henti?
Lucas belum tahu sebelum memastikannya dengan mata kepala sendiri. Meski telah hidup selama ratusan tahun, kasus ini adalah suatu hal yang baru baginya.
Sama seperti halnya ketika Lucas menginjakkan kaki di abad ke-22 untuk pertama kalinya. Banyak hal baru yang menyambut penyihir menara itu.
Puluhan gedung bertingkat menyambut pemandangan Lucas. Tak ada lagi rumah gubuk jerami ataupun istana megah seperti istana ruby atau emerald ataupun tower penyihir menara. Tak ada lagi kereta kuda yang berlalu lalang di hadapannya, digantikan oleh puluhan kendaraan canggih yang memadati jalanan beraspal.
Jadi ini ya masa depan, batinnya sembari menyesuaikan pakaiannya dengan masa kini.
Karena lelaki tersebut menggunakan wujud mini, Lucas mengganti pakaian berupa kemeja putih polos dengan celana hitam yang persis dengan pakaian yang pernah ia gunakan bersama Athanasia di masa silam.
Lucas sebenarnya sedikit gusar ketika menyadari bahwa ternyata perjalanannya kali ini tidaklah mudah. Mana sihir yang telah digunakan ternyata tidaklah sedikit untuk melewati dimensi ruang dan waktu yang amat sangat panjang.
Kali ini pun, Lucas tidak bisa menemukan Athanasia dalam sekejap mata. Dia harus memulihkan energinya terlebih dahulu untuk menemukan keberadaan tuan putrinya lebih cepat.
Bayangkan, betapa melelahkannya menyebrang dari masa bangsawan kuno hingga ke masa super modern seperti saat ini. Lucas bahkan tidak ingat sudah melintasi berapa abad hanya untuk menemukan keberadaan gadisnya.
Konyol memang. Tapi sayang juga kalau ia berhenti di tengah jalan. Kedua kakinya telah menapaki perjalanan waktu yang terlalu jauh.
Tidak ada tempat untuk kembali lagi.
Lelaki itu menarik nafas panjang dan melangkah menuju salah satu rumah makan. Kemudian memilih tempat di pojok kiri belakang dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela, menatap kosong puluhan pejalan kaki yang berlalu lalang.
Bagaimana pun juga, dia harus mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum mencari lebih lanjut keberadaan tuan putrinya.
"Permisi, anda ingin pesan apa?"
Suara sang pelayan menyadarkan Lucas dari lamunannya. Lelaki itu mengerjap dan buru-buru kembali melihat menu yang terbuka di atas meja. Merasa tak familiar dengan daftar menu di masa ini, Lucas akhirnya memilih secara asal.
"Menu spesial nomor 2," ucap Lucas seraya menyerahkan menu tersebut.
Setelah pelayan itu pergi, Lucas kembali bertopang dagu. Sepasang iris merah itu menatap telapak tangannya yang pucat.
"Kira-kira Athy sekarang umur berapa, ya? Apa parasnya masih sama seperti masa silam?" gumamnya sambil memutar-mutar jari telunjuknya, yang kemudian memunculkan mata uang ilegal dari ujung telunjuknya.
Sebagai seorang penyihir, menghasilkan pundi-pundi uang hanya dari ujung jemarinya pun bukan suatu hal besar. Tapi kalau tuan putrinya tahu, pasti gadis itu akan memarahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINCERNATION [Who Made Me A Princess Fanfic] [✔️]
RomanceApa kalian percaya akan adanya kehidupan kembali? Demi menyelamatkan tuan putri dari putaran reinkernasi, Lucas rela menyelami ruang dan waktu, bahkan mengorbankan sihirnya hanya untuk menemukan gadis itu di abad ke-22. Kegagalan di masa silam tela...