PENGEN CUCU ✓

438 46 7
                                    

Adela berjalan malas mendengar Dean memanggil namanya. Dengan wajah dongkol Adela memasuki kamar Dean.

"Kenapa?"

"Dek tolong kasi buku yang di atas meja itu dong sama Fikar," pintanya tanpa mengalihkan tatapannya dari gamenyam

"Gak ah. Abang aja," Tolaknya. Adela bukan menghindar karena kejadian di sekolah tadi. Adela sekalipun tidak merasa malu pada Fikar tetapi Adela malu karena kajadian tadi di tonton oleh banyak orang. Adela tidak ingin semua orang berasumsi yang tidak-tidak padanya mengenai hubungannya dengan Fikar.

Dean terpaksa berhenti bermain game dan menatap adiknya. "Ayo dong dek," mohonya dengan memasang puppy eyesnya.

"Gak mau bang. Abang aja yang kesana,"

"Abang lagi mabar  sama teman abang. Ayolah,nanti abang beliin baju kesukaan kamu deh,"

Wajah Adela langsung berubah menjadi sumringah. Jika di suap seperti ini Adela mana mungkin menolak permintaan abangnya

"Janji ya bang. Kalau abang gak tepatin janji abang,Adela gak mau comblangin abang sama Vanya,"

"Iya iya. Cepat sana,"

"Iya,"

Adela berjalan beberapa langkah menuju meja belajar Dean. Adela menatap buku itu,sepertinya Adela salah,mana mungkin cowok sekalem Fikar membaca buku cinta-cinta seperti ini. Dirinya yang salah atau Dean salah menyimpan buku di atas meja?.

"Bang kayaknya abang salah pilih buku deh,"

"Gak salah kok,"

"Ish bang berhenti dulu," Adela merebut paksa ponsel Dean.

"Apalagi dek," Kata Dean frustasi.

"Nih," Adela menunjukkan buku yang ia pegang . "Abang nyuruh Adela kasi ini sama Fikar?"

"Iyalah,emang kenapa?"

"Kayaknya abang salah buku deh. Fikar mana mau baca buku kayak ginian,"

"Hust diam. Lebih baik kamu kasi Fikar aja. Jangan banyak tanya," Titah Dean.

"Ish tau ah,"

Adela menghenttak-henttakan kakinya keluar dari kamar Dean. Selama di perjalanan menuju rumah Fikar,Adela terus berfikir. Ternyata Fikar begitu bucin terhadap Vanya hingga dia meminta membeli buku pada Dean.

"Norak," ucap Adela.

Adela langsung memasuki pekarangan rumah Fikar. Dilihatnya sosok Hesty yang sedang sibuk bersenandung sambil menyiram bunganya. Sangat berbeda jauh dengan mamanya. Mamanya hanya sibuk pada toko perhiasan yang mamanya rintis semasa remajanya hingga melupakan kedua anaknya yang ada di rumah.

"Tante Hesty," panggil Adela.

"Eh calon mantu,kenapa calon mantu?"

"Fikarnya ada di dalam tante?" Tanya Adela.

"Fikar belum pulang,kayaknya rapat osis lagi deh," jawab Hesty.

"Ya padahal Adela mau kasi buku titipan bang Dean,"

Adela memperlihatkan buku yang ia pegang pada Hesty. Tidak jauh berbeda dengan Adela,Hesty sekarang di buat bingung dan berfikir keras namun setelah itu ia tersenyum karena fikiran negatif mengenai anaknya yang tidak doyan pada perempuan terjawab sudah.

"Simpan aja di kamar Fikar,"

"Yaudah Adela ke atas ya tante," pamitnya.

•••
Adela membuka kamar Fikar,harum vanilla yang akhir-akhir ini ia sukai langsung menyambutnya.

11/12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang