Sudah 3 jam Adela hanya melakukan pekerjaan yaitu menstalker Instagram pemilik laki-laki tampan yang menjadi target Adela berikutnya.
"Aaaaaaa" Teriak Adela.
"Sumpah,dia ganteng banget," Seru Sdela meloncat-loncat kegirangan .
"Regal. Nama dia aja cakep gimana gak orangnya,"
Adela turun dari kasurnya lalu berkaca di depan cermin seperti biasanya.
"Regal,gue bakalan dapatin lo," Tekadnya bersemangat.
"Aaaaaa" Teriaknya lagi.
"Dek kamu kenapa?"
Adela menoleh dan mendapati dean yang berdiri di daun pintu kamarnya dengan wajah khwatir.
"Gak ada kok bang,"
"Ya ampun abang kira kamu kenapa-napa dengar teriakan kamu tadi," Dean mengelus dadanya bernafas lega.
Adela menyengir hingga matanya menyipit. " Heheh Adela gak kenapa-napa kok bang. Adela lagi senang aja,"
"Senang kenapa?" Tanya Dean seraya mendekat pada Adela .
"Adela ketemu sama calon pacar baru Adela tadi," Adela mendudukkan dirinya di sofa yang ada di kamarnya.
Fikar menghela nafas pelan. " Baru juga calon dek,"
Adela menoleh cepat. "Tapi Adela yakin dia bakalan jadi pacar Adela. Soalnya,siapa coba yang bisa nolak Adela khaera yang cantiknya paripurna banget ," Pujinya membanggakan diri.
"Terserah kamu aja deh. Tapi kamu harus tahu seluk beluknya dulu tuh cowok bagaimana,jangan kayak dulu,"
"Iya-iya," jawab Adela malas
"Sana mandi," suruhnya.
"Gak ah,nanti aja," Adela memilih membaringkan badanya.
"Ih jorok banget," Dean memasang wajah jijiknya.
"Biarin. Abang mending keluar aja deh. Ini tuh hari malas-malasnya Adela,"
"Iya iya"
•••
Adela keluar dari kamarnya dengan malas-malasan. Perutnya sedari tadi meminta diisi dan Adela sama sekali tidak punya suasana hati untuk keluar membeli makanan."Bang,"
"Hem," jawabnya karena Dean yang masih fokus bermain game bersama Fikar.
"Lapar," ucap Adela memelas.
"Kalau lapar ya makan dek,"
Adela mendengus kesal lalu mendudukkan dirinya dengan kasar.
"masakin. Di dapur gak ada makanan,"
"Abang lagi main game,"
Adela mencebbikkan bibirnya. "tapi Adela lapar, "ucap adela lemah karena pagi tadi Adela belum sempat makan.
"Ayo,"
Adela mengangkat kepalanya melihat Fikar yang langsung berdiri dan menyimpan stik gamenya.
"Ngapain lo?"
"Katanya lapar. Ayo gue masakin,"
"Serius?"
Fikar mengangguk lalu tanpa seizin Adela dan Dean ia berjalan menuju dapur.
"Sana," suruh dean mendorong Bahu adiknya.
"Fikar serius mau masakin Adela bang?" Tanyanya tak percaya.
"Iyalah. Sana cepatan," Desaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
11/12
Teen FictionKau bertanya kenapa aku bisa mencintaimu?. Jawabannya adalah aku tidak tahu. Yang kutahu hanya kau gadis pemilik mulut pedas yang bisa membuatku bergetar. Kau pernah mengatakan aku laki-laki yang hanya memikirkan bagaimana cara menyelesaikan semua r...