Dari belakang Miko datang bersama Noah dan langsung menerobos empat perempuan yang berjalan bersama menuju kantin.
"Halo guyss,"
"Heh lo berdua selalu....aja gangguin kita," cecar Malika frustasi.
"Ya mau-mau kita lah," sewot Noah memasang wajah songongnya.
"Ish belum semenit aja sudah ngeselin," cibir Vanya kesal.
"Biarin aja tapi eh tumben lo gak nempel sama si batu es," Kata Noah.
"Gue nungguin di kantin," balas Vanya.
"Harusnya lo jaggain Alka dong. Emang lo gak takut apa Alka ke adik kelas itu," timpal Noah memanasi Vanya.
"Iya juga sih. Guys gue kekelas Alka yaa. Kita ketemu di kantin oke,bay..." tanpa mendengar bantahan dari sahabatnya Vanya berlari secapat kilat menuju kelas Alka.
Adela menjitak kepala Miko dan Noah bergantian karena berhasil memengaruhi sahabatnya.
"Heh gara-gara lo berdua nih,Vanya jadi pergi kan," Adela menunjuk Noah dan Miko yang hanya saling tatap satu sama lain.
"Sudah. Kita tungguin Vanya di kantin aja," Tandas Tasya menengahi.
"Nah benar tuh," Seru Noah mengangguk setuju.
"Kali ini lo berdua bebas dari kita," Sinis Adela.
•••
Fikar memasuki kantin bersama sahabatnya dengan satu perempuan yang tak pernah melepaskan tangannya pada lengan Alka,siapa lagi kalau bukan Vanya,Queen SMA Nusa Bangsa Yang di kagumi oleh banyak laki-laki."Sayang kita gabung di meja sahabat aku aja ya,"
"Enggak,"
Itu bukan suara Alka,melainkan itu suara Bima,laki-laki yang selalu julid pada Vanya dan sahabatnya.
"Dih orang gue bicara sama calon suami gue," cerca Vanya.
"Suami pala lu. Orang Alka punya pacar juga,"
"Ohw lo lawan gue yaa. Awas yaa video lo nanti gue sebar,lihat aja nanti,"
Bima mengumpat,ia lupa kartu Asnya di pegang oleh Vanya dan sahabatnya dan dirinya malah melawan cewek itu. Habis sudah dirinya.
"Ehm Vanya yang cantik. Jangan yaa. Gue cuman bercanda kok,"
"Giliran gue ngancam gitu takut. Cupu lo," Cibir Vanya.
"Diam," Titah Alka pada Vanya dan Bima.
Vanya mengatupkan rapat-rapat bibirnya namun matanya masih menatap tajam Bima.
Vanya berhenti melangkah membuat Alka dan sahabatnya juga berhenti.
"Sayang kita gabung sama sahabat aku aja ya,"
"Enggak lo ikut gue sama sahabat gue," Perintahnya tak terbantahkan.
"Yaaaa. Guysss maaf ya,gue ikut sama calon suami gue," Ucap Vanya tidak enak hati.
"Yaaaa," Ujar Malika cemberut. "Yaudah deh gak papa,"
"Kalau mau kamu ikut aja Mal," Sahut Fahri begitu semangat.
Malika mengerlingkan matanya.
" Gak mau,memangnya lo siapa,"Lain dengan Fikar, tatapannya tak pernah lepas menatap dua orang yang duduk berdekatan. Dua orang itu terlihat tidak terganggu dengan kehadiran Fikar dan temannya. Malahan kedua orang itu sibuk sendiri dengan dunianya.
"Makan yang banyak Del. Biar cepat tinggi,"
"Ish mulut lo nyercos mulu.....capek gue dengarnya,"
![](https://img.wattpad.com/cover/279707767-288-k606288.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
11/12
Teen FictionKau bertanya kenapa aku bisa mencintaimu?. Jawabannya adalah aku tidak tahu. Yang kutahu hanya kau gadis pemilik mulut pedas yang bisa membuatku bergetar. Kau pernah mengatakan aku laki-laki yang hanya memikirkan bagaimana cara menyelesaikan semua r...