Arash melihat jam tangan
Amirul dari tadi perasan Arash seperti gelisah semacam
" Asal? " soal Amirul
" Ermmm tak. Aku ada date hari ni. Pukul 5. Sekarang dah pukul 4:30 " kata Arash
" Date? "
Arash mengangguk
" Dia offer aku kerja kat tempat dia. Lepastu kitaorang buat date lah. Senang nak borak " kata Arash
Amirul mengangguk
" Korang date dekat mana? " soal Amirul
" Dekat mall ni. Kedai makan " kata Arash
" Oke. Takpe. Nanti aku bagitahu diorang. Pukul 4:50 nanti kau pergi lah. Boleh tak? " soal Amirul
Arash mengangguk
" Boleh "
" Lelaki ke perempuan yang kau nak jumpa tu? " soal Amirul
" Perempuan. Dia kerja sebagai P.A " kata Arash
" Ouh. Boss dia tak ikut lah? " soal Amirul
" Tak. Dia kata boss dia ada kerja lain" kata Arash
" Ouhhh. Nanti jarang lah jumpa kan? Kau dah ada kerja " kata Amirul
Arash tersengih
" Tengok dulu. Kalau aku tak berbakat, aku tak ambik lah kerja tu " kata Arash
" Senang cerita kau kerja kat company aku je lah Rash. Aku boss. Kau boleh jadi P.A aku " kata Amirul
" Serious lah kau ada company? " soal Arash
Amirul mengangguk
" Tengok dulu lah "
" Ui! Jalan cepat sikit. Borak apa kat belakang tu? " soal Aisyah
" Arash ni ha! Tolak lambat " kata Amirul
Arash tersenyum jahat
" Kau nak aku tolak laju eh? Oke "
" Rash...jangan Rash. Ni bakal abang ipar kau ni " kata Amirul
" Kesah? 1 "
" Rash! Jangan lah Rash! " jerit Amirul
" 2 "
" Kau jangan macam-macam eh. Aku takut ni lah sengal " kata Amirul
" 3! "
Arash menolak kerusi roda Amirul laju
" Woi!!! Bod* kau Rash! Stop lah WOII!! " jerit Amirul
Semua orang tertumpu kepada mereka berdua
" Wey aku mati kejap lagi ni Wey! " kata Amirul
Arash ketawa
Lalu dia brek mengejut
" Eh si**. Kalau aku mampos tadi, memang aku jadi hantu, aku kacau kau setiap hari " marah Amirul
Arash ketawa terbahak-bahak
Lalu terbatuk
" Ha bagus. Dah nazak " kata Amirul
" Kurang ajar. Uhuk! Uhuk! " kata Arash
" Woi! Bang Mirul oi! Rempit dalam mall pun boleh eh? " soal Kayrul
Amirul tersengih
" Rempit halal mode " kata Amirul
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...