"WOI JANGAN CIUMAN DI SANA!"
Keduanya terperanjat kaget dan langsung melepaskan pelukan mereka. Bahkan Adela langsung membuang payung Fikar ke samping karena teriakan melengking Dean.
"Ngapain lo peluk-peluk gue," Sentak Adela tajam.
"I....itu di rambut lo ada daun," Ujar Fikar menunjuk rambut Adela.
"Boong lo," tudingnya.
"Enggak,buktinya ini," Fikar kembali maju lalu mengambil daun yang ada di rambut cewek itu.
"Gue kira lo mau modus sama gue,"
"Jangan Gr,"
"Dih siapa yang Gr. Orang gue cuman...." Adela berfikir keras,entah mengapa ia tidak bisa membalas ucapan Fikar.
"Cuman apa?" Tanya Fikar dengan nada menggoda.
"Cuman bicara lah,"
"Ohww," Fikar mengangguk-anggukan kepalanya dengan senyum jahilnya.
"Lo kok keliatan rese banget,"
"Enggak kok,"
Adela mendengus. Makin lama sikap Fikar sudah mirip seperti Sifat menyebalkan yang di miliki Dean.
"Dasar gila,"
•••
Hujan masih turun malam ini. Hesty membuat minuman hangat untuk anak dan suaminya dan bersenda gurau di ruang keluarga.Fikar hanya diam tidak membalas ocehan Fano yang menceritakan kejadian ketika hujan tadi. Melihat Adela yang tertusuk duri tanaman bocah itu langsung masuk ke rumahnya mengadu atas kejadian tadi. Fikar bersyukur Fano tidak sempat melihat kejadian di mana ia memeluk Adela secara tiba-tiba.
"Trus keadaan kak del-delnya gimana?" Tanya Hesty.
"Gak tahu bunda. Soalnya Fano langsung lari,takut lihat kaki kak del-del. Kan Fano pernah ngerasain juga. Jadi Fano gak mau lihat lagi. Taku,t" Paparnya berterus terang.
"Jadi yang nolongin kak del-del siapa?" Tanya Reza ikut nimbrung.
"Abang," Fano melirik Fikar yang duduk di depannya.
"Benar bang?" Tanya hesty memastikan.
"Iya," Jawab Fikar
"Ayah mau menyampaikan kabar baik,"
Semua memfokuskan dirinya pada Reza,menunggu kabar baik yang keluar dari mulut Reza.
"Ayah mau tanya. Ini bulan berapa?"
"Bulan 6,astaga bunda lupa,ulang tahun anak bunda sudah hampir," Serunya memukul pelan dahinya karena lupa.
"Seperti biasa ulang tahun Fikar dan Adela akan di adakan secara bersama tepat di hari ulang tahun Adela,"
"Iya ayah, bunda gak lupa kok,"
"Bunda gak sabar banget,"
"Dan satu lagi. Nenek sama kakek kalian bakalan datang," Ungkapnya hingga Hesty dan Fano berteriak kesenangan kecuali Fikar yang kini sedang berfikir tentang kado apa yang akan ia berikan pada Adela.
"Gimana Fikar?" Tanya Reza.
"Tapi kan Fikar sama Adela lagi ulangan kenaikan kelas yah,"
"Kan Ngerayainnya pulang sekolah,"balas Hesty.
"Bujang 1 mau kado apa?"
"Fikar gak mau apa-apa dari kalian. Cukup kehadiran bunda sama ayah,Fikar sudah senang," Tandasnya hingga Hesty terharu.
KAMU SEDANG MEMBACA
11/12
Teen FictionKau bertanya kenapa aku bisa mencintaimu?. Jawabannya adalah aku tidak tahu. Yang kutahu hanya kau gadis pemilik mulut pedas yang bisa membuatku bergetar. Kau pernah mengatakan aku laki-laki yang hanya memikirkan bagaimana cara menyelesaikan semua r...