55. Stolen Kiss

448 48 14
                                    

BLAAAR! BLAAAR!

Kilatan serangan sihir itu muncul dari sapuan tangan Lucas, mengamuk tanpa henti, menargeti seorang pria dewasa di hadapannya. Tak peduli pada darah yang semakin berceceran, lelaki itu terus mengelak serangan Lucas sebisa mungkin dan menghindarinya.

"Ahahaha, katanya penyihir hebat. Tapi ... seranganmu belum ada yang fatal, tuh?" ejek Anastasius sambil menyeka darah di pelipisnya, menertawakan Lucas. "Sekarang giliranku, Sampah! Hyeaaah!"

Sebuah lingkaran sihir keunguan muncul dari telapak tangan Anastasius. Melebar dan kemudian menghujani Lucas dengan ribuan bola api di dalamnya.

SYUUT! PYAAAR!

Lucas menghancurkan serangan itu dengan sekali sapuan tangan. Sepasang manik ruby itu berkilat penuh amarah.

"Sampah, katamu?" ulang Lucas tidak suka. Ia kembali mengarahkan tangannya, memanggil lingkaran sihir tepat di bawah Anastasius. "Akan kutunjukkan, siapa sampah sebenarnya, Brengsek!"

"Ukh! A-apa ini!?"

Lingkaran sihir itu seketika mengeluarkan sulur-sulur yang menjerat Anastasius begitu kencang. Mulai dari kaki, tangan, badan, hingga leher. Menarik lelaki itu ke bawah, menekan tubuhnya kuat-kuat dan memaksanya tubuhnya untuk searah dengan gravitasi bumi. Hingga akhirnya dia benar-benar berlutut dan tubuh itu pun ambruk, sementara kepalanya tetap berusaha mengadah, menatap Lucas dengan kesal.

Dan ketika jemari Lucas mengepal, sulur tersebut berubah menjadi rantai berduri, memeras darah dari tubuh Anastasius begitu keji, dan membuatnya mengerang keras.

"AKKHHH!"

Lucas menyeringai tipis. Langkahnya menghampiri Anastasius begitu santai, kemudian berjongkok tepat di depan wajahnya.

"Sampah sepertimu diam di sini saja. Semakin kamu bergerak, rantai itu akan semakin menjeratmu, Sampah," ucap Lucas dengan penuh kemenangan.

"Sialan—" Anastasius mencoba memanggil sihirnya, tapi jeratan rantai itu semakin mengukir lukanya semakin dalam. "—AKHHHH!"

"Dan oh, kamu tentu saja tidak bisa menggunakan sihir. Penyihir sampah sepertimu tidak akan bisa melawan rantai spesialku ini."

Lucas tertawa puas dengan sepasang ruby yang membara. Dia menarik rambut hitam itu, memaksa Anastasius untuk menatap matanya.

"Sekarang, beri tahu aku. Apa yang kalian rencanakan pada Tuan Putriku, hah?" gertak Lucas dengan tajam. "Kenapa kalian terus mengincar nyawanya!?"

Alih-alih menjawab, Anastasius justru tertawa dengan sepasang mata yang mendelik puas. Ia terus tertawa sampai akhirnya jeratan rantai itu semakin mengukir lukanya lebih dalam.

"Grrh—! Te-teri-ma sa-saja ke-kekala-han ka-mu se-ka-ra-ng. Aha-ha-hakkh!"

Anastasius terbatuk-batuk, darah keluar dari sudut bibirnya. Tapi seringaian kejahatan itu masih terukir di bibirnya, menatap Lucas dengan penuh kemenangan.

"A-aha-ha. Ka-ka-mu ma-suk je-ba-kan."

Sepasang manik ruby itu semakin mendelik penuh amarah. "Apa katamu?" bisik Lucas, mencengkram rahang itu kuat-kuat. Aura membunuh itu begitu pekat nan mencekam.

"Di-a su-dah ma-ti."

CRASH!

Darah menciprati tubuh itu. Lucas berdecak sambil mengibaskan tangannya, membersihkan darah kotor itu dari permukaan kulitnya. Dia pun berdiri dan menatap ongokan mayat tanpa kepala itu dengan penuh kebencian.

"Ck, brengsek. Berani sekali membuatku marah. Aku jadi enggak sengaja membunuhnya, kan?" gumam Lucas kesal.

Lucas mengernyit, merasakan suatu pola sihir familiar dalam aliran mana sihir itu. Ia pun menyerap mana sihir yang masih mengalir pada tubuh itu, menyegelnya dalam sebuah kristal, kemudian menghancurkan benda itu hingga berkeping-keping.

REINCERNATION [Who Made Me A Princess Fanfic] [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang