[ skip ]
" Selamat. Puan boleh start kerja malam ni "
Mayra senyum
" Terima kasih Cik " kata Mayra
" Oh ya. Ni uniform puan Auni. Nama saya Balqis. Owner kafe ni. Puan Auni boleh start kerja malam besok. Kalau ada apa-apa nanti saya whatsapp " kata Balqis
" Terima kasih Cik Balqis. Terima kasih sangat-sangat " kata Mayra
" Sama-sama "
Mayra keluar dari bilik office Balqis
" Macam mana? " soal Naim
" Saya diterima " kata Mayra
" Alhamdulillah. Jom saya hantar Mayra pulang " kata Naim
" Sorry saya dah susahkan Encik hari ni. Encik mesti ada kerja kan? " soal Mayra
" Eh takpe. Lagipun ni hari minggu. Ermmm. Kalau Mayra tak kesah, nak tak petang nanti kita pergi bazar? " soal Naim
" Takpe ke? Tak menyusahkan? " soal Mayra
" Tak pun. Raihan pun suka kalau Mayra ikut. Kan Raihan kan? " soal Naim
Raihan mengangguk
" Okeeee. Saya ikut "
Naim senyum
[ ...... ]
Helesya ketawa
" Yeah. Aku dah agak akan jadi macam ni " kata Helesya
Tasha tersengih
Aydan hanya diam
" Ok. Aydan. Aku nak kau cari location Mayra. Pastikan dia betul-betul ada dekat tempat tu " kata Helesya
Aydan mengangguk
" Zain, Layla. Korang standby. Tasha, kau ikut aku " kata Helesya
Zain memandang Aydan
" Kau pahal Aydan? Sakit ke? " soal Zain
Aydan menggeleng
" Aku badmoon sikit hari ni " kata Aydan
" Badmood bodoh " kata Layla
" Ops maaf lah. Tersyasyul " kata Aydan
Zain menjeling
" Aku potong jugak lidah kau kejap lagi " kata Zain
Aydan menjelir lidah
[ ..... ]
Pada pukul 6
Ding dong!
Ding dong!
Mayra membuka pintu
" Eh Encik Naim "
" Mayra dah siap ke? " soal Naim
" Dah. Eh Raihan tidur? " soal Mayra ketika melihat Raihan tidur di dukungan Naim
" Aah. Dia penat lah ni. Sebab puasa " kata Naim
" Dia umur berapa? " soal Mayra
" 4 tahun. Tahun depan dia dah nak masuk tadika dah " kata Naim
" Ya Allah. Kecil-kecil dah pandai puasa " kata Mayra
" Dia kata nanti dia boleh jumpa mummy dia dekat syurga kalau dia puasa " kata Naim
Mayra senyum
" Raihan anak yang baik. Pandai Encik Naim didik dia " kata Mayra
" Terima kasih. Eh jom lah gerak. Nanti tak sempat kang " kata Naim
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...