" lontar peluru " kata Amani
Aryan mengangguk
" Cuaca panas. Nah ambik topi ni " Aryan memberikan Amani topi
Amani terdiam
" Eh takpe lah. Kalau panas nanti aku duduk lah bawah khemah " kata Amani
" Takpe. Ni kau pakai time nak lontar peluru " kata Aryan
" Cikgu bagi ke pakai topi? " soal Amani
Aryan ketawa
" Amboi. Time kau bawak phone dekat sekolah, kau tak takut pulak kalau cikgu marah kau. Sekarang tiba-tiba takut? " soal Aryan
Amani mencebik
" Sebab phone boleh sorok dalam poket. Ni topi ni kena pakai " kata Amani
Aryan mengangguk
" Takpe. Pakai je. Cikgu tak marah pun. Kalau cikgu marah, aku takkan bawak topi tu " kata Aryan lalu memakaikan topi itu di atas kepala Amani
Hidung Amani mengeluarkan darah lagi
" Eh? Kau ada penyakit ke? Kenapa hidung kau asyik berdarah? " soal Aryan
Amani menggeleng
" Tak..takde apa-apa. Ha! Tu! Mayra dah nak lari! " Amani terus menukar topik
" Oh aah lah " kata Aryan
" Tapi weyh "
" Kenapa? "
" Apa Affan dengan Ariel buat dekat tepi Mayra tu? " soal Amani
Aryan ternganga
" Budak bodoh dua orang tu... " Aryan membuat muka pasrah😌
*****
" Go Mayra! Go! Go! Go! " jerit Affan dan Ariel
Mayra mula geram
" Aku dah cakap jangan over sangat kan?! Bodoh! " marah Mayra
Habis semua memandang Ariel dan Affan
Prittt!!
Mayra mula berlari dengan kelajuan sederhana baginya namun ramai ketinggalan di belakang
" Insyaallah menang " kata Mayra
" Jangan happy sangat " kata budak perempuan di sebelah dia
Mayra mempercepatkan lariannya
" MAYRA!!!! GO MAYRA!!! JANGAN KALAH!!! "
" GOO!!! "
" Tunggu lah korang aku sebat lepas ni " gumam Mayra
Krak!
Mayra mula merasakan kaki nya sakit
Like...
Terseliuh?
Mayra teruskan larian hingga ke garisan penamat
Prittt!!!!
" Rumah biru nombor satu! "
" YEAYY!!! MAYRA MENANG!!! "
Mayra cepat-cepat duduk di tepi
" Argh "
Mayra meluruskan kakinya
Affan dan Ariel menuju ke arah Mayra
" Mayra! Good job! "
Dahi Mayra berkerut
" May...Mayra? " panggil Affan
" Tolong panggil Syakila kejap. Dia dekat rumah merah " kata Mayra
YOU ARE READING
That Girl
RandomKenapa? Kenapa selalu dirinya? Apa yang sudah terjadi pada dunia? Kenapa begitu kejam? Semakin hari, semakin ramai yang menderita Entah itu takdir atau kerana manusia yang tidak punya hati perut Kenapa manusia saling menyakiti? Apa yang terjadi dah...