Mayra menutup pintu
" Kau pergi mana? Aku ingat kau dah tidur dah " kata Amani
Mayra menggeleng
" Aku ambik angin kejap tadi " kata Mayra
Amani mengangguk
" Mana yang lain? " soal Mayra
" Semua dah tidur " kata Amani
" Asal kau tak tidur lagi? " soal Mayra
" Haih. Kalau aku tidur, kau kena tidur luar lah. Takde siapa nak bukak kan pintu " kata Amani
" Lah. Kan aku pegang kunci pendua " kata Mayra
Amani menjeling
" Mana tahu. Tiba-tiba kunci tu hilang. Pishang kau nak tidur kat luar " kata Amani
Mayra tersengih
" Ok lah. Aku tidur dulu "
***********
Mayra bersiap siap untuk keluar
" Woi May. Cantik-cantik ni nak pergi mana? " soal Syakila
" Awwww thanks cakap aku cantik " kata Mayra
Syakila menjeling
" Bukan kau tapi baju kau yang cantik. Perasan " kata Syakila
Mayra tergelak
" Aku ada hal jap. Nanti aku balik " kata Mayra
" Uinaaaa. Pagi-pagi ni kau nak keluar " kata Aisyah
" Pagi sangat ke. Eh nyah. Ni dah pukul 11. Kau tu baru bangun ke siak? " soal Mayra
" Alah biasa lah. Aku lepas subuh sambung tidur " kata Aisyah
Mayra menggeleng
" Nak pergi mana tu May? " soal Helesya baru keluar dari bilik
" Aku ada hal " kata Mayra
" Eh Amani mana Amani? " soal Aisyah
" Dia ada tu dekat bilik dia. Tengah buat apa entah " kata Syakila
Aisyah mengangguk
Ding dong!
Ding dong!
" Siapa pulak yang datang ni " kata Syakila lalu membuka pintu
" Arash? "
" Yo. Mana May? " soal Arash
Otak Syakila loading....
...
Ting!
Syakila tersengih
" Mayra~~~. Ooooo Mayra~~. Kau nak keluar ni ada hal ke nak dating " usik Syakila
" Ada hal lah, monyet. Alamak kau " kata Mayra
" Huuu. Mayra malu nak mengaku " usik Aisyah pula
Helesya ketawa
" Dah jom Rash. Jangan layan orang gila lupa nak makan ubat ni " kata Mayra
Arash ketawa
" Bye "
" Bye! Sekali tu beli lah dress untuk wedding nanti " kata Syakila
Mayra menjeling
*********
" Woi! Korang nak pergi mana? " soal Hariz
" Ada hal kejap. Asal? " soal Arash
" Ouhh "
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...