Masa Lalu ✓

66 2 0
                                    

Wanita yang mengenakan sweater rajut berwarna ungu itu memasuki gerbang depan SMA Nusa Bangsa. Kalau saja dia tahu sebelumnya, dia pasti akan menerima ajakan Tasya untuk pulang bersama.

Dia melirik jam tangannya, selama hampir setengah jam dia berdiri seperti orang bodoh menunggu kakaknya yang terkutuk itu mengatakan dia ingin menjemputnya dan membawanya ke orang pintar yang dia temukan. Namun sampai sekarang kakaknya itu belum juga kelihatan batang hidungnya.

"Bang Dean kemana sih?"

Adela mendengus karena kakinya pegal berdiri di depan gerbang. Adela berjanji akan membalaskan dendam pada kakaknya

"Hai mantan."

Adela mengehela nafas jengkel karena mantan gagal Move On nya itu semakin membuat moodnya rusak.

"Apa?" Tanya Adela ketus.

"Mau nebeng gak? Abang bisa antar kamu sampai di tujuan dengan selamat."

Adela memutar bola matanya meniru gaya bicara Miko.

"Kalau lo antar Adela, trus gue gimana?" Sahut Noah yang berada di jok motor Miko.

Miko memberi isyarat pada sahabatnya itu agar tatap diam. "Mau kan abang antar?"

Adela memaksakan senyumnya. "Gak usah, lagian gue mau duduk di mana coba? Nawarin tapi sudah ada boncengan, dasar sinting."

Miko menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu terkekeh pelan. "Abang bisa nyuruh Noah turun kok. Iyakan Noah? Sahabat tercintaku."

"Dih mana mau gue. Kalau lo nurunin gue, kembaliin bensin gue. Enak aja gue yang beliin bensin tapi gue gak di antar pulang," Tukas Noah tidak terima.

Miko berbalik ke belakang dan menatap Noah dengan gemas ingin mencekik leher sahabatnya.

" Bisa diam gak?" Cicit Miko dengan suara tertahan.

"Enggak."

Miko mengusap wajahnya dengan kasar dan setelah itu kembali menampilkan wajah tak berdosanya.

"Noah cuma boong kok beb, mending kamu sama aku aja ya sayang?"

Adela memasang wajah pura-pura muntahnya. "Gue jijik dengar lo."

"Aduh Miko ayo pulang, kalau gue tahu kayak gini mending gue naik motor sendiri. Ayo cepat Milo!" Rengek Noah tidak sabaran.

"Haha mending lo balik deh, kasihan kayaknya Noah lagi nahan boker jadi dia pengen cepat-cepat pulang,"

"Tahu banget lo Del."

Adela tertawa terbahak-bahak karena hanya bercanda dengan Noah, namun pada akhirnya apa yang dikatakannya ternyata benar adanya.

"Aduh Miko cepat deh, taik gue sudah di ujung nih."

Miko mendesis kesal. "Jorok banget sih lo, gak sabaran banget."

"Gue serius Miko gue lagi nahan boker anjing!"

"Jadi gimana sama kamu beb?"

"Dia sama gue."

Semua orang yang berkumpul menoleh ke arah pemilik motor Scoopy berwarna putih yang berada tepat di sebelah motor Miko.

"Enak aja dia sama gue," Protes Miko tidak terima.

"Boncengan lo sudah ada. Jadi gak ada salahnya dong gue balik sama Adela,blagian kita searah dan tetanggaan," Balas Fikar tak mau kalah.

"Noah ma gampang jadi gue tetap balik sama Adela."

Adela memandang kepada dua pria yang sedang bertengkar tanpa henti. Bahkan, kedua pria tersebut tidak menghiraukan klakson motor atau mobil di belakang mereka karena posisinya saat ini menghalangi pintu keluar.

11/12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang