BLAAAAAR!
Karina memecah pelindung sihir, mengubahnya menjadi serangan ledakan dahsyat. Aethernitas yang tidak sempat mengelak itu pun terpental jauh. Namun, belum sampai permukaan, Lucas telah berada di belakangnya dan menghujani tubuh Aethernitas dengan ratusan kristal tajam miliknya.
"UAGH! SIAL―AN!"
Aethernitas kembali tersungkur. Sekujur tubuhnya tertusuk. Namun, tak butuh waktu lama untuk menciptakan lingkaran sihir keunguan yang kembali terbentuk di depannya.
"SEMUA MERUNDUK!"
Dengan sekali hempasan tangan, petir itu kembali menyambar sekelilingnya. Merobohkan pilar-pilar gedung yang masih berdiri kokoh.
"Kyaaaa!"
Athanasia merunduk di tengah persembunyiannya. Beruntung, Karina langsung bergerak melindunginya. Sebuah sihir pelindung langsung terbentuk di atas kepalanya, memecah batuan besar yang hampir menimpa kepala sang tuan putri.
"AHAHAHAHAHA! Apa yang kalian rencanakan lagi, hah? Kalian tidak akan pernah bisa membunuhku! TIDAK AKAN PERNAH BISA! AHAHAHAHA!" seru Aethernitas yang semakin menggila.
Bagai zombie yang penuh darah, lelaki itu kembali menegakkan punggungnya. Sementara lingkaran sihirnya masih aktif, menghujani sekelilingnya dengan serangan petir mematikan.
"Kita harus bagaimana?" gumam Athanasia pelan. "Dia ... tidak bisa didekati."
"Bisa. Masih ada celah." Karina menepuk pundak Athanasia. Kedua sudut bibirnya tertarik, membentuk sebuah senyuman penuh keyakinan. "Lihatlah habis ini, Athanasia. Sebentar lagi waktunya kamu beraksi."
Dan detik berikutnya, Claude kembali muncul dari kepulan asap. Karina langsung mengayunkan tongkat sihirnya dengan cepat, merapalkan mantra yang dapat memecah lingkaran sihir Aethernitas.
PRANG!
"A-apa!? Bagaimana bisa―!?" Aethernitas tersentak begitu lingkaran sihirnya hancur.
Claude tak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan menusuk ulu hati Aethernitas dengan kepalan tinjunya. Aethernitas pun kembali terjatuh sambil mengerang dan memegangi dadanya. Belum sempat Aethernitas mengelak, sulur rantai tak kasat mata langsung terbentuk meliliti tubuhnya. Dan di saat itulah Lucas muncul dengan kedua tangannya yang telah membentuk lingkaran sihir merah.
"AHAHAHA!? APA-APAAN INI? KALIAN MAU MENGHENTIKAN PERGERAKANKU, HAH!?"
Aethernitas menggeliat, berusaha melepaskan diri dari rantai itu. Tapi semuanya sia-sia, terlebih ketika ada dua rantai lain yang ikut menjalari sekujur tubuhnya. Lelaki itu mulai panik ketika sekujur tubuhnya semakin terikat kuat.
"Apa-apaan ini!?" bisiknya seraya mencoba menggerakkan tangannya.
Dan ketika ia merasa tangannya tak lagi bisa digerakkan, barulah ia sadar kalau telah terkepung oleh ketiga musuhnya sekaligus. Mereka berdiri tak jauh darinya, membentuk segitiga tak kasat mata dengan tangan yang saling terulur ke depan. Mempertahankan masing-masing rantai untuk mengunci pergerakan Aethernitas.
"Apa-apaan ini!? Kalian mau menyegelku, hah?" cemooh Aethernitas dengan kesal. "Semuanya percuma saja! Kalian tahu sendiri kan kalau aku tidak akan pernah bisa mati!? Ahahahahaha! Aku tinggal mencari wadah untuk jiwaku ini!"
"Menjijikkan," desis Lucas seraya mengeratkan suluran rantai sihirnya itu. "Orang yang mau mati diam saja!"
Dari kejauhan, Athanasia meringis saat menatap tubuh Ijekiel yang terlihat mengerikan. Wajah lelaki yang biasanya tersenyum hangat untuknya, kini telah lenyap. Hanya ada kemurkaan dan dendam yang dikendalikan Aethernitas. Bahkan pancaran mata keemasan itu pun telah tergantikan oleh sepasang manik merah menyala.
![](https://img.wattpad.com/cover/227190344-288-k791920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REINCERNATION [Who Made Me A Princess Fanfic] [✔️]
عاطفيةApa kalian percaya akan adanya kehidupan kembali? Demi menyelamatkan tuan putri dari putaran reinkernasi, Lucas rela menyelami ruang dan waktu, bahkan mengorbankan sihirnya hanya untuk menemukan gadis itu di abad ke-22. Kegagalan di masa silam tela...