Semenjak hari di mana Hesty di labrak oleh Adrie Nenek Fikar semenjak itu pula banyak perubahan yang terjadi pada Hesty dan Adela.
Sudah lima hari ini banyak nomor asing yang terus menganggu ketenangan Adela. Nomor asing itu terus mengatakan ingin bertemu dengannya tapi Adela mengabaikannya menganggap bahwa orang yang mengirim pesan padanya salah nomor.
Adela berdecak kesal karena dirinya sedang bermanja-manja dengan Fikar nomor asing kembali menganggu ketenangannya. Adela sudah beberapa kali memblokir nomor dalam lima hari ini dan sekarang nomor asing itu kembali menganggu dirinya.
"Siapa yang kirim pesan sayang?" Tanya Fikar.
"Gak tahu, nomor asing," Jawabnya, Adela mengerutkan dahinya kebingungan karena nomor asing itu mengirimkannya sebuah foto. Dengan rasa penasaran Adela membukanya dan matanya langsung membola sempurna.
"Coba aku lihat."
"Gak boleh," Adela menyembunyikan ponselnya takut jika Fikar melihat foto itu.
"Kenapa sih? Aku kan penasaran."
Adela mencari cara agar Fikar tidak curiga padanya. "Ini tuh suprise buat kamu, ja...jadi kamu gak boleh lihat,"Bohongnya.
"Suprise buat apa?"
"Itu....dua hari lagi kan Anniversary yang ke tiga bulan kita pacaran, jadi aku mau kasih kamu suprise."
"Oh iyya, hampir aja aku lupa."
"Kalau begitu aku pergi dulu ya, aku mau ambil kado buat kamu, da...sayang."
Cup
Adela langsung pergi tidak membiarkan Fikar berbicara karena waktunya ke Pepet jika ia tidak berhasil menyelamatkan Hesty yang sedang dalam masalah.
•••
Hesty berjalan ke sebuah Toko kue langganannya, ia ingin membelikan putranya kue kesukaannya karena tadi malam Fikar mengatakan ingin sekali makan kue itu.
Supir Hesty menawarkan diri mengantar sang majikan ke tempat kue yang ada di seberang tapi Hesty menolaknya dan mengatakan hanya sebentar saja di tempat kue langganannya itu.
Hesty berlari kecil karena melihat motor yang ugal-ugalan dari depan. Namun Motor itu mengikuti pergerakan Hesty membuat Hesty pada akhirnya tertabrak hingga semua orang yang berlalu lalang di sana mendekat pada Hesty.
"Ibu gak kenapa-napa?"
Hesty bangun di bantu supirnya, kondisi Hesty tidak parah, hanya saja sikut dan kakinya sedikit cedera membuat Hesty sedikit bersyukur.
Adela yang baru sampai mengatur nafasnya dalam-dalam, melihat orang yang berkerumunan membuat Adela semakin di landa khwatir.
"Bunda," Panggilnya hingga orang yang di panggil itu menoleh.
"Adela, kamu ngapain di sini?"
Adela tidak membalas perkataan Hesty karena yang ia fikirkan sekarang adalah keadaan Hesty.
"Bunda gak papa?"
"Ini cuma cedera sedikit."
"Kita ke rumah sakit aja ya Bun," Ajak Adela takut jika keadaan Hesty parah.
"Gak usah sayang, bunda cuma pengen pulang sekarang dan obatin ini."
"Tap--"
"Kita balik aja sekarang, ayo nak."
•••
Adela tidak bisa tenang di dalam kamarnya, pesan tadi sangat jelas jika pengirim itu memang sengaja mengirim pesan pada Adela agar Adela menerima ajakan pengirim itu untuk bertemu.
![](https://img.wattpad.com/cover/279707767-288-k606288.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
11/12
Novela JuvenilKau bertanya kenapa aku bisa mencintaimu?. Jawabannya adalah aku tidak tahu. Yang kutahu hanya kau gadis pemilik mulut pedas yang bisa membuatku bergetar. Kau pernah mengatakan aku laki-laki yang hanya memikirkan bagaimana cara menyelesaikan semua r...