Selama Lucas hidup beratus tahun lamanya, tak pernah ada orang yang berhasil memenuhi ketertarikan ataupun mengetuk hatinya yang dingin. Baik itu penyihir yang berada jauh di bawahnya maupun manusia biasa yang seringkali menatapnya takut.
Bahkan raja-raja terdahulu pun begitu membosankan dengan kehidupan yang hanya terikat pada kekuatan politik. Sementara Lucas yang bekerja sebagai seorang penyihir menara hanya bisa menjalankan tugas untuk melindungi kerajaan atas perintah sang raja dan memandang semuanya dengan rasa hambar.
Sebenarnya, pekerjaan itu pun bukan keinginan Lucas sendiri. Melainkan sebuah keterpaksaan.
Mulanya, ia hanya mengikuti instruksi guru tuanya untuk menggantikan kedudukan yang kosong. Tapi semakin lama, ia semakin malas mengikuti arus yang begitu monoton. Apalagi setelah orang tua itu meninggalkannya seorang diri.
Seringkali Lucas bertanya-tanya, untuk apa mereka hidup?
Mengapa orang-orang berbahagia ketika seorang manusia terlahir di dunia ini? Mengapa pula seseorang menangis ketika merasa kehilangan?
Toh, bukankah pada akhirnya semua akan sama saja di dunia ini? Bukankah semua hanya berujung pada kematian?
"Anak yang malang. Aku kasihan padamu. Kamu berpikir kalau kau memiliki semuanya di dunia ini. Padahal sebenarnya kamu tidak memiliki apa pun."
Ah, Lucas sama sekali tidak suka ketika ucapan lelaki tua itu kembali menggema dalam benaknya. Bersamaan dengan pudarnya tubuh itu, Lucas merasa muak ketika teringat wajahnya kembali.
"Di dunia ini, ada banyak sekali hal-hal indah selain sihir. Tapi kau justru lahir sendirian dengan tangan kosong, hidup dengan tangan kosong, dan pada akhirnya kau akan mati dengan tangan kosong. Betapa malangnya kau."
Apa perasaan itu sebenarnya? Lucas benar-benar tidak mengerti.
Lucas pernah mengira sampai mati pun ia tak akan menemukan jawaban maupun merasakan perasaan bodoh itu. Namun kenyataannya, ia salah besar.
Hingga akhirnya, Lucas bertemu dengannya.
Gadis yang memiliki surai pirang keemasan itu tampak chubby dengan sepasang permata biru yang menjadi ciri khas anggota keluarga kerajaan. Bersamaan dengan munculnya sinsui berbentuk anjing hitam dari manifestasi sihirnya yang kelebihan, sosok gadis kecil itu berhasil menarik perhatian Lucas.
"Ah, apa ini? Kamu benar-benar menarik."
Adalah kalimat yang Lucas ucapkan pertama kalinya ketika ia menatap dalam-dalam sepasang manik permata biru itu. Gelombang mana yang terpancar dari tubuh mungil itu benar-benar berbeda dari mana pada manusia umumnya.
Benar-benar sesuatu yang amat baru baginya.
Tak pernah sedikit pun terpikir olehnya untuk menyelamatkan gadis itu dari kematian. Alih-alih ingin menyelamatkan, Lucas justru ingin menyerap seluruh mana itu ketika tahu tubuh sang gadis tak mampu menahan mana kehidupannya sendiri.
Tapi entah kenapa, ia tak bisa melakukannya. Ataupun membunuhnya.
Belum saatnya untuk memanen sesuatu yang belum matang. Lucas pun memutuskan untuk berada di sisi putri dan kembali mematuhi perintah sang raja. Sempat terpikirkan olehnya kalau akan terjadi sesuatu yang menarik pada jalan ceritanya kali ini.
Namun, nyatanya gadis itu mampu menggelitik ketertarikannya lebih jauh, melelehkan hatinya yang telah beku sejak lama. Hingga tanpa sadar, Lucas sudah jatuh terlalu dalam pada sosok gadis itu---tuan putri yang telah berhasil mengambil tempat di hatinya.
Tapi sayang, perasaan itu tak bertahan lama. Kenyataannya, ia telah gagal.
Mendapati kematian tuan putrinya yang begitu mengenaskan, Lucas baru bisa merasakan perasaan itu secara jelas. Kehangatan yang biasa ia rasakan kini telah lenyap, bergantikan dengan rasa perih, sakit, dan penyesalan yang terus menyelimuti hatinya setiap detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINCERNATION [Who Made Me A Princess Fanfic] [✔️]
RomanceApa kalian percaya akan adanya kehidupan kembali? Demi menyelamatkan tuan putri dari putaran reinkernasi, Lucas rela menyelami ruang dan waktu, bahkan mengorbankan sihirnya hanya untuk menemukan gadis itu di abad ke-22. Kegagalan di masa silam tela...