Affan memandang adiknya
" Dik " panggil Affan
" Kenapa, bang? " soal Afrina
" Malam ni ayah bawak balik perempuan tak tahu malu tu kan? Kau tolong abang boleh? " soal Affan
" Tolong apa? "
" Macam ni.. "
Afrina mengangguk
" Okeh bang "
**********
Lepas isya'
Syakila memandang Mayra
" Kau tak nak pergi jumpa family kau ke May? " soal Syakila
" Hmmm. Nanti aku fikir " kata Mayra
" May, May. Ni bila dia balik? " soal Aisyah
" Aaaa. Dia tak janji dapat balik tahun ni. Tapi dia cuba lah " kata Mayra
" Oh. Aku harap dapat lah " kata Amani
" Hm "
*********
" Sempit giler. Blah lah sana sikit " kata Kayrul
" Tak payah tolak-tolak lah bebal " marah Aryan
" Oi oi oi. Aku duduk dekat tengah ni. Tak payah tolak. Aish Aryan. Kau sana sikit weyh " kata Zariel
" Asal aku pulak? " soal Aryan
" Daripada kantoi kejap lagi baik kau sana sikit " kata Zariel
Aryan mengeluh
" Ye lah "
" Psst! Tu tu "
" Eh tu lah perempuan yang Affan cerita tu kan? " soal Zariel
" Ye lah kot " kata Kayrul
" Serious aku cakap, siapa yang suka perempuan tu memang akan bernasib malang " kata Aryan
" Heh. Macam tu lah "
" Aku harap Affan buat kerja dia dekat dalam " kata Aryan
" Jangan risau. Dia buat " kata Kayrul
" So kita kena tunggu...25 minit? Lama giler " kata Zariel
" Ha kau. Tunggu je lah. Kang terlepas pulak perempuan tu " kata Aryan
" Entahnya "
" Haih. Cepat lah habis "
********
Affan menjeling perempuan yang berkepit dengan ayahnya
" Sundal "
" Aip! Apa abang cakap macam tu? " marah Puan Yaya
" Fakta lah, ma! Dah tahu ayah tu suami orang, dia pergi goda buat apa? " marah Affan
" Tetap tak boleh, Fan " kata Puan Yaya
Affan merengus
" Awak. Jom makan sekali " panggil Puan Yaya
" Jom makan sayang " kata Encik Razak kepada perempuan tu
" Jom baby "
Affan membuat muka annoying
" Affan! Panggil adik kamu tu " arah Puan Yaya
Affan mengangguk lalu dia menaiki tangga menuju ke bilik adiknya
Tok! Tok! Tok!
" Woi. Makan "
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...